Standar kredit Credit standard Persyaratan Kredit Terms of credit Kebijaksanaan penagihan

25

2. Pengawasan langsung atas piutang usaha

Pengawasan terhadap piutang usaha seharusnya dimulai sebelum adanya persetujuan atas penjualan kredit terhadap pelanggan. Oleh karenanya pimpinanperusahaan perlu memperhatikan hal-hal berikut: a. Menentukan batas maksimum kredit dari setiap pelanggan. b. Menentukan batas waktu pembayaran c. Memberikan potongan pembayaran, untuk pembayaran yang lebih cepat dari batas waktu yang ditetapkan. Selanjutnya Weston dan Bringham 1998 meyatakan ada tiga kebijaksanaan dalam penjualan kredit, yaitu : a. Standar kredit credit standard b. Persyaratan kredit terms of credit c. Kebijaksanaan penagihan collection policy

a. Standar kredit Credit standard

Dalam penjualan kredit perusahaan dapat menetapkan batas maksimum penjualan kredit kepada pelanggan. Semakin besar volume penjualan kredit berarti semakin besar modal kerja yang tertanam. Oleh karena itu harus diperhatikan berapa jumlah atau batas maksimal penjualan kredit yang diberikan kepada pelanggan, agar perusahaan terhindar dari resiko kerugian yang mungkin terjadi. Universitas Sumatera Utara 26

b. Persyaratan Kredit Terms of credit

Persyaratan kredit menentukan jangka waktu kredit dan adanya potongan discount bila dibayar lebih cepat. Perusahaan harus mempertimbangkan jangka waktu pembayaran yang harus dilaksanakan oleh pelanggan. Penjualan kredit dengan waktu yang ketat akan memperkecil risiko yang dihadapi perusahaan, tetapi ada kemungkinan penjualan akan semakin kecil. Untuk merangsang pelanggan agar membayar kewajibannya lebih cepat, perusahaan dapat menawarkan potongan. Biasanya perusahaan memberikan potongan tersebut berdasarkan syarat- syarat penjualan kredit. Misalnya perusahaan menawarkan penjualan kredit dengan syarat 210, n30. Tiap pelanggan diberikan potongan sebesar 2 apabila pelanggan membayar kewajibannya lebih cepat dari batas yang telah ditetapkan yaitu tidak lebih dari 10 hari sejak dilakukan penjualan.

c. Kebijaksanaan penagihan

Collection policy Hal ini merupakan kebijaksanan dari perusahaan dalam penagihan atau pengumpulan piutang usaha apabila telah jatuh tempo. Penagihan ini dilakukan secara aktif dan pasif. Penagihan secara aktif misalnya menggunakan agen pengumpul piutang atau juru tagih. Hal ini biasanya dilakukan pada perusahaan yang mempunyai jumlah piutang usaha yang besar. Untuk melakukan penagihan terhadap piutang usaha yang telah jatuh tempo, perusahaan memiliki prosedur Universitas Sumatera Utara 27 yang lazim digunakan. Usaha penagihan pertama dilakukan dengan sopan, dan jika dengan cara ini piutang usaha masih tidak tertagih, maka diambil tindakan yang tegas. Selain kebijaksanaan tersebut, masih ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dari para pelanggan. Hal ini penting untuk mengurangi resiko kerugian karena tidak tertagihnya piutang. Faktor tersebut disebut dengan 5 lima C, yaitu : 1. Character, menunjukkan kemungkinan dari pelanggan untuk secara jujur berusaha untuk memenuhi kewajibannya. 2. Capacity, ialah pendapat subjektif mengenai kemampuan dari pelanggan. Hal ini diukur dengan catatan di waktu yang lalu, dilengkapi dengan observasi fisik pada pelanggan. 3. Capital, diukur oleh posisi finansial perusahaan secara umum, dimana hal ini ditunjukkan oleh analisa ratio finansial, yang khususnya ditekankan pada bukti fisik dari perusahaan. 4. Collateral, dicerminkan oleh aktiva dari pelanggan yang dikaitkan atau dijadikan jaminan bagi keamanan kredit yang diberikan kepada pelanggan tersebut. 5. Conditions, menunjukkan impact pengaruh langsung dari trend kondisi perekonomian pada umumnya terhadap perusahaan yang bersangkutan agar perkembangan khusus suatu bidang ekonomi tertentu yang mungkin Universitas Sumatera Utara 28 mempunyai efek terhadap kemampuan pelanggan untuk memenuhi kewajibannya.

3. Pengawasan Intern

Dokumen yang terkait

Perencanaan Dan Pengawasan Persediaan Pada PT. Astra International, Tbk Toyota Sales Operation Cabang Sisingamangaraja Medan

1 34 114

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

8 48 89

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

9 54 87

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 11

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 2

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 13

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 2

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 8

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

1 1 20

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 2