Uji Statistik Parametrik Korelasi Pearson dan Uji Regresi Perhitungan Keseimbangan Termal Ruang Kelas

Tabel 5.22. Hasil Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Sebelum dan Sesudah Belajar di Ruang Kelas Lanjutan Jam Kuliah r hitung r indeks Ket. Jam Kuliah 3 Sebelum 0.877 0.6 Reliabel Sesudah 0.610 0.6 Reliabel Jam Kuliah 4 Sebelum 0.733 0.6 Reliabel Sesudah 0.904 0.6 Reliabel Jam Kuliah 5 Sebelum 0.809 0.6 Reliabel Sesudah 0.638 0.6 Reliabel

5.10. Uji Statistik Parametrik Korelasi Pearson dan Uji Regresi

Rumus koefisien korelasi yang digunakan adalah sebagai berikut: 5. [ ] [ ] ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy Sedangkan rumus regresi yang digunakan adalah sebagai berikut: b = a = Dengan menggunakan rumus di atas, adapun korelasi dan regresi antara beberapa koefisien tersebut dapat di lihat pada Tabel 5.23. sebagai berikut. Tabel 5.23. Hasil Uji Korelasi Pearson dan Uji Regresi Hubungan Korelasi Regresi a Regresi b Persamaaan Ket. Ketinggian terhadap Temperatur Temperatur 0,928 28,15 0,097 y= 28,15+0,097x Sangat kuat Ketinggian ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − 2 2 X X n Y X XY n n X b Y ∑ ∑ − Tabel 5.23. Hasil Uji Korelasi Pearson dan Uji Regresi Lanjutan Hubungan Korelasi Regresi a Regresi b Persamaaan Ket. Kelembaban Udara terhadap Temperatur Kelembaban Udara 0,158 27,32 0,014 y= 27,32+0,014x Sangat Lemah Temperatur Kecepatan Angin terhadap Temperatur Kecepatan Angin -0,228 28,54 -3,441 y= 28,54-3,441x Sangat Lemah Temperatur Temperatur terhadap Kenyamanan Termal Temperatur -0.4135 -0.667 -0.943 y= -0.667-.0.943x Cukup Kuat Kenyamanan Termal Kecepatan Angin terhadap Kenyamanan Termal Kecepatan Angin 0.468 1.385 0.571 y = 1.385+0.571x Cukup Kuat Kenyamanan Termal Gambar 5.20. Grafik Korelasi dan Regresi Ketinggian dengan Temperatur Gambar 5.21 . Grafik Korelasi dan Regresi Kelembaban Udara dengan Temperatur Gambar 5.22. Grafik Korelasi dan Regresi Kecepatan Angin dengan Temperatur Gambar 5.23. Grafik Korelasi dan Regresi Temperatur dengan Keyamanan Termal Gambar 5.24. Grafik Korelasi dan Regresi Kecepatan Angin dengan Kenyamanan Termal

