HASIL PENELITIAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN

Metode penelitian dengan desain acak tersamar ganda, dilakukan selama 8 delapan bulan dari Januari sampai September 2012 di RSUP.H.Adam Malik Medan, RS.Putri Hijau, RS.Haji Medan, dan RSU.Aceh Singkil. Pasien yang dilakukan dalam penelitian adalah pasien dengan intubasi endotrakeal posisi supines, umur 18 -60 tahun, status fisik ASA 1-2, kelas mallampati 1-2, lama operasi 60 – 240 menit. Diambil 92 pasien dan terdapat 8 pasien yang dikeluarkan dari penelitian karena intubasi lebih dari dua kali sehingga jumlah sampel penelitian 84 pasien. Dari 84 pasien tersebut dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok 42 pasien kelompok ketamin kumur dan 42 pasien kelompok aspirin kumur . Pada akhir penelitian sejumlah 84 pasien ini diteruskan dan dianalisis dalam penelitian. Penilaian nyeri tenggorok yaitu: Nilai 0 : Tidak ada nyeri tenggorok VAS 0. Nilai 1 : Nyeri tenggorok ringan adalah dijumpai nyeri tenggorok, rasa tidak nyaman, gatal ditenggorok namun tidak nyeri saat menelan VAS 1 – 3. Nilai 2 : Nyeri tenggorok sedang adalah dijumpai nyeri tenggorok dan nyeri saat menelan. VAS 4 – 6. Nilai 3 : Nyeri tenggorok berat adalah dijumpai nyeri tenggorok disertai susah atau tidak dapat menelan. VAS 7 – 10. Penilaian suara serak yaitu: Nilai 0 : Tidak didapatkan suara serak Nilai 1 : Suara serak ringan hanya dirasakan oleh penderita, namun tidak terdengar oleh pemeriksa. Nilai 2 : Suara serak sedang dapat didengar oleh pemeriksa Universitas Sumatera Utara Nilai 3 : Suara serak berat yaitu afonia Tabel 1. Karakteristik jenis kelamin, ASA, Mallampati, Umur dan Lama Operasi. Variabel Ketamin Aspirin Nilai P N N Jenis kelamin Laki-Laki 13 31.0 19 45.2 0.18 Perempuan 29 69.0 23 54.8 ASA 1 13 31.0 15 35.7 0.64 2 29 69.0 27 64.3 Mallampati 1 27 64.3 26 61.9 0.82 2 15 35.7 16 38.1 Rerata SD Rerata SD Umur Tahun 38.3 13.5 38.9 14.1 0.69 Lama Operasi Menit 139 49.9 125 44.5 0.27 Diagram 1. Karakteristik jenis kelamin, ASA, Mallampati, Umur dan Lama Operasi. Universitas Sumatera Utara Dari tabel 1 dan diagram 1 menunjukkan yang mengikuti penelitian berdasarkan jenis kelamin didapati pada kelompok ketamin laki-laki jumlah 13 orang 31, perempuan jumlah 29 orang 69. Pada kelompok aspirin laki-laki jumlah 19 orang 45,2, perempuan jumlah 23 orang 54.8. Berdasarkan jenis kelamin dengan nilai P = 0,64 berarti secara statistik tidak berbeda bermakna p0,05. Berdasarkan ASA pada kelompok ketamin ASA 1 jumlah 13 orang 31 , ASA 2 jumlah 29 orang 69. Pada kelompok aspirin ASA 1 jumlah 15 orang 35,7, ASA 2 jumlah 27 orang 64,3. Berdasarkan ASA dengan nilai P = 0,64 berarti secara statistik tidak berbeda bermakna p0,05. Berdasarkan Mallampati pada kelompok ketamin mallampati 1 jumlah 27 orang 64,3 , mallampati 2 jumlah 15 orang 35,7. Pada kelompok aspirin mallampati 1 jumlah 26 orang 61,9 , mallampati 2 jumlah 16 orang 38,1 Berdasarkan mallampati dengan nilai P = 0,82 berarti secara statistik tidak berbeda bermakna p0,05. 