Jenis-jenis NAPZA 1 Narkotika NAPZA Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat adiktif lainya a. Pengertian

6 Menghindari perilaku yang dapat mengarah pada perilaku yang tidak sehat dan tidak bertanggung jawab Muadz. 2008.hlm. 80.

e. Pengobatan HIVAIDS

Sampai saat ini HIVAIDS belum dapat di sembuhkan, upaya pengobatan hanya untuk manahan lajunya tahap perkembangan virus Muadz. 2008.hlm. 82-83.

3. NAPZA Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat adiktif lainya a. Pengertian

NAPZA adalah zat kimiawi yang di masukkan ke dalam tubuh manusia, baik secara oral melalui mulut maupun dihirup melalui hidung Muadz. 2008.hlm. 87-88. Kata lain yang sering di pakai adalah Narkoba Narkotika, Psikotropika dan bahan adiktif yaitu nama segolongan zat alamiah, semi sintetik maupun sintetik Tanjung. 2005.hlm. 17.

b. Jenis-jenis NAPZA 1 Narkotika

Penggolongan NARKOTIKA menurut UU.RI NO.22 Tahun 1976, antara lain : a GanjaMariyuanaKanabis Sativa Halusinogen Ganja dapat membuat ketagihan secara mental dan berfikir menjadi lamban dan pecandunya nampak bodoh. Mulanya Kanabis Sativa banyak digunakan sebagai obat relaksan untuk mengatasi intoksikasi keracunan ringan Tanjung. 2005.hlm. 19. Universitas Sumatera Utara Mengandung bahan kimia delta-9 tetrahydrocanabinol THC yang dapat mempengaruhi pemakai dalam cara melihat dan mendengar. Penggunaan dalam jangka panjang dapat menyebabkan schizoprenia kegilaan Tanjung. 2005.hlm. 19. b Opioid Opioid atau opiad berasal dari kata opium, jus dari bunga opium, papaver, somniverum, yang mengandung 20 alkaloid opium termasuk morfin Wilopo, et al, 2008: 89. 2 PSIKOTROPIKA Psikotropika adalah obat-obatan yang bukan NARKOTIKA, tetapi mempunyai efek yang sama dengan narkotika apabila salah digunakan contohnya adalah opiad Tanjung. 2005.hlm. 24. Opiat alami atau yang disintetikan adalah heroin diacethylmorphine, kodein 3- methoxymorphine dan hydromorphone Dilaudid Muadz. 2008.hlm. 89. Contoh obat-obatan yang tergolong jenis Psikotropika antara lain adalah sebagai berikut : a Shabu Pemakai merasa fly dengan perasaan kosong, smentara itu berangsur-angsur mengakibatkan kegelisahan yang luar biasa, efek langsung penggunaanya menjurus pada perilaku kekerasan. Dapat menyebabkan impoten dan kejang-kejang serta mati merana akibat over dosis Tanjung. 2005.hlm. 25. b Ekstacy Inex, Amphetamin Akibat menggunakan ekstacy adalah diare, mual, muntah, hiperaktif, gemetar tak terkontrol, denyut nadi cepat, hilang selera makan, rasa haus amat sangat, sakit kepala dan pusing-pusing dan akibat over dosis dapat mati Tanjung. 2005.hlm. 28-29. Universitas Sumatera Utara c Morfin Merupakan turunan opium yang terbuat dari hasil pencampuran getah poppy papaver sormari ferum dengan bahan kimia lain, sifatnya menjadi semi sintetik. Dahulu digunakan untuk mengurangi rasa sakit saat pembedahanoperasi Tanjung.s 2005.hlm. 23. Morfin rasanya pahit, bebentuk tepung halus berwarna putih atau dalam bentuk cairan berwarna. Pemakaianya dengan cara menghisap dan disuntikan Muadz. 2008.hlm. 93. d Heroin Heroin mempunyai kekuatan 2 kali lipat dari morfin, digunakan untuk analgesik dan euforiknya yang baik untuk kanker terminal Muadz. 2008.hlm. 93 Heroin ini merupakan turunan morfin yang sudah mengalami proses kimiawi. Heroin disebut juga putaw, warnanya putih tidak berbau Tanjung. 2005.hlm. 24. e Kokain Efek dari penggunaan kokain akan menyebabkan Paranoid, halusinasi serta kurang percaya diri. Pemakaian obat ini merusak susunan saraf otak dan bisa menyebabkan kematian Tanjung. 2005.hlm. 24. f Codein Codein termasuk garam atau turunan dari opiumcandu, efek codein lebih lemah daripada heroin Muadz. 2008.hlm. 93. g Candu Candu tanaman Papaver Somniferum di dapat dengan menyadap menggores buah yang hendak masak. Getah yang keluar berwarna putih dan dinamai “Lates” Muadz. 2008.hlm. 92. Universitas Sumatera Utara 3 Bahan Adiktif Meskipun zat adiktif bukan psikotropika tetapi penyalahgunaannya dapat berdampak buruk bagi penggunanya, karena dapat menimbulkan ketergantungan. Selain merusak kesehatan diri pribadi akibat minuman keras yang mengandung etanol, karbohidrat tapi dapat memabukan. Begitu juga dengan tembakau yang mengandung tar dan nikotin yang dapat menimbulkan penyakit jantung koroner Tanjung. 2005.hlm. 30. Contoh lain untuk zat adiktif adalah lem biasanya yang di gunakan lem kambing dan whipped cream Muadz. 2008.hlm. 94. Universitas Sumatera Utara BAB III KERANGKA PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam penelitian ini menjelaskan tentang variabel-variabel yang akan diamati atau diukur melelui penelitian yang akan dilakukan. Pada skema kerangka konsep dibawah ini dapat dilihat bahwa sampel dalam penelitian ini adalah remaja jalanan, dimana peneliti bermaksud untuk mengetahui bagaimana pengetahuan dan sikap remaja jalanan tentang kesehatan reproduksi yang meliputi seksualitas, HIVAIDS dan NAPZA. Dari uraian tersebut, maka dapat digambarkan kerangka konsep penelitian sebagai berikut : Skema 1. Kerangka Konsep Kesehatan reproduksi yang meliputi : - Seksualitas - HIVAIDS - NAPZA Sikap remaja jalanan Pengetahuan remaja jalanan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Perbandingan Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Kesehatan Reproduksi di Madrasah Aliyah Negeri Meulaboh 1 dan Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Meulaboh Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013

