BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Tumbuhan
Pohon ini berasal dari India, dapat tumbuh pada tanah ringan sampai tanah berat dan tahan akan kekurangan sampai kelebihan air. Ceremai banyak ditanam
orang di halaman, di ladang dan di tempat lain sampai ketinggian 1.000 m dpl Dalimartha dan Agriwidya, 1999.
2.1.1 Sistematika Tumbuhan
Menurut Johnny Ria Hutapea 1994 sistematika tumbuhan ceremai adalah sebagai berikut:
Divisi : Spematophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Euphorbiales
Suku : Euphorbiaceae
Marga : Phyllanthus
Jenis : Phyllanthus acidus L. Skeels
2.1.2 Nama Daerah
Di beberapa daerah Indonesia, namanya berbeda-beda. Di Aceh disebut ceremoi, cerme Gayo, ceramai Melayu, camin-camin Minangkabau, careme,
cerme Sunda, cerme Jawa. Di Bali disebut carmen, cermen, careme Madura, sarume Bima Dalimartha and Agriwidya, 1999.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Morfologi Tumbuhan
Ciri pohon kecil, tinggi sampai 10 m kadang lebih, percabangan banyak, dan kulit kayu tebal. Daun tunggal, bertangkai pendek, tersusun dalam tangkai
membentuk rangkaian seperti daun majemuk. Helai daun bundar telur sampai jorong, ujung runcing, pangkal tumpul sampai bundar, tepi rata, pertulangan
menyirip, permukaan licin tidak berambut, panjang 2 cm hingga 7 cm, lebar 1,5 cm hingga 4 cm. Warna hijau muda Dalimartha dan Agriwidya, 1999.
Bila tangkai gugur akan meninggalkan bekas yang nyata pada cabang. Perbungaan berupa tandan yang panjang 1,5 cm hingga 12 cm, keluar di
sepanjang cabang, kelopak bentuk bintang, mahkota merah muda. Terdapat bunga betina dan jantan dalam satu tandan. Buahnya buah batu, bentuknya bulat pipih,
berlekuk 6 cm hingga 8 cm, panjang 1,25 cm hingga 1,5 cm, lebar 1,75 cm hingga 2,5 cm, warnanya kuning muda, berbiji 4 hingga 6, rasanya asam. Biji bulat pipih
berwarna coklat muda Dalimartha dan Agriwidya, 1999.
2.1.4 Kandungan Kimia Tumbuhan
Kandungan kimia daun ceremai adalah saponin, flavonoida, tanin, dan polifenol Hutapea, J.R., 1994.
2.1.5 Khasiat Tumbuhan
Daun Ceremai berkhasiat untuk mengobati kanker Dalimartha dan Agriwidya,1999; Saputra, K., et al, 2000; Hariana, H.A., 2007 selain itu juga
berkhasiat mengobati batuk berdahak, menguruskan badan, mual, dan sariawan. Sedangkan kulit berkhasiat mengatasi penyakit asma dan sakit kulit. Biji
berkhasiat untuk mengobati sembelit serta mual akibat perut kotor Dalimartha dan Agriwidya, 1999.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Ekstraksi