Jumlah penjualan selama satu periode Jumlah dan

17 pendapatan itu diperoleh dari penjualan kredit, sehingga nilai pendapatan bersih akan lebih rendah dalam periode tercatatnya beban piutang tidak tertagih, sedangkan neraca akan menunjukkan jumlah yang sebenarnya saat piutang yang tidak tertagih tersebut dihapuskan.

b. Metode Penyisihan

Jika perusahan mengunakan metode penyisihan untuk mencatat piutang usaha tidak tertagih, maka setiap akhir periode perusahaan perlu menaksir besarnya jumlah piutang usaha yang tdak tertagih. Penaksiran ini dilakukan karena pada saat timbulnya piutang, pihak perusahaan belum dapat menentukan jumlah piutang usaha yang tidak tertagih. Cara yang dapat dipergunakan oleh perusahaan untuk menaksir besarnya piutang usaha tidak tertagih adalah dengan mengunakan pengalaman perusahaa lain yang bergerak dalam bidang usaha yang sejenis. Untuk menentukan dasar taksiran jumlah piutang usaha yang tidak tertagih dapat digunakan dengan dua cara, yaitu : 1. Jumlah penjualan selama satu periode fiskal penuh 2. Jumlah dan umur piutang usaha pada akhir periode fiskal

1. Jumlah penjualan selama satu periode

Piutang usaha diperoleh dari hasil penjualan kredit. Oleh karenanya, jumlah penjualan kredit dapat dipergunakan sebagai dasar untuk menghitung Universitas Sumatera Utara 18 taksiran jumlah piutang usaha yang tidak tertagih. Jumlah piutang usaha yang tidak tertagih dalam satu periode ditentukan dengan mengalikan taksiran persentase piutang usaha yang tidak tertagih dengan jumlah penjualan kredit untuk satu periode yang bersangkutan. Dalam menentukan jumlah persentase ini, biasanya didasarkan atas pengalaman di masa lalu. Piutang usaha yang tidak tertagih merupakan beban bagi perusahaan untuk periode tersebut yaitu dengan mendebet perkiraan beban piutang usaha yang tidak tertagih dan mengkredit perkiraan penyisihan piutang usaha tertagih. Contohnya adalah sebagai berikut : Saldo piutang usaha awal Rp. 50.000.000,00 Penjualan kredit selama tahun 1999 Rp. 100.000.000,00 Rp. 150.000.000,00 Penerimaan piutang usaha Rp. 110.000.000,00 Saldo piutang usaha akhir Rp. 40.000.000,00 Berdasarkan pengalaman masa lalu, ditaksir 2 dari saldo piutang usaha tidak tertagih. Taksiran jumlah piutang usaha yang tidak tertagih yaitu : 2 x Rp. 40.000.000,00 = Rp. 800.000,00. Maka ayat jurnal peyesuaian untuk piutang usaha tak tertagih adalah sebagai berikut : Beban piutang usaha tak tertagih Rp. 800.000,00 Penyisihan piutang usaha tak tertagih Rp. 800.000,00 Universitas Sumatera Utara 19