6 57 130

Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Melalui Media Cetak (Leaflet) dan Media Elektronik (Video) Terhadap di SMA N 1 Bagan Sinembah

2 62 157

Gambaran Pengetahuan Siswa SMA Negeri 5 Medan Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja

2 48 50

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP Pengaruh Promosi Kesehatan tentang Kesehatan Reproduksi terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Seks Pranikah di SMA Muhammadiyah 4 Surakarta.

0 4 11

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP Pengaruh Promosi Kesehatan tentang Kesehatan Reproduksi terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Seks Pranikah di SMA Muhammadiyah 4 Surakarta.

0 4 16

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP SEKSUAL PRANIKAH REMAJA Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Seksual Pranikah Remaja Di Kelurahan Danguran Kabupaten Klaten.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP SEKSUAL PRANIKAH REMAJA Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Seksual Pranikah Remaja Di Kelurahan Danguran Kabupaten Klaten.

0 1 16

IDENTIFIKASI PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK ANAK JALANAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI WILAYAH TUGU MUDA SEMARANG 2009 - UDiNus Repository

0 0 2

PERSEPSI DAN SIKAP TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA JALANAN DI PANTI ANAK JALANAN JL.GAJAH MADA KOTA MOJOKERTO

0 0 12

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP REMAJA TERHADAP SEKS PRANIKAH

0 0 8