dan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Selain itu, untuk mendukung peningkatan produk tersebut perusahaan juga harus meningkatkan
tanggungjawab sosialnya agar kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan tetap terjaga.
Ukuran perusahaan merupakan variabel yang cukup banyak digunakan untuk menjelaskan variasi pengungkapan dalam laporan keuangan.
Banyak penelitian empiris yang menunjukkan bahwa pengaruh total aktiva hampir selalu konsisten dan secara statistik signifikan. Salah satu
penjelasan yang mungkin dapat menjelaskan fenomena ini adalah bahwa perusahaan besar mempunyai biaya informasi yang rendah, perusahaan
besar juga mempunyai kompleksitas dan dasar pemilikan yang lebih luas dibanding perusahaan kecil
. Sedangkan penelitian Rosmasita 2007 menunjukkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif terhadap
pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan, dengan begitu pengungkapan tanggungjawab sosial tidak dipengaruhi oleh
besar kecilnya ukuran perusahaan.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu Nama
Peneliti Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
Andre Christian
Sitepu 2008 Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi
Pengungkapan Informasi Sosial
Variabel independen terdiri
dari ukuran dewan komisaris, tingkat
leverage, ukuran Variabel ukuran
dewan komisaris dan profitabilitas memiliki
pengaruh signifikan terhadap jumlah
Universitas Sumatera Utara
dalam Laporan Tahunan pada
Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta
perusahaan dan profitabilitas
informasi sosial yang diungkapkan,
sedangkan tingkat leverage dan ukuran
perusahaan tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap jumlah informasi
sosial yang diungkapkan.
Anggita Zoraya
Marpaung 2009
Analisa Faktor- Faktor yang
Mempengaruhi Pengungkapan
Sosial Social Disclosure dalam
Laporan Keuangan
Tahunan Variabel
independen terdiri dari struktur
kepemilikan, financial leverage,
profitabilitas, ukuran perusahaan
dan umur perusahaan
Variabel struktur kepemilikan,
profitabilitas, ukuran perusahaan dan umur
perusahaan tidak berpengaruh secara
signifikan, sedangkan financial leverage
berpengaruh signifikan terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial.
Hardhina Rosmasita
2007 Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi
Pengungkapan Sosial Social
Disclosure dalam Laporan
Keuangan Tahunan
Perusahaan Manufaktur di
Bursa Efek Jakarta
Variabel independen terdiri
dari kepemilikan manajemen, tingkat
leverage, ukuran perusahaan,
profitabilitas Secara statistik
variabel kepemilikan manajemen
mempengaruhi pengungkapan
pertanggungjawaban sosial,sedangkan
variabel
leverage, ukuran perusahaan,
profitabilitas tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap pengungkapan
pertanggungjawaban sosial.
Sumber: Penulis, 2011
C. Kerangka Konseptual
Menurut Erlina 2008:38 ”kerangka teoritis adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang
Universitas Sumatera Utara
telah diketahui dalam suatu masalah tertentu”. Kerangka konseptual akan menghubungkan variabel independen dengan variabel dependen. Begitu juga
apabila ada variabel lain yang menyertai, maka peran variabel tersebut harus dijelaskan.
Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel independen adalah ukuran dewan komisaris, tingkat leverage, ukuran perusahaan, dan profitabilitas.
Sedangkan yang menjadi variabel dependen adalah pengungkapan sosial. Berdasarkan landasan teori dan tinjauan penelitian terdahulu, kerangka
konseptual penelitian digambarkan sebagai berikut:
H1
H2
H3
H4
H5
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Profitabilitas X4
Ukuran Perusahaan X3
Financial Leverage X2
Ukuran Dewan Komisaris
X1
Pengungkapan Informasi Sosial
Y
Universitas Sumatera Utara
Menurut Coller dan Gregory dalam Sembiring 2005, ada hubungan positif antara ukuran dewan komisaris dengan jumlah informasi sosial yang diungkapkan
perusahaan. Tekanan terhadap manajemen untuk mengungkapkan informasi sosial akan bertambah besar dengan semakin besarnya ukuran dewan komisaris. Hal ini
terjadi karena dengan semakin banyaknya anggota dewan komisaris, akan semakin mudah untuk mengendalikan CEO dan monitoring yang dilakukan akan
semakin efektif. Teori agensi menyatakan bahwa semakin besar suatu perusahaan, maka biaya
keagenan yang muncul juga semakin besar. Untuk mengurangi biaya keagenan tersebut, perusahaan akan cenderung mengungkapkan informasi yang lebih luas
Marpaung, 2009. Penelitian Belkaoui dan Karpik 1989 menemukan hubungan positif antara ukuran perusahaan dengan pengungkapan informasi sosial.
Dalam teori keagenan, diprediksi bahwa perusahaan yang memiliki financial leverage tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi, karena biaya
keagenan perusahaan dengan struktur modal seperti itu lebih tinggi. Semakin tinggi financial leverage maka semakin besar kemungkinan terjadinya
pelanggaran perjanjian kredit sehingga manajemen perusahaan akan melaporkan laba sekarang lebih tinggi. Schipper 1981 dalam Sitepu 2008 berpendapat
bahwa tambahan informasi diperlukan untuk menghilangkan keraguan pemegang obligasi terhadap dipenuhinya hak-hak mereka sebagai kreditur.
Donovan dan Gibson 2000 dalam Marpaung 2009 menyatakan bahwa dalam teori legitimasi, salah satu argumen dalam hubungan antara profitabilitas
dan tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial adalah bahwa ketika perusahaan
Universitas Sumatera Utara
memiliki tingkat laba yang tinggi, perusahaan manajemen menganggap tidak perlu melaporkan hal-hal yang dapat mengganggu informasi tentang sukses
keuangan perusahaan. Sebaliknya, pada saat tingkat profitabilitas rendah, mereka berharap para pengguna laporan akan membaca ”good news” kinerja perusahaan,
misalnya dalam lingkup sosial. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa profitabilitas mempunyai hubungan yang negatif terhadap pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan.
D. Hipotesis Penelitian