31,00 69,00 31,00 69,00 64,300 35,700 13,500 49,900 45,200 54,800 35,700 64,300 61,900 38,100 14,100 44,500 00 10 20 30 40 50 60 70 80 La k i- La k i P er em p u a n 1 2 1 2 Jenis kelamin P= 0.18 ASA P= 0.64Mallampati P= 0.82Umur Tahun P= 0.69 Lama Operasi Menit P= 0.27 P e rse nt a se Karakteristik Jenis Kelamin, ASA, Mallampati, Umur, Lama Operasi Ketamin Aspirin Universitas Sumatera Utara Berdasarkan umur pada kelompok ketamin rerata 38,3 simpang deviasi 13,5, kelompok aspirin rerata 38,9 SD 14,1 dengan nilai P = 0,69 berarti secara statistik tidak berbeda bermakna P0,05. Berdasarkan lama operasi pada kelompok ketamin rerata 139 menit simpang deviasi 49,9 dan kelompok aspirin rerata 125 menit SD 44,5 dengan nilai P = 0,27 maka secara statistik tidak berbeda bermakna p0,05. Jadi berdasarkan Chi Square Test menurut karakteristik jenis kelamin, ASA, mallampati, umur maka secara statistic tidak berbeda bermakna P0,05 berarti sampel yang diambil adalah homogen dan layak untuk dibandingkan. Tabel 2. Derajat nyeri tenggorok pada jam ke-0 Derajat Nyeri Tenggorok Jam ke- 0 Ketamin Aspirin F F Nilai P Tidak nyeri 26 61,9 23 54,8 0,278 Nyeri ringan 13 31 10 23,8 Nyeri sedang 3 7,1 8 19,0 Nyeri berat 0.0 1 2,4 Diagram 2. Derajat nyeri tenggorok jam ke-0 Universitas Sumatera Utara Dari tabel 2 dan diagram 2 menunjukkan insiden nyeri tenggorok akibat intubasi endotrakeal pada jam ke -0 bahwa pada kelompok ketamin didapati tidak nyeri 26 orang 57,6, nyeri ringan 13 orang 51,3, nyeri sedang 3 orang 7,1 , tidak ada yang nyeri berat. Pada kelompok aspirin tidak nyeri 23 orang 42,4, nyeri ringan 10 orang 51,3, nyeri sedang 8 orang 75 , tidak ada yang nyeri berat. Pada jam ke-0 dengan nilai P = 0,278 maka secara statistik tidak berbeda bermakna insiden nyeri tenggorok pada kedua kelompok P0,05. Tabel 3. Derajat nyeri tenggorok jam ke-2 Derajat Nyeri Tenggorok Jam ke 2 Ketamin Aspirin F F Nilai P Tidak nyeri 37 88,1 31 73,8 0,202 Nyeri ringan 5 11,9 10 23,8 Nyeri sedang 0.0 1 2,4 Nyeri berat 0.0 0.0 Diagram 3. Derajat nyeri tenggorok jam ke-2 61,9 54,8 31,00 23,8 7,1 19,00 ,00 2,4 10 20 30 40 50 60 70 Ketamin Aspirin P e rse nt a se Derajat Nyeri Tenggorok pada Jam ke-0 Tidak nyeri Nyeri ringan Nyeri sedang Nyeri berat P = 0,278 Universitas Sumatera Utara Tabel 3 dan diagram 3 menunjukkan insiden nyeri tenggorok akibat intubasi endotrakeal pada jam ke-2 bahwa pada kelompok ketamin didapati tidak nyeri 37 orang 88,1, nyeri ringan 5 orang 11,9, tidak dijumpai nyeri sedang dan nyeri berat. Pada kelompok aspirin tidak nyeri 31 orang 73,8, nyeri ringan 10 orang 23,8, tidak dijumpai nyeri sedang dan nyeri berat. Pada jam ke-2 dengan nilai P = 0,202 maka secara statistik tidak berbeda bermakna insiden nyeri tenggorok pada kedua kelompok P0,05. Tabel 4. Derajat nyeri tenggorok jam ke-24 Derajat Nyeri Tenggorok Jam ke 24 Ketamin Aspirin F F P Tidak nyeri 42 100 41 97,6 0,314 Nyeri ringan 0.0 1 2,4 Nyeri sedang 0.0 0.0 Nyeri berat 0.0 0.0 Diagram 4. Derajat nyeri tenggorok jam ke-24 88 74 11,900 