2.4 Cara Kerja Sabun
Kemampuan sabun untuk menyingkirkan lemak dari pakaian juga berpangkal dari “sejenis melarutkan yang sejenis”. Bila sabun bersentuhan dengan minyak atau
lemak yang mengotori pakaian , ekor hidrofob dari anion larut dalam lemak. Minyak berangsur- angsur terpisah dari serat pakaian dan terbungkus dalam misel yang
menjerat minyak didalamnya. Misel mengemulsikan minyak dan mempertahankannya dalam suspensi sehinggga dapat terbawa oleh air bilasan Brady, 1994
Surfaktan adalah prinsip kerja dari setiap deterjen, yang jika dilarutkan kedalam cairan cenderung memekat pada permukaan cairan tersebut. Kesanggupan ini disebabkan
sifat fisiokimia yang dualistik, yaitu mempunyai bagian yang senang pada pelarut filik dan bagian yang tidak senang pada pelarut fobik. Jika pelarutnya air, maka
surfaktan akan berada di batas antara air dan yang dilarutkan dan tegak lurus terhadap batas tersebut dengan bagian yang bersifat filik berada dalam air
Dua jenis surfaktan yang dikenal, yatiu: 1.
Surfaktan ionik, yakni surfaktan yang bila terlarut dalam pelarut air akan terurai menjadi ion negatif dan positif
2. Surfaktan nonionik tidak berionisasi, misalnya poliglikol ester dan alkohol
jenuh. Selain sebagai pelarut, surfaktan dapat bekerja sebagai pembasah, pembentuk
busa, dan pengemulsi. Pada sabun, surfaktan bekerja sebagai pelarut kotoran dan lemak, pengemulsi, dan pembentuk busa. Meskipun banyaknya busa tidak
mempengaruhi daya larut dan daya bersih sabun, namun masih banyak orang menyukai busa sabun dalam pencucian.
Pada dasarnya deterjen anionik mempunyai kemiripan dengan sabun. Deterjen mengandung gugus yang sangat polar, bermuatan negatif dalam hal ini –SO3- dan
rantai hidrokarbon yang panjang yang dapat melarutkan oli dan vaselin. Bahan dasar pembuatan deterjen adalah rantai panjang alkohol jenuh C12 hingga C18. Berikut
langkah-langkah pembuatan deterjen.
Universitas Sumatera Utara
O H
2
SO
4
|| NaOH
CH
3
CH
2
nCH
2
OH CH
3
CH
2
nCH
2
– O – S - OH Pekat
|| O
Alkil hidrogensulfat n = 10, 12, 14, 16
O ||
CH
3
CH2nCH
2
– O – S – O
Ө
Na
⊕
|| O
Na-alkil sulfat Deterjen
Gambar 2.1 Reaksi pembuatan deterjen
2.5. Kegunaan Sabun