2.6. Densitas
Rapat massa atau densitas material yang didefinisikan sebagai massa per satuan volume .Simbol yang paling sering digunakan untuk densitas yaitu
ρ. Dalam beberapa kasus misalnya, di Amerika Serikat , kerapatan juga
didefinisikan sebagai berat per satuan volume walaupun jumlah ini lebih tepat disebut berat jenis.
Secara matematis, kerapatan didefinisikan sebagai massa dibagi volume: 2.1
dimana ρ adalah kerapatan, m adalah massa, dan V adalah volume. Dari persamaan
ini, kerapatan massa harus memiliki satuan massa per volume. Secara umum, kerapatan dapat diubah dengan mengubah baik tekanan atau suhu.
Meningkatkan tekanan selalu meningkatkan densitas material. Peningkatan suhu umumnya menurun densitas Anonim
1
, 2011.
2.7. Tegangan Permukaan
2.7.1 Tegangan Antar Muka
Permukaan zat cair mempunyai sifat ingin meregang, sehingga permukaannya seolah- olah ditutupi oleh suatu lapisan yang elastis. Hal ini disebabkan adanya gaya tarik
menarik antara partikel sejenis di dalam zat cair sampai ke permukaan. Di dalam cairan, tiap molekul ditarik oleh molekul lain yang sejenis di
dekatnya dengan gaya yang sama kesegala arah. Pada permukaan cairan, tiap molekul ditarik oleh molekul sejenis didekatnya dengan arah hanya kesamping dan kebawah,
tetapi tidak ditarik oleh molekul diatasnya karena diatas permukaan cairan berupa fase uap udara dengan jarak antara molekul sangat renggang.
Adanya gaya atau tarikan ke bawah menyebabkan permukaan cairan berkontraksi dan berada dalam keadaan tegang. Tegangan ini disebut dengan tegangan permukaan.
Besarnya tegangan permukaan cairan bergantung pada gaya tarik antara molekul- molekulnya. Ketika gaya tarik besar, seperti dengan H
2
O, tegangan
V m
=
ρ
Universitas Sumatera Utara
permukaan besar. Sebaliknya, cairan seperti bensin yang tersusun atas molekul- molekul non polar mempunyai tegangan permukaan yang kecil karena tarikan
antarmolekul lebih lemah. Zat yang tegangan permukaannya rendah sangat mudah membasahi
permukaan bagaimanapun keadaan permukaannya. Pelarut hidrokarbon, misalnya nafta atau bensin, menyebar pada kaca maupun permukaan berminyak dengan
mudahnya, sebab tarikan sesama molekul hidrokarbon sangat lemah. Hampir tidak ada usaha untuk memperluas permukaan cairan, akibatnya mereka mudah menyebar
pada permukaan apapun Brady, 1994 .
2.7.2 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Tegangan Permukaan
a. Jenis cairan Pada umumnya cairan yang memiliki gaya tarik antara molekulnya besar, seperti
air, maka tegangan permukaannya juga besar. Sebaliknya pada cairan seperti bensin karena gaya tarik antara molekulnya kecil, maka tegangan permukaannya juga kecil.
b. Suhu Tegangan permukaan cairan turun bila suhu naik, karena dengan bertambahnya
suhu molekul- molekul cairan bergerak lebih cepat dan pengaruh interaksi antara molekul berkurang sehingga tegangan permukaannya menurun.
c. Adanya zat terlarut Adanya zat terlarut pada cairan dapat menaikkan atau menurunkan tegangan
permukaan. Untuk air adanya elektrolit anorganik dan non elektrolit tertentu seperti sukrosa dan gliserin menaikkan tegangan permukaan. Sedangkan adanya zat- zat
seperti sabun, detergen, dan alkohol adalah efektif dalam menurunkan tegangan permukaan
Yazid, 2005.
Universitas Sumatera Utara
2.8. Metode Penentuan Tegangan Permukaan
2.8.1. Metode Cincin Du Nouy