23,8 ,00 2,400 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Ketamin Aspirin P e rse nt a se Derajat Nyeri Tenggorok pada Jam ke-2 Tidak nyeri Nyeri ringan Nyeri sedang P = 0,202 Universitas Sumatera Utara Tabel 4 dan diagram 4 menunjukkan insiden nyeri tenggorok akibat intubasi endotrakeal pada jam ke-24 bahwa pada kelompok ketamin didapati tidak nyeri 42 orang 100, tidak dijumpai nyeri ringan, sedang dan berat. Pada kelompok aspirin tidak nyeri 41 orang 97,6, nyeri ringan 1 orang 2,4 dan tidak dijumpai nyeri sedang dan berat. Pada jam ke-24 dengan nilai P = 0,314 maka secara statistik tidak berbeda bermakna insiden nyeri tenggorok pada kedua kelompok P0,05. Tabel 5. Perbandingan nyeri atau tidak nyeri pada kedua kelompok zDerajat nyeri atau tidak nyeri Ketamin Aspirin F F P Nyeri 16 38,1 19 45,2 0,507 Tidak nyeri 26 61,9 23 54,8 Diagram 5. Perbandingan nyeri atau tidak nyeri pada kedua kelompok 100 98 ,00 2,4 ,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 Ketamin Aspirin P e rse nt a se Derajat Nyeri Tenggorok pada Jam ke 24 Tidak nyeri Nyeri ringan P = 0,314 Universitas Sumatera Utara Tabel 5 dan diagram 5 menunjukkan insiden nyeri tenggorok akibat intubasi endotrakeal bahwa pada kelompok ketamin didapati nyeri 16 orang 38,1, tidak nyeri 26 orang 61,9. Pada kelompok aspirin didapati nyeri 19 orang 45,2, tidak nyeri 23 orang 54,8 dengan nilai P = 0,507 maka secara statistik tidak berbeda bermakna insiden nyeri tenggorok pada kedua kelompok P0,05. Tabel 6. Perbandingan nyeri atau tidak nyeri pada tiap waktu penilaian. Ketamin Aspirin Nyeri Tidak nyeri Nyeri Tidak nyeri Nilai P f f f f Jam ke - 16 38,1 26 61,9 19 45,2 23 54,8 0,507 Jam ke - 2 5 11,9 37 88,1 11 26,2 31 73,8 0,095 Jam ke - 0,0 42 100,0 1 2,4 41 97,6 0,314 38 45 62 55 00 10 20 30 40 50 60 70 Ketamin Aspirin P e rse nt a se Perbandingan Nyeri atau Tidak Nyeri pada Kedua Kelompok Nyeri Tidak nyeri P = 0,507 Universitas Sumatera Utara 24 Diagram 6. Perbandingan nyeri atau tidak nyeri pada tiap waktu penilaian Tabel 6 dan diagram 6 menunjukkan perbandingan nyeri atau tidak nyeri pada tiap waktu penilaian antar dua kelompok menunjukkan insiden nyeri tenggorok akibat intubasi endotrakeal bahwa pada kelompok ketamin pada jam ke-0 didapati nyeri 16 orang 38,1, tidak nyeri 26 orang 61,9, sedangkan pada kelompok aspirin nyeri 19 orang 45,2, tidak nyeri 23 orang 54,8 dengan nilai p= 0,507. Pada jam ke-2 kelompok ketamin didapati nyeri 5 orang 11,9, tidak nyeri 37 orang 88,1, sedngkan pada kelompok aspirin nyeri 11 orang 26,2, tidak nyeri 31 orang 73,8 dengan nilai p= 0,095. Dan pada jam ke-24 kelompok ketamin tidak nyeri 42 orang 100, sedangkan pada kelompok aspirin nyeri 1 orang 2,4, tidak nyeri 41 orang 97,6 dengan nilai P = 0,314 Maka secara statistik tidak berbeda bermakna perbandingan nyeri atau tidak nyeri pada tiap waktu penilaian P0,05. 