Jarak Monitor Dengan Gejala

76,8 Amalia et al, 2010 90,4 Shofwati et al, 2010 97,8 Bali et al, 2007 Mata terasa terbakar 28,1 Edema et al, 2010 79 Dehghani et al, 2008 Mata terasa perih 31,51 Megwas et al, 2009 Mata terasa gatal 5,48 Megwas et al, 2009 Mata merah 40,6 Edema et al, 2010 61,2 Bali et al, 2007 Mata berair 19,68 Megwas et al, 2009 56,8 Edema et al, 2010 66,4 Bali et al, 2007 Penglihatan kabur sesaat 5,1 Broumand et al, 2008 10,3 Megwas et al, 2009 10,96 Mocci, 2001 50 Edema et al, 2010 52 Sirikul et al, 2009 Fotofobia 34,8 Bali et al, 2007 Seperti ada benda asing Megwas et al, 2009 Tabel 2.1. Proporsi Setiap Gejala CVS Yang Dialami Pengguna Komputer

2.9. Jarak Monitor Dengan Gejala

Computer Vision Syndrome Postur tubuh pada saat bekerja dengan komputer umumnya dalam posisi duduk. Pengguna komputer harus mempertahankan postur tubuh dengan posisi kepala, tangan dan telapak tangan pada keadaan yang tetap. Saat duduk, lutut akan menekuk membentuk sudut 90ยบ, begitupun pada paha dan batang tubuh. Sebagian berat ditopang oleh ischial tuberosities. Sejumlah keluhan dari gangguan sistem muskuloskeletal berhubungan dengan postur tubuh. Daerah lumbal, leher, bahu dan lengan bawah meruupakan bagian tubuh yang paling sering terkena gangguan berhubungan dengan postur Universitas Sumatera Utara tubuh. Rasa sakit tersebut dirasakan baik setelah pajanan dalam waktu singkat ataupun lama. Biasanya rasa sakit pada daerah tersebut setelah meningkatnya periode postural stress dan kurangnya istirahat pada daerah tersebut Pheasant, 1991. Untuk meminimalisasi timbulnya gejala CVS pada para pengguna komputer adalah pengaturan jarak monitor dengan mata dan hal ini tidak lepas dari ukuran huruf juga. Jarak ideal monitor komputer dengan mata pengguna komputer adalah 50 cm. Agar sebuah tulisan dapat dibaca dengan nyaman serta memperhatikan kemampuan mata orang yang akan membacanya, maka tulisan harus tersusun oleh huruf-huruf yang sesuai. Besar kecilnya ukuran huruf tergantung pada jarak pembaca yang kita inginkan. Huruf besar pada awal yang diikuti oleh huruf kecil lebih mudah dibaca daripada huruf besar semua Kroemer, 2000; Grandjean, 2000. Adapun rekomendasi tinggi huruf yang disarankan adalah sebagai berikut : Jarak dari mata mm Tinggi huruf dan angka mm 50 2,5 501-900 5,0 901-1800 9,0 1801-3600 18,0 3601-6000 30,0 Tabel 2.2. Rekomendasi Tinggi Huruf Grandjean,2000; Kroemer, 2000

