Analisis dan Evaluasi terhadap Pencatatan Piutang Analisis dan Evaluasi terhadap Penaksiran Piutang Tidak Tertagih

50  Pihak penjual yang mendatangi pelanggannya, dan bila terjadi kesepakatan, maka tiap pesanan akan dicatat dalam bentuk formulir pesanan dalam beberapa lembar yang akan ditandatangani oleh pelanggan sebagai bukti telah melakukan pesanan pembelian barang. Setelah bagian pesanan menerima pesanan, maka untuk setiap penjualan kredit harus mendapat persetujuan dari bagian kredit, kemudian bagian kredit akan memeriksa pesanan tersebut, apakahpesanan tersebut diterima atau ditolak. Pesanan yang disetujui bagian kredit kemudian dikembalikan kebagian pesanan. Kemudian bagian billing unit membuat surat perintah pengiriman sebanyak tiga lembar yaitu yang pertama untuk tinggal di bagian billing unit, yang kedua diberikan kebagian gudang sedangkan yang ketiga diserahkan kebagian pengiriman.

2. Analisis dan Evaluasi terhadap Pencatatan Piutang

Pencatatan dilakukan sesuai dengan Standart Akuntansi Keuangan yang lazim, yaitu berdasar dari dokumen asli perusahaan atau faktur penjualan. Berdasarkan faktur penjualan ini dicatat ke dalam buku harian dan selanjutnya diposting kedalam buku besar dan buku pembantu piutang oleh bagian akuntansi. Buku besar merupakan himpunan perkiraan sejenis, misalnya perkiraan piutang berbagai pelangan dikumpulkan jumlahnya di dalam satu buku besar yang disebut Universitas Sumatera Utara 51 buku besar piutang. Sedangkan buku tambahan piutang merupakan penjelasan kepada siapa kita berpiutang dan berapa saldo masing-masing pelanggan.

3. Analisis dan Evaluasi terhadap Penaksiran Piutang Tidak Tertagih

Jumlah piutang yang tidak tertagih, pada dasarnya merupakan kerugian bagi perusahaan. Dan untuk menentukan taksiran jumlah piutang yang tidak tertagih harus dipergunakan cara yang tepat, sehingga memungkinkan diketahuinya jumlah piutang yang tidak tertagih. Jika perusahaan mengunakan metode penghapusan langsung dalam mencatat kerugian perusahaan yang timbul akibat tidak tertagihnya piutang, maka kerugian tersebut baru dicatat piutang sudah dapat dipastikan benar-benar tidak tertagih. Dalam metode penghapusan langsung tidak dibuat taksiran piutang tidak tertagih bila perusahaan menerima pemberitahuan dari pihak instansi yang berwenang mengenai kepailitan debitur. Selain itu debitur sendiri dapat langsung memberitahukan pada perusahaan bila debitur benar-benar sudah tidak mampu untuk melunasi kewajibannya. Dengan menggunakan metode penghapusan langsung, daftar laba-rugi menunjukkan beban piutang tidak tertagih tidak dicatat pada waktu pendapatan itu diperoleh dari penjualan kredit, sehingga pendapatan bersih nilainya akan menujukkan kerendahan dalam periode tercatatnya beban piutang tidak tertagih, Universitas Sumatera Utara 52 sedangkan neraca akan menunjukkan jumlah yang benar-benar saat piutang yang tidak tertagih itu dihapuskan.

4. Analisis dan Evaluasi terhadap Penyajian Piutang pada Neraca

Dokumen yang terkait

Perencanaan Dan Pengawasan Persediaan Pada PT. Astra International, Tbk Toyota Sales Operation Cabang Sisingamangaraja Medan

1 34 114

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

8 48 89

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

9 54 87

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 11

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 2

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 13

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 2

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 8

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

1 1 20

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 2