20 40 60 80 100 120 Jam ke 0 Jam ke 2 Jam ke 24 Jam ke 0 Jam ke 2 Jam ke 24 Ketamin Aspirin Pe rse n ta se Perbandingan Nyeri atau Tidak Nyeri pada Tiap Waktu Penilaian Nyeri Tidak Nyeri P=0,507 P=0,095 P=0,314 Universitas Sumatera Utara Tabel 7. Derajat Suara Serak jam ke-0 Derajat Suara Serak Jam ke 0 Ketamin Aspirin F F Nilai P Tidak Serak 37 88,1 33 78,6 0,278 Serak ringan 5 11,9 7 16,7 Serak sedang 0.0 2 4,8 Serak berat 0.0 0.0 Diagram 7. Suara serak pada jam ke-0 Dari tabel 7 dan diagram 7 menunjukkan insiden suara serak akibat intubasi endotrakeal pada jam ke-0 bahwa pada kelompok ketamin didapati tidak serak jumlah 37 orang 88,1, serak ringan jumlah 5 orang 11,9, tidak dijumpai serak sedang dan berat. Pada kelompok aspirin tidak serak jumlah 33 orang 78,6, serak ringan jumlah 7 orang 16,7, serak sedang jumlah 2 orang 4,8 , dan tidak dijumpai serak berat. Pada jam ke-0 dengan nilai P = 0,278 maka secara statistik tidak berbeda bermakna insiden suara serak pada jam ke-0 pada kedua kelompok P0,05. 36 52 33 48 6 43 8 57 00 1 100 20 40 60 80 100 120 f f Ketamin Aspirin Derajat Suara Serak Jam ke 0 Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2 Nilai 3 P = 0,278 Universitas Sumatera Utara Tabel 8. Derajat suara serak jam ke-2 Derajat Suara Serak Jam ke 2 Ketamin Aspirin F F P Tidak serak 42 100 41 97,6 0,314 Serak ringan 1 2,4 Serak sedang Serak berat Diagram 8. Derajat suara serak pada jam ke-2 Tabel 8 dan diagram 8 menunjukkan insiden suara serak akibat intubasi endotrakeal pada jam ke-2 bahwa pada kelompok ketamin didapati nilai 0 jumlah 42 orang 100, tidak dijumpai serak ringan, sedang dan berat. Pada kelompok aspirin tidak serak jumlah 41 orang 97,6 dan serak ringan 1 orang 2,4 , tidak dijumpai sedang dan berat dengan nilai P = 0,314 maka secara statistik tidak berbeda bermakna insiden nyeri tenggorok pada jam ke-2 pada kedua kelompok P0,05. 100 98 ,00 2,4 ,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 Ketamin Aspirin Pe rse n ta se Derajat Suara Serak pada Jam ke 2 Tidak serak Serak ringan p= 0,314 Universitas Sumatera Utara Tabel 9. Derajat suara serak pada jam ke-24 Derajat Suara Serak Jam ke 24 Ketamin Aspirin F F Tidak serak 42 100 42 100 Serak ringan 0.0 0.0 Serak sedang 0.0 0.0 Serak berat 0.0 0.0 Diagram 9. Derajat suara serak pada jam ke-24 Dari tabel 9 dan diagram 9 menunjukkan insiden suara serak akibat intubasi endotrakeal pada jam ke-24 bahwa pada kelompok ketamin didapati tidak serak jumlah 42 orang 100, tidak dijumpai serak ringan, sedang dan berat. Pada kelompok aspirin didapati tidak serak jumlah 42 orang 100, tidak dijumpai serak ringan, sedang dan berat. Pada jam ke-24 tidak bisa dihitung nilai P karena semuanya tidak serak. 42 50 42 50 10 20 30 40 50 60 f f Ketamin Aspirin Derajat Suara Serak Jam ke 24 Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2 Nilai 3 Universitas Sumatera Utara Tabel 10. Perbandingan serak atau tidak serak pada kedua kelompok Derajat serak atau tidak serak Ketamin Aspirin F F P Serak 5 11,9 9 21,4 0,242 Tidak serak 37 88,1 33 78,6 Diagram 10. Perbandingan serak atau tidak serak pada kedua kelompok Tabel 10 dan diagram 10 menunjukkan insiden suara serak akibat intubasi endotrakeal bahwa pada kelompok ketamin didapati serak 5 orang 11,9, tidak serak 37 orang 88,1. Pada kelompok aspirin didapati serak 9 orang 21,4, tidak serak 33 orang 78,6 dengan nilai P = 0,242 maka secara statistik tidak berbeda bermakna insiden suara serak pada kedua kelompok P0,05. 