3.0. Waktu ideal untuk istirahat

NIOSH 1981 dan OSHA 1997 menganjurkan setiap 2 jam menggunakan komputer maka seorang pengguna komputer harus beristirahat 10 menit. Waktu istirahat lain yang dianjurkan cukup bervariasi yaitu 10 menit setiap 50 menit Karowski, 1994, 10 menit setiap 1 jam Kopardekar et al, 1984, 30 menit setiap 3,5 jam Asfour, 1987, 5 menit setiap 1 jam Kanitkar et al, 2005, dan 15 menit setiap 2 jam Adriana, 2008t. Istirahat 5 menit setiap 30 menit atau 10 menit setiap jam menunjukkan peningkatan produktivitas yang sama dan agar Universitas Sumatera Utara tidak mengganggu pekerjaan dipilih 10 menit setiap 1 jam Kopardekar et al, 1994. Di Indonesia, waktu kerja maksimal adalah 8 jam, break 30 menit setiap 4 jam dan rest 8 jam Menteri Tenaga Kerja RI, 1993. Belum ada regulasi secara spesifik mengenai batas waktu penggunaan komputer bagi pekerja di Indonesia. Di Belanda, pengguna komputer dibatasi menggunakan komputer maksimal 6 jam per hari dan bahkan bagi pekerja Bank yang menggunakan komputer, jam kerja dibatasi 5 jam per hari Taylor et al, 2007. Istirahat juga dapat diikuti dengan relaksasi menurut rumus 20-20-20 yang artinya waktu istirahat 20 detik setiap 20 menit dengan cara melihat ke arah lain yang berjarak kira-kira 20 kaki dan bisa sambil mengedipkan mata 10 kali. Relaksasi mata lain adalah dengan cara melihat ke tempat yang jauh selama 10-15 detik kemudian melihat ke tempat yang dekat selama 10-15 detik dan ulangi kembali selama 10 kali Mayoclinic, 2006. Jadi dapat disimpulkan bahwa, istirahat adalah satu manuver yang paling tepat untuk mencegah terjadinya gejala CVS akibat lama menggunakan komputer Balci et al, 2003; Blehm et al, 2005. Akan tetapi masih sedikit penelitian mengenai jam istirahat yang ideal. Perlu diingat pula bahwa interupsi yang terlalu sering akan membawa dampak yang kurang efektif terhadap pekerjaan yang sedang dikerjakan. Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penelitian maka kerangka konsep pada penelitian ini adalah sebagai berikut : VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN Umur, Jenis Kelamin, Suku Lama Terpapar Komputer Gejala CVS Jarak Monitor Komputer Gambar 3.1. Kerangka Konsep

3.2. Definisi Operasional

3.2.1. Variabel Independen

1. Lama terpapar komputer secara terus-menerus : o Definisi operasional : penggunaan komputer secara kontinyu tanpa selingan istirahat dalam satu hari. o Cara pengukuran dengan metode kuesioner yaitu berdasarkan jawaban pertanyaan yang diberikan oleh responden pada lembar kuesioner. o Alat ukur berupa kuesioner dengan pertanyaan : berapa jam dalam sehari Anda bekerja terus-menerus di depan komputer? o Hasil pengukuran yang didapat berupa jam penggunaan komputer secara terus-menerus dalam satu hari. o Skala pengukuran adalah skala rasio. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Gambaran Tingkat Lama Penggunaan Komputer Dengan Terjadinya Gejala-gejala Computer Vision Syndrome (CVS) Pada Pekerja Pengoperasian Komputer di Wilmar Group, Tahun 2012

5 101 91

ANALISIS HUBUNGAN LAMA INTERAKSI KOMPUTER TERHADAP TERJADINYAGEJALA COMPUTER VISION Analisis Hubungan Lama Interaksi Komputer Terhadap Terjadinya Gejala Computer Vision Syndrome pada Mahasiswa Jurusan Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 14

ANALISIS HUBUNGAN LAMA INTERAKSI KOMPUTER TERHADAP TERJADINYA Analisis Hubungan Lama Interaksi Komputer Terhadap Terjadinya Gejala Computer Vision Syndrome pada Mahasiswa Jurusan Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2 5 18

PENDAHULUAN Analisis Hubungan Lama Interaksi Komputer Terhadap Terjadinya Gejala Computer Vision Syndrome pada Mahasiswa Jurusan Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 9

DAFTAR PUSTAKA Analisis Hubungan Lama Interaksi Komputer Terhadap Terjadinya Gejala Computer Vision Syndrome pada Mahasiswa Jurusan Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 6 6

Hubungan paparan monitor komputer dengan keluhan computer vision syndrome di bpjs, Surakarta AWAL

0 0 11

Gambaran Tingkat Lama Penggunaan Komputer Dengan Terjadinya Gejala-gejala Computer Vision Syndrome (CVS) Pada Pekerja Pengoperasian Komputer di Wilmar Group, Tahun 2012

1 2 29

Gambaran Tingkat Lama Penggunaan Komputer Dengan Terjadinya Gejala-gejala Computer Vision Syndrome (CVS) Pada Pekerja Pengoperasian Komputer di Wilmar Group, Tahun 2012

0 0 8

Gambaran Tingkat Lama Penggunaan Komputer Dengan Terjadinya Gejala-gejala Computer Vision Syndrome (CVS) Pada Pekerja Pengoperasian Komputer di Wilmar Group, Tahun 2012

0 1 15

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KOMPUTER DENGAN KEJADIAN COMPUTER VISION SYNDROME PADA PEGAWAI PENGGUNA KOMPUTER DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG -

0 0 97