Suhu dapat menurunkan tegangan permukaan cairan, karena suhu secara langsung mempengaruhi energi kinetik molekul dalam cairan. Energi kinetik berbanding lurus
dengan suhu, setiap kenaikan suhu akan menyebabkan peningkatan kecepatan rata- rata dari molekul. Jika energi kinetik meningkat, gaya antar molekul tarik-menarik
akan memiliki lebih sedikit dari efek pada semua molekul,sehingga menyebabkan penurunan nilai tegangan permukaan
Sukardjo, 2002. Sebagai hasil dari kecenderungan sebuah permukaan cairan mengerut, menunjukkan
jika itu merupakan salah satu bagian dari tegangan, dan itu dimungkinkan untuk menjelaskan sebuah arti dari pada sebuah nilai tegangan permukaan, yang mana sama
untuk setiap reaksi dan di dalam seluruh arah sepanjang permukaan dari sebuah zat cair. Simbol untuk tegangan permukaan diberi simbol γ, dan didefinisikan sebagai
satuan dari dynes per cm. Tegangan permukaan dari sebuah larutan secara umum menurun dengan
meningkatnya suhu. Tetapi kecuali untuk pemisahan dari dari larutan kristal, misalnya cadmium, besi dan tembaga, hingga kini belum ada yang dapat menjelaskan dari
masalah ini Glasstone, 1940.
Sabun dapat meningkatkan kemampuan air untuk membasai benda. Dengan penambahan suhu, maka akan semakin mampu untuk menurunkan tegangan
permukaan air. Hal inilah yang mendorong penulis untuk meneliti sejauh mana suhu dapat mempengaruhi tegangan permukaan sabun cuci piring komersil karena semakin
meningkatnya penggunanan sabun cuci piring untuk keperluan rumah tangga.
1.2. Permasalahan
Apakah ada pengaruh kenaikan suhu sabun cuci piring cair buatan sendiri, Sunlight, dan S.O.S terhadap nilai tegangan permukaan
1.3 Pembatasan Masalah
Pada penilitian ini permasalahan dibatasi pada : • Sabun cuci piring yang digunakan adalah sabun cuci piring buatan sendiri,
Sunlight, dan S.O.S • Pengukuran tegangan permukaan dilakukan pada suhu 30
o
C, 40
o
C, dan 50
o
C
Universitas Sumatera Utara
• Pengukuran tegangan permukaan menggunakan metode penurunan kenaikan kapiler
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah : -
Untuk mengetahui apakah suhu berpengaruh terhadap tegangan permukaan sabun cuci piring cair buatan sendiri, Sunlight, dan S.O.S.
- Untuk mengetahui metode penentuan tegangan permukaan larutan cuci piring
1.5. Manfaat Penelitian
Dengan diketahuinya pengaruh kenaikan suhu sabun terhadap nilai tegangan permukaan, maka diharapkan akan memberikan informasi tentang pengaruh kenaikan
suhu sabun pada sabun cuci piring cair terhadap nilai tegangan permukaan dimana semakin rendah tegangan permukaan sabun tersebut maka semakin baik untuk
mengangkat noda minyak atau lemak terhadap piring.
1.6. Metodologi Penelitian
Penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Dalam penelitian ini divariasi merek sabun dan suhu. Variasi suhu sabun 28
o
C, 30
o
C, 40
o
C, dan 50
o
C dalam 10 ml larutan. Sedangkan untuk variasi sabun ditetapkan terlebih dahulu yaitu Sunlight dan S.O.S
dan dibandingkan dengan sabun buatan sendiri dengan pemakaian sodium lauril eter sulfat sebagai bahan utama. Penentuan tegangan permukaan sabun dipengaruhi oleh
suhu sabun pada pemanasan 28
o
C, 30
o
C, 40
o
C, dan 50
o
C. Penentuan tegangan permukaan itu sendiri menggunakan tensiometer kapiler dengan diameter 1 mm.
Replikasi dilakukan tiga kali untuk setiap perlakuan sampel
1.7. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Fisika Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA