Komposisi Sabun TINJAUAN PUSTAKA

rantai hidrokarbon, sebuah molekul sabun secara keseluruhan tidaklah benar- benar larut dalam air. Namun sabun mudah tersuspensi dalam air karena membentuk misel micelles, yakni segerombolan 50 -150 molekul yang rantai hidrokarbonnya mengelompok dengan ujung- ujung ionnya yang menghadap ke air.Fessendan, 1992 Deterjen berasal dari kata detergene yang berarti “membersihkan”, yang sesuai dengan tujuan semula pembuatan campuran itu. Pada awal abad ke - 19 di Jerman ditemukan bahan sintetik, semula sebagai bahan pencuci pakaian, dan dipakai sebagai bahan pengganti konvensional yang disebut sebagai deterjen sintetik synthetic detergents = syndet. Terdapat berbagai nama lain untuk syndet, yaitu cleanser bar, detergent bar, synthetic toilet soap. Istilat tenside yang popular di Eropa merupakan istilah yang semula lebih bersifat teknis untuk menamai mekanisme kerja bahan- bahan ini, yaitu aktif di tegangan permukaan tenside namun di negara lain lebih sering disebut sebagai surfaktan Wasitaatmaja, 2007 .

2.3. Komposisi Sabun

Sabun konvensional yang dibuat dari lemak dan minyak alami dengan garam alkali serta sabun deterjen saat ini yang dibuat dari bahan sintetik, biasanya mengandung surfaktan, pelumas, antioksidan, deodoran, warna, parfum, pengontrol pH, dan bahan tambahan khusus. • Surfaktan Surfaktan adalah bahan terpenting dari sabun. Lemak dan minyak yang dipakai dalam sabun berasal dari minyak kelapa asam lemak C12, minyak zaitun asam lemak C16 - C18. Penggunaan bahan berbeda menghasilkan sabun yang berbeda, baik secara fisik maupun kimia. • Pelumas Untuk menghindari rasa kering pada kulit diperlukan bahan yang tidak saja meminyaki kulit tetapi juga berfungsi untuk membentuk sabun yang lunak, misalnya asam lemak bebas, gliserol,lanolin, paraffin lunak, dan minyak almon, bahan sintetik ester asam sulfosuksinat. Bahan- bahan tersebut selain Universitas Sumatera Utara meminyaki kulit juga dapat menstabilkan busa dan berfungsi sebagai peramas plasticizers. • Antioksidan Untuk menghindari kerusakan lemak, terutama bau tengik, dibutuhkan bahan penghambat oksidasi, misalnya stearil hidrazid dan butilhydroxytoluene 0,02- 0,1. • Deodoran Deodoran dalam sabun mulai dipergunakan sejak tahun 1950, namun oleh karena khawatir efek samping, penggunaannya dibatasi. Bahan yang digunakan adalah TCC trichloro carbinilide. • Warna Pewarna sabun dibolehkan sepanjang memenuhi syarat dan peraturan yang ada, pigmen yang digunakan biasanya stabil dan konsentrasinya kecil sekali 0,01 – 0,5. Titanium dioksida 0,01 ditambahkan pada berbagai sabun untuk menimbulkan efek berkilau. • Parfum Isi sabun tidak lengkap bila tidak ditambahkan parfum sebagai pewangi. Pewangi ini harus berada dalam pH dan wana yang berbeda pula. Setiap pabrik memilih bau dan warna sabun bergantung pada permintaan pasar atau masyarakat pemakainya. • Pengontrol pH Penambahan asam lemak yang lemah, misalnya asam sitrat, dapat menurunkan pH sabun • Bahan tambahan khusus Berbagai bahan tambahan untuk memenuhi kebutuhan pasar, produsen, maupun segi ekonomi dapat dimasukkan kedalam formula sabun. Dewasa ini dikenal berbagai macam sabun khusus, misalnya a. Sabun transparan yang menambahkan sukrosa dan gliserin b. Deodorant, yang menambahkan triklorokarbon, triklosan, diklorofen. c. Antiseptik medicated yang menambahkan bahan antiseptik, misalnya fenol, kresol, dan sebagainya d. Sabun bayi yang lebih berminyak Wasitaadmadja,1997 Universitas Sumatera Utara

2.4 Cara Kerja Sabun

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Minyak Goreng Jelantah Pada Pembuatan Sabun Cuci Piring Cair

49 253 99

Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Sikap dan Keputusan Pembelian Sabun Pencuci Piring Cair Sunlight Pada Ibu Rumah Tangga Dikelurahan Tegal Sari Mandala II Medan

0 5 150

PENGARUH SIKAP TERHADAP IKLAN TELEVISI DAN SIKAP TERHADAP MEREK PADA NIAT MEMBELI SABUN CUCI PIRING CAIR SUNLIGHT AGEN 1000 (Survei: Pada Ibu Rumah Tangga Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar).

0 1 6

PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING CAIR DARI MINYAK GORENG BEKAS (JELANTAH).

1 10 9

Pembuatan Sabun Cuci Piring Cair Dari Minyak Goreng Bekas (Jelantah) bab 1

0 5 2

Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Sikap dan Keputusan Pembelian Sabun Pencuci Piring Cair Sunlight Pada Ibu Rumah Tangga Dikelurahan Tegal Sari Mandala II Medan

0 1 13

Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Sikap dan Keputusan Pembelian Sabun Pencuci Piring Cair Sunlight Pada Ibu Rumah Tangga Dikelurahan Tegal Sari Mandala II Medan

0 0 3

Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Sikap dan Keputusan Pembelian Sabun Pencuci Piring Cair Sunlight Pada Ibu Rumah Tangga Dikelurahan Tegal Sari Mandala II Medan

0 1 9

Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Sikap dan Keputusan Pembelian Sabun Pencuci Piring Cair Sunlight Pada Ibu Rumah Tangga Dikelurahan Tegal Sari Mandala II Medan

0 0 29

Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Sikap dan Keputusan Pembelian Sabun Pencuci Piring Cair Sunlight Pada Ibu Rumah Tangga Dikelurahan Tegal Sari Mandala II Medan

2 5 2