2. Jumlah dan

umur piutang usaha pada akhir periode fiskal Ada dua metode penetapan penyisihan untuk piutang usaha tidak tertagih apabila piutang usaha digunakan sebagai dasar untuk membuat penyesuaian, yaitu: 1. Penyisihan disesuaikan dengan suatu persentase tertentu dari piutang usaha 2. Penyisihan disesuaikan dengan suatu jumlah yang ditentukan dengan menentukan umur dari piutang usaha Penyisihan disesuaikan dengan suatu persentase tertentu dari piutang Dalam metode ini, biasanya taksiran jumlah piutang tidak tertagih diperoleh dengan cara mengalikan persentase piutang tidak tertagih dengan jumlah piutang yang ada pada akhir periode berjalan. Saldo penyisihan piutang usaha tidak tertagih kemudian disesuaikan melalui ayat jurnal penyesuaian sehingga sama jumlahnya dengan saldo yang seharusnya. Beban piutang usaha tidak tertagih didebet sebesar jumlah penyesuaian ini. Jadi beban piutang usaha tertagih dihitung secara langsung. Contoh adalah sebagai berikut : Saldo piutang usaha awal Rp. 50.000.000,00 Penjualan kredit selama tahun 1999 Rp. 100.000.000,00 Rp. 150.000.000,00 Penerimaan piutang usaha Rp. 110.000.000,00 Saldo piutang usaha akhir Rp. 40.000.000,00 Universitas Sumatera Utara 20 Dimisalkan saldo perkiraan penyisihan piutang usaha tidak tertagih sebelum penyesuaian Rp. 500.000,00. Berdasarkan pengalaman masa yang lalu ditaksir 2 dari saldo piutang usaha tidak tertagih yaitu, 2 X Rp. 40.000.000,00 = Rp. 800.000,00. Jumlah ini merupakan penyisihan piutang usaha tidak tertagih yang diperkirakan, tetapi karena ada jumlah saldo kredit penyisihan piutang usaha tak tertagih sebesar Rp. 500.000,00 maka jumlah yang akan ditambah pada perkiraan penyisihan piutang usaha tidak tertagih adalah Rp. 300.000,00 Rp. 800.000,00 – Rp. 500.000,00 dan ayat jurnalnya adalah sebagai berikut : Beban piutang usaha tak tertagih Rp. 300.000,00 Penyisihan piutang usaha tak tertagih Rp. 300.000,00 Penyisihan disesuaikan dengan suatu jumlah yang ditentukan dengan menentukan umur dari piutang Dalam menggunakan metode ini, taksiran jumlah piutang yang tidak tertagih berdasarkan persentase tertentu atas umur piutang usaha. Dalam hal ini harus diadakan analisa piutang yaitu pengolongan piutang usaha berdasarkan kelompok umur sehingga dapat dengan mudah ditentukan jumlah piutang usaha tidak tertagih. Analisa umur piutang dagang memberikan gambaran bahwa semaikin lama piutang usaha melewati tanggal jatuh temponya maka akan semakin besar pula kemungkinan piutang usaha menjadi tidak tertagih. Jumlah tafsiran piutang usaha tidak tertagih ialah jumlah perkalian masing-masing Universitas Sumatera Utara 21 persentase piutang usaha tidak tertagih dengan jumlah masig-masing piutang usaha berdasarkan kelompok umurnya. Untuk mendapatkan angka tafsiran piutang usaha tidak tertagih dari masing-masing golongan umur dikalikan dengan persentase tertentu berdasarkan atas pengalaman, perhitugan digambarkan sebagai berikut : KLASIFIKASI UMUR PIUTANG USAHA SALDO Rp Taksiran piutang tidak tertagih Persentase Jumlah Rp Belum jatuh tempo 25.000.000,00 2 500.000,00 Lewat Jatuh tempo 1 – 60 Hari 61 – 120 Hari 121 – 180 Hari 181 – 365 Hari Lebih dari 365 Hari 8.000.000,00 3.000.000,00 1.500.000,00 1.500.000,00 1.000.000,00 3 5 10 20 50 240.000,00 150.000,00 150.000,00 300.000,00 500.000,00 TOTAL 40.000.000,00 1.840.000,00 Sumber: Niswonger, Fress dan Waren, 2001. Perhitungan ini menunjukkan jumlah piutang usaha sebesar Rp. 40.000.000,00 dan taksiran piutang usaha tidak tertagih Rp. 1.840.000,00 dan bila saldo awal penyisihan piutang usaha tidak tertagih sebesar Rp. 500.000,00 maka yang menjadi beban sebesar Rp. 1.340.000,00. Beban piutang usaha tidak tertagih Rp. 1.340.000,00 Penyisihan piutang usaha tidak tertagih Rp. 1.340.000,00 Metode penafsiran piutang usaha tidak tertagih berdasarkan analisa umur piutang usaha lebih baik daripada penafsiran piutang yang didasarkan pada persentase penjualan tertentu dari penjualan kredit. Hal ini disebabkan pimpinan Universitas Sumatera Utara 22 perusahaan dapat meningkatkan pengawasan penjualan kredit dan juga melakukan penghapusan piutang usaha yang sudah berumur lama. Penghapusan yang dilakukan dengan cara ini ialah dengan mendebet perkiraan penyisihan piutang usaha tidak tertagih dan mengkredit perkiraan piutang usaha yang dihapuskan, dengan jurnal : Penyisihan piutang usaha tidak tertagih Rp. xxx Piutang usaha Rp. xxx Bila menggunakan metode penghapusan langsung, maka piutang usaha yang benar-benar tidak tertagih pembayarannya akan langsung dibebankan pada perkiraan biaya piutang usaha tidak tertagih dan mengkredit perkiraan piutang pelanggan yang dihapuskan, dengan jurnal : Beban piutang usaha tidak tertagih Rp. xxx Piutang Rp. xxx

E. Penyajian Piutang Pada Neraca

Dokumen yang terkait

Perencanaan Dan Pengawasan Persediaan Pada PT. Astra International, Tbk Toyota Sales Operation Cabang Sisingamangaraja Medan

1 34 114

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

8 48 89

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

9 54 87

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 11

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 2

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 13

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 2

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 8

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

1 1 20

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation (AUTO2000) Cabang Gatot Subroto Medan

0 0 2