12 21 88 79 00 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Ketamin Aspirin Pe rse n ta se Perbandingan Serak atau Tidak Serak pada Kedua Kelompok Serak Tidak serak P = 0,242 Universitas Sumatera Utara Tabel 11. Perbandingan serak atau tidak serak pada tiap waktu penilaian. Ketamin Aspirin Serak Tidak serak Serak Tidak serak Nilai P f f F f Jam ke – 5 11,9 37 88,1 9 21,4 33 78,6 0,242 Jam ke - 2 42 100 1 2,4 41 97,6 0,314 Jam ke - 24 42 100 42 100 - Diagram 11. Perbandingan serak atau tidak serak pada tiap waktu penilaian Tabel 11 dan diagram 11 menunjukkan perbandingan serak atau tidak serak pada tiap waktu penilaian menunjukkan insiden suara serak akibat intubasi endotrakeal bahwa pada kelompok ketamin pada jam ke-0 didapati serak 5 orang 11,9, tidak serak 37 orang 88,1, sedangkan kelompok aspirin serak 9 orang 21,4, tidak serak 33 orang78,6 dengan nilai p=0,242. Pada jam ke-2 kelompok ketamin tidak dijumpai suara serak, tidak serak 42 orang 100, sedangkan 20 40 60 80 100 120 Jam ke 0 Jam ke 2 Jam ke 24 Jam ke 0 Jam ke 2 Jam ke 24 Ketamin Aspirin Pe rse n ta se Perbandingan Serak atau Tidak Serak pada Tiap waktu penilaian Serak Tidak Serak Universitas Sumatera Utara pada kelompok aspirin serak 1 orang 2,4 dan tidak serak 41 orang 97,6 dengan nilai p=0,314. Pada jam ke-24 kelompok ketamin dan aspirin tidak dijumpai suara serak, tidak serak 42 orang 100. karena nilai P0,05 maka secara statistik tidak berbeda bermakna perbandingan serak atau tidak serak tiap waktu penilaian p0,05. Universitas Sumatera Utara Tabel 12. Perbandingan nyeri tenggorok dan suara serak antar dua kelompok Ketamin Aspirin F F Nilai P Tidak nyeri, tidak serak 25 59,5 21 50 0,682 Nyeri,tidak serak 12 28,6 12 28,6 Tidak nyeri, serak 1 2,4 2 4,8 Nyeri dan serak 4 9,5 7 16,7 Diagram 12. Perbandingan nyeri tenggorok dan suara serak antar dua kelompok. Tabel 12 dan diagram 12 menunjukkan perbandingan nyeri tenggorok dan suara serak antar dua kelompok. Pada kelompok ketamin didapati tidak nyeri dan tidak serak 25 orang 59,5, nyeri dan tidak serak 12 orang 28,6, tidak nyeri dan serak 1 orang 2,4, nyeri dan serak 4 orang 9,5. Pada kelompok aspirin didapati tidak nyeri dan tidak serak 21 orang 50, nyeri dan tidak serak 12 orang 28,6,, tidak nyeri dan serak 2 orang 4,8, nyeri dan serak 7 orang 6,3 dengan nilai P = 0,682 maka tidak berbeda bermakna perbandingan nyeri tenggorok dan suara serak antar dua kelompok P0,05. 60 50 28,6 28,6 2,4 4,8 9,5 16,7 10 20 30 40 50 60 70 Ketamin Aspirin Pe rse n ta se Perbandingan Nyeri Tenggorok dan Suara Serak antar Dua Kelompok Tidak nyeri, tidak serak Nyeri tidak serak Tidak nyeri, serak Nyeri dan serak P = 0,682 Universitas Sumatera Utara

4.2. PEMBAHASAN