c. Masa remaja sebagai periode perubahan
Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar dengan tingkat perubahan fisik. Ketika perubahan fisik terjadi dengan pesat, perubahan perilaku
dan sikap juga berlangsung pesat dan demikian sebaliknya. Ada lima perubahan yang sama dan hampir bersifat universal. Pertama,
meningginya emosi, yang intensitasnya tergantung pada perubahan fisik dan psikologis yang terjadi. karena perubahan emosi biasanya terjadi lebih cepat selama masa remaja,
maka meningginya emosi lebih menonjol pada akhir masa remaja. Kedua, perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok
sosial untuk dipesankan membuat masalah baru. Remaja akan tetap merasa ditumbuhi masalah sampai ia sendiri menyelesaikannya menurut kepuasanya.
Keempat, dengan berubahnya minat dan peran maka nilai-nilai juga berubah. Apa yang dimasa kanak-kanak dianggap penting, sekarang setelah hampir dewasa tidak
penting lagi. Kelima, sebagian besar remaja bersifat embivalen terhadap perubahan, mereka
menginginkan dan menuntut kebebasan, tetapi mereka sering takut untuk bertanggunga jawab akan akibatnya dan meragukan kemampuan mereka untuk mengetasi tanggung
jawab tersebut Hurlock. 1980.hlm. 207.
d. Masa remaja sebagai usia bermasalah
Ada dua masalah pada masa remaja antara lain : pertama, sepanjang masa kanak-kanak masalah mereka sering diselesaikan oleh orang tua dan guru sehingga
remaja tersebut kurang pengalaman dalam menyelesaikan masalah. Kedua, remaja merasa dirinya mandiri sehingga mereka sering menolak bantuan dari orang lain dalam
menyelesaikan masalah Hurlock. 1980.hlm. 208.
Universitas Sumatera Utara
e. Masa remaja sebagai masa mencari identitas
Seperti yang di jelaskan oleh Erikson 42, dalam Hurlock, 1980, hal. 208 bahwa “identitas diri remaja yang dicari berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya,
apa peranannya dalam masyarakat. Apakah dia seorang anak atau seorang dewasa? Apakah ia mampu percaya diri sekalipun latar belakang ras atau agama atau nasionalnya
membuat beberapa orang merendahkannya? Secara keseluruhan, apakah dia akan berhasil atau gagal?.
Selanjutnya Erikson juga menjelaskan bagaimana pencarian identitas ini mempengaruhi perilaku remaja.
Dalam usaha mencari perasaan kesinambungan dan kesamaan yang baru, para remaja harus memperjuangkan kembali perjuangan tahun-tahun lalu meskipun untuk
melakukannya mereka harus menunjuk secara artifisial orang-orang yang baik hati untuk berperan sebagai musuh, dan mereka selalu siap untuk menempatkan idola dan ideal
mereka sebagai pembimbing dalam mencapai identitas akhir. Identifikasi yang sekarang terjadi dalam bentuk identitas ego adalah lebih dari sekedar penjumlahan identifikasi
masa kanak-kanak Hurlock. 1980.hlm. 208.
f. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan
Anggapan stereotip budaya dalam remaja adalah anak-anak yang tidak rapih, yang tidak dipercaya dan cenderung merusak dan berperilaku merusak, menyebabkan
orang dewasa yang harus membimbing dan mengawasi kehidupan remaja muda takut bertanggung jawab dan bersikap tidak simpatik terhadap perilaku remaja yang normal.
Adanya pandangan yang buruk orang dewasa terhadap remaja membuat peralihan ke masa remaja menjadi sulit Hurlock. 1980.hlm. 208.
Universitas Sumatera Utara
g. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik