Cara Kerja METODE PENELITIAN

3.12. Cara Kerja

1. Semua pasien yang memenuhi kriteria inklusi, diberikan informed consent. 2. Pasien yang setuju ikut serta dalam penelitian ini selanjutnya dilakukan randomisasi untuk menentukan pasien masuk kelompok A obat kumur ketamin atau kelompok B obat kumur aspirin. 3. Di ruang operasi pasien dipasang monitor pengukur tekanan darah, nadi, EKG dan saturasi oksigen. Pasien diminta berkumur dengan salah satu obat kumur yang sesuai kelompok selama 30 detik hingga mencapai daerah orofaring. Kelompok A: Obat kumur ketamin sebanyak 40 mg dilarutkan dalam NaCl 0,9 30 ml. Kelompok B : Obat kumur aspirin sebanyak 300 mg dilarutkan dalam NaCl 0,9 20 ml. Kedua obat dikemas dalam botol berwarna dan bernomor. Peneliti tidak mengetahui isi botol tersebut. 4. Akibat selesai berkumur, pasien dipremedikasi dengan menggunakan midazolam 0,05 mgkgBB dan fentanyl 2ugkgBB secara intravena. 5. Akibat 5 menit, pasien diinduksi dengan propofol 1 2 mgkgBB IV. 6. Intubasi difasilitasi dengan menggunakan rokuronium1 mgkgBB IV. 7. Bantuan ventilasi dilakukan dengan bantuan sungkup muka. 8. Akibat 1 menit atau akibat pelumpuh otot bekerja sempurna dilakukan intubasi. 9. Tindakan intubasi dilakukan oleh peneliti sendiri, menggunakan pipa endotrakeal yang baru high volume low pressure berukuran ID 7 mm untuk perempuan dan ID 7,5 mm untuk laki-laki. 10. Kedalaman pipa endotrakeal ditentukan dengan mendengarkan suara napas paru kanan sama dengan paru kiri menggunakan stetoskop. 11. Kaf pipa endotrakeal dibasahi dengan water soluble jelly, kaf diisi udara kamar dengan tekanan 30 cmH 2 O dan difiksasi dengan plester. Universitas Sumatera Utara 12. Selama operasi dilakukan kontrol ventilasi dan menjelang akhir operasi pasien sudah bernapas spontan. Pemeliharaan anestesia dilakukan dengan menggunakan N20: 02 = 2 : 2, isofluran 0,5 – 1 sesuai dengan kedalaman anestesia, bila diperlukan dapat diberikan tambahan fentanil danatau rokuronium. 13. Tiga puluh menit sebelum operasi selesai, pasien diberikan ketorolac 30 mg IV untuk analgetik setelah pembedahan. 14. Penghisapan lendir di trakea dan orofaring dilakukan dengan perlahan dan hati-hati, rnenggunakan suction catheter 12 F tanpa laringoskopi ketika pasien masih dalam pengaruh anestesia. Akibat bersih kaf pipa endotrakeal dikempiskan dan diekstubasi. 15. Jafan napas tetap dijaga dan pasien dibawa ke ruang pemulihan dan diberikan oksigen melalui sungkup muka 8 liter permenit. 16. Penilaian nyeri tenggorok dengan menggunakan derajat nyeri tenggorok dikonversikan dengan VAS dan dinilai juga skor suara serak yang dilakukan tiga kali, pertama di ruang pemulihan akibat pasien ekstubasi jam ke-0, 2 jam jam ke-2 dan 24 jam jam ke-24 seteiah selesai operasi. 17. Bila nilai VAS di ruang pemulihan 4 pasien, maka pasien akan diberikan tambahan analgetik.

3.13 Identifikasi Variabel Variabel Bebas