6.1.6. Pengaruh Kecepatan Angin terhadap Kenyamanan Termal
Dari Tabel 5.24. dan Gambar 5.24. dapat dilihat bahwa pengaruh kecepatan angin terhadap kenyamanan termal memiliki hubungan yang cukup
kuat. Garis regresi yang menunjukkan kenaikan menunjukkan bahwa terjadi hubungan positif antara kecepatan angin dengan kenyamanan termal ruangan,
artinya semakin tinggi kecepatan angin di dalam ruang kelas maka semakin tinggi juga tingkat kenyaman termal yang dirasakan oleh mahasiswa pengguna ruang
kelas. Hal tersebut mengindikasikan bahwa mahasiswa pengguna ruang kelas
J15 202 secara umum lebih menyukai kondisi termal di dalam ruang kelas yang
lebih berangin.
6.1.7. Analisis Psikologi Mahasiswa Pengguna Ruang Kelas
Nilai mean vote dari kuisioner pada Tabel 5.17. menunjukkan bahwa mahasiswa pengguna ruang kelas mengalami penurunan kondisi kenyamanan
termal dari saat sebelum kuliah dibandingkan dengan setelah kuliah. Hal ini mengindikasikan bahwa AC yang terpasang di ruang kelas tidak
mampu mengkondisikan lingkungan termal di dalam ruang kelas dengan baik. Hal tersebut merupakan akibat terlalu besarnya pembangkitan panas yang antara lain
disebabkan oleh kondisi ruang kelas dengan acess air yang cukup besar dan kapasitas AC di dalam ruangan yang tidak memenuhi beban pendinginan ruangan
kelas
Untuk poin pertanyaan kelelahan fisik, setiap poinnya menunjukkan peningkatan keluhan setelah kuliah dibandingkan sebelum kuliah pada semua jam
kuliah. Hal tersebut menunjukkan bawa mahasiswa pengguna ruang kelas mengalami kelelahan fisik yang disebabkan oleh kondisi lingkungan kerja termal
di dalam ruang kelas yang kurang baik.
6.1.8. Analisis Keseimbangan Panas
Nilai Heat Stress Indeks HSI untuk ruang kelas adalah sebesar 44,80. Dari nilai tersebut dapat dilihat pada tabel penilaian tingkat HSI bahwa kondisi
pada ruang kelas J15 202 DTI FT USU memiliki resiko heat stress yang cukup basar. Penilaian tingkat HSI dapat dilihat pada Tabel 6.1. berikut ini.
Tabel 6.1. Penilaian Tingkat Heat Stress Index HSI Nilai HSI
Keterangan dan Pengaruhnya
-20 – 0 potensial cold stress kecil
Netral 0 – 40
potensial heat stress kecil pada pekerjaan fisik yang ringan tetapi cukup potensial pada pekerjaan dengan
keahlian khusus dan pekerjaan berat. 40 – 70
potensial heat stress cukup besar, pekerjaan harus dilakukan oleh pekerja yang kondisinya dalam
keadaan baik.
Tabel 6.1. Penilaian Tingkat Heat Stress Index HSI Lanjutan Nilai HSI
Keterangan dan Pengaruhnya
70 – 90 potensial heat stress sangat besar, pekerja yang
bekerja pada kondisi ini haruslah pekerja dengan kriteria tertentu dan lulus tes fisik khusus. Pekerja
juga diharuskan mendapatkan asupan minuman ber- ion yang cukup.
90-100 Kondisi maksimal yang dapat diterima tubuh dengan
proses aklimatisasi maksimum. Lebih dari 100 menyebabkan peningkatan temperatur dalam tubuh.
Nilai HSI berdasarkan perhitungan menunjukkan bahwa kondisi termal di dalam ruang kelas memiliki kondisi yang tidak baik sehingga perlu dilakukan
perbaikan agar kenyamanan di dalam ruang kelas dapat ditingkatkan.
6.2. Pembahasan