Indeks Termal bagi Kenyamanan

3.6. Indeks Termal bagi Kenyamanan

Beberapa indeks digunakan untuk menyatakan kenyamanan dengan suatu angka yang sederhana. Indeks-indeks tersebut digunakan guna mendesain dan menilai kinerja dari sistem tata udara. 1. Temperatur udara: kerap digunakan, namun merupakan suatu pengukur yang lemah manakala digunakan dalam insulasi. 2. Standar ISO 7730 a. Dalam standar ISO 7730 kenyamanan termal didefinisikan sebagai kondisi batin yang mengungkapkan kepuasan termal dengan lingkungan termalnya. b. Standar ISO 7730 merepresentasikan suatu metode bagi penentuan sensasi termal dan derajat ketidaknyamanan ketidakpuasan termal manusia yang dihadapkan pada lingkungan termal rata-rata. c. Standar ISO 7730 juga menyatakan kondisi lingkungan yang dapat diterima bagi kenyamanan. d. Standar ISO 7730 berlaku pada lingkungan dalam-ruang di mana tujuan penerapannya adalah guna mencapai kenyamanan termal, atau pada lingkungan dalam ruang di mana deviasi normal dari kenyamanan terjadi. e. Standar ISO 7730 merekomendasikan bahwa temperatur operatif seharusnya berada pada rentang 20 sampai 24°C yakni 22°C +- 2°C bagi aktivitas ringan dan diam selama kondisi musim dingin periode penghangatan, dan temperatur operatif seharusnya berada pada rentang 23 sampai 26°C yakni 24,5 °C +- 1,5°C bagi kondisi musim panas periode penyejukan. 3. Kenyamanan Adaptif Dalam analisis ISO 7730, tingkat kenyamanan diprediksi dari suatu pertimbangan atas pertukaran panas antara manusia dan lingkungannya. Respon tersebut pada dasarnya sama setiap tahunnya – hanya perbedaan antara musim panas dan dingin yakni bahwa orang mengubah jenis pakaian mereka, menghasilkan perbedaan pada temperatur preferensi. Walaupun demikian, oleh karena kecenderungan dan ekspektasi, orang- orang dalam zona beriklim lebih hangat memilih kondisi yang lebih hangat dan begitupun sebaliknya. Saat ini telah banyak usaha guna menyempurnakan prediksi kenyamanan termal dengan memperhitungkan kemungkinan kebiasaan beradaptasi. Pendekatan terkini misalnya, telah menunjukkan bahwa penghuni gedung berventilasi alami merasa nyaman pada suatu rentang kondisi yang lebih lebar daripada penghuni gedung berunit tata udara. 4. Rekomendasi Standar Nasional Indonesia SNI 03-6572-2001 Rekomendasi dari Standar Nasional Indonesia SNI 03-6572-2001, menyebutkan bahwa daerah kenyamanan suhu untuk daerah tropis dapat dibagi menjadi : a. Sejuk, antara temperatur efektif 20,5°C - 22,8°C dan RH 40 – 60 . b. Nyaman, antara temperatur efektif 22,8°C - 25,8°C dan RH 40 – 60 . c. Hangat, antara temperatur efektif 25,8°C - 27,1°C dan RH 40 – 60 . Gambar 3.4. Diagram Temperatur Efektif TE untuk udara nyaman 3.7. Definisi Penyegaran Udara Penyegaran udara adalah suatu proses mendinginkan udara sehingga dapat mencapai temperartur dan kelembaban yang sesuai dengan yang dipersyaratkan terhadap kondisi udara dari suatu ruangan tertentu. Selain itu, mengatur aliran udara dan kebersihannya. Sistem penyegaran udara pada umumnya dibagi menjadi dua golongan utama, yaitu : 1. Penyegaran udara untuk kenyamanan Menyegarkan udara dari ruangan untuk memberikan kenyamanan kerja bagi orang yang melakukan kegiatan tertentu. 2. Penyegaran udara untuk industri Menyegarkan udara dari ruangan karena diperlukan proses, bahan, peralatan atau barang yang ada di dalamnya.

3.8. Kerja Sistem Penyejuk Udara