5.11. Perhitungan Keseimbangan Termal Ruang Kelas

ASHRAE 1989a memberikan persamaan keseimbangan panas sebagai berikut. M – W = C + R + Esk + Cres + Eres Dimana M : tingkat produksi energi metabolisme W : tingkat pekerjaan mekanik Q sk : total tingkat kehilangan panas dari kulit Q res : tingkat kehilangan panas dari pernapasan C : tingkat kehilangan panas konvektif dari kulit R : tingkat kehilangan panas radiatif dari kulit E sk : tingkat kehilangan panas penguapan total dari kulit C res : tingkat kehilangan panas konvektif dari pernapasan E res : tingkat kehilangan panas penguapan dari pernapasan Adapun perhitungan keseimbangan termal untuk ruang kelas J15 202 DTI FT USU adalah adalah sebagai berikut: Data termal yang didapat dari pengukuran dan perhitungan nilai rata-rata: Suhu rata-rata ruangan ta = 28.27 o C Suhu globe radian rata tr = 28.69 o C Kelembaban relatif = 67.70 Kecepatan udara = 0.079 ms Rata-rata I clo = 0.70 clo. Sedangkan metabolic rate untuk pekerja dengan beban kerja yang tergolong ringan-sedang dengan aktivitas industri yang dikatagorikan sebagai industri ringan yaitu 100 Wm -2 berdasarkan Ken Parsons 2003. Adapun Asumsi yang digunakan adalah: Re,cl = 0.015 m 2 kPa W -1 t sk = 37 o C Metabolisme rate = 100 W m -2 Eksternal work = 0 W m -2 Pakaian = 0.70 Clo Rcl = 0.1085 atau 0.70 Clo x 0.155 m 2 C W -1 ε = 0.95 ArA D = 0.77 A D = 1.62 m 2 Catatan = 1 Clo = 0.155 m 2 C W -1 t cl = 32 o C Penyelesaian: Metabolisme produksi panas W m -2 = M – W = 100-0 = 100 f cl = 1 + 0.31 Clo = 1 + = 1 + = 1.217 155 . 31 . Rcl 155 . 0.1085 31 . × untuk t sk 37 o C maka tekanan suhu kulit adalah P sk,s = exp = exp mb = 6.275 kPa Untuk ta = 28.27 o C dan RH = 67.70 maka tekanan suhu udara diberikan adalah P sa = exp = exp = 3.839 kPa P a = RH x P sa = 67.70 x 3.839 = 2.599 kPa Koefisien Heat Transfer h c = 8.3 v 0.6 untuk 0.2 v 4.0 h c = 3.1 untuk 0 v 0.2 maka h c = 16.5 x bc = 16.5 x 3.1 = 51.15 W m -2 kPa -1 Kalkulasi b r dan t cl kedalam persamaan h r = h r = h r = 4.64 W m -2 K -1 Selanjutnya, t o = = t o = 28.30 o C 235 18 . 4030 956 . 18 + − tsk 235 37 18 . 4030 956 . 18 + − 235 18 . 4030 956 . 18 + − ta 235 27 . 28 18 . 4030 956 . 18 + − AD Ar εσ 4 3 8 } 2 69 . 28 32 2 . 273 { 77 . 10 67 . 5 95 . 4 + + × × × × × − 3 } 2 2 . 273 { tr tcl + + c r a c r r h h t h t h + + 15 . 51 64 . 4 27 . 28 15 . 51 69 . 28 64 . 4 + × + × Kombinasikan koefisien heat transfer h = h c + h r = 3.1 + 4.64 = 7.75 W m -2 K -1 Mengkalkulasikan nilai-nilai yang telah diperoleh ke dalam persamaan, C + R = C + R = C + R = 40.555 W m -2 E sk = E sk = = w × 118.335 W m -2 Untuk w = 1, E sk = E max = 118.335 W m -2 Cres + E res = 0.0014 M 34 - t a + 0.0173 M 5.87 - P a = 0.0014 × 100 34 – 28.27 + 0.0173 × 100 5.87 – 2.599 = 6.46 W m -2 Maka persamaan keseimbangan termal menjadi : M – W = C + R + E sk + Cres + E res 100-0 = 40.555 + w × 118.335 + 6.46 w = 0.448 1 h fcl Rcl to tsk × + − 75 . 7 217 . 1 1 1085 . 30 . 28 37 × + − 1 Re, , c h fcl cl Pa s Psk w × + − 15 . 51 217 . 1 1 015 . 599 . 2 275 . 6 × + − w Jadi kebasahan kulit w 0.448 akan menyediakan kehilangan panas heat loss yang cukup pada kulit melalui penguapan. Yaitu tubuh akan berkeringat untuk thermoregulate dan menerima keseimbangan panas. Untuk penguapan maksimum, E max kebasahan adalah 1. Untuk perhitungan diatas memberikan nilai E max = 118.335 W m -2 . Kebasahan yang dibutuhkan untuk keseimbangan diberikan dengan W req = Jadi, E req = W req × E max = 0.448 × 118.335 = 53.01 W m -2 E sk untuk keseimbangan panas, Dengan menggunakan panas laten dari penguapan air 22.5 x 10 -5 Jkg -1 dan memperhatikan jumlah keringat menetes, r sedikit keringat menetes dan panas laten tidak hilang ISO 7933 menggunakan: r = Keringat yang dibutuhkan menyediakan penguapan yang dibutuhkan dapat kemudian di hitung sebagai : S req = Dimana rata-rata penguapan keringat 0.26 liter kg perjam dapat disamakan dengan kehilangan panas 100 W m -2 . Untuk perhitungan diatas, untuk mempertahankan keseimbangan panas jadi tubuh harus menghasilkan 0.13 liter keringat perjam. Yaitu: max E Ereq 2 1 2 w − 2 − Wm r Ereq r = r = 0.90 S req = S req = 58.9 W m -2 ≈ 0.153 liter jam Sedangkan Heat stress index HSI = = = 44.80 Rekapitulasi perhitungan keseimbangan panas dapat dilihat pada tabel 5.24. beikut. Tabel 5.24. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Keseimbangan Panas Keterangan Nilai M-W 100-0 C+R 40.555 E sk 118.335 × w E max 118.335 C res +E res 6.46 w 0.448 E req 53.01 r 0.90 S req 0.153 HSI 44.80 Keterangan: M-W = Metabolic rate W m -2 2 448 . 1 2 − 2 90 . 01 . 53 − Wm 100 max × E Ereq 100 335 . 118 01 . 53 × C +R = Konveksi kehilangan panas per unit area W m - 2 E sk = Total penguapan kehilangan panas dari kulit W m -2 E max = Maksimum potensial penguapan per unit area W m -2 C res + E res = Respirasi kering kehilangan panas per unit area permukaan tubuh + Evaporative loss dari Pernapasan W m -2 w = Skin wattedness ND E re = Evaporative loss yang diperlukan per unit area untuk keseimbangan panas W m -2 r = Efisiensi keringat S req = Keringat yang diperlukan W m -2 HSI = Heat stress index

5.12. Perhitungan Pembebanan Pendinginan Ruang Kelas