Metode Pengolahan Data Metode Analisis Data

diperoleh dari sampel penelitian melalui metode angket dengan instrumen kuesioner. Sebelum mengisi kuesioner, sampel yang memenuhi kriteria inklusi akan dijelaskan mengenai informed consent. Setelah menyetujui informed consent, unsur-unsur kriteria eksklusi akan ditanyakan kepada sampel. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan bersedia untuk menjadi responden akan dipersilahkan mengisi instrumen kuesioner.

4.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.5.1. Metode Pengolahan Data

Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan. Tahapan pengolahan data meliputi editing, coding, entry, cleaning dan saving. Editing dilakukan untuk memeriksa ketepatan dan kelengkapan data. Apabila data belum lengkap, ataupun ada kesalahan data maka dilengkapi dengan menanyakan kembali kesediaan pegawai negeri sipil untuk melengkapi data. Coding berarti mengoreksi ketepatan dan kelengkapannya kemudian diberi kode oleh peneliti secara manual sebelum diolah dengan komputer. Setelah itu data akan dimasukkan entry ke program Statistic Package for Social Science SPSS. Pada tahapan selanjutnya, cleaning , semua data yang telah dimasukkan ke dalam komputer diperiksa kembali guna menghindari terjadinya kesalahan dalam pemasukan data. Data yang telah benar-benar tepat akan disimpan saving dan siap dianalisis.

4.5.2. Metode Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menjelaskan dan menggambarkan seluruh variabel penelitian. Penyajian akan didistribusikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Analisis dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Pengaruh lama terpapar dengan komputer secara terus menerus, rata-rata lama terpapar dengan komputer dalam sehari, jarak monitor dan indeks penggunaan komputer terhadap banyaknya gejala dianalisis dengan Universitas Sumatera Utara metode uji korelasi Pearson. Batas kemaknaan yang ditetapkan adalah 5 . Tingkat hubungan korelasi ditentukan dengan kriteria : Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,0 – 0,199 Sangat rendah 0,2 – 0,399 Rendah 0,4 – 0,599 Sedang 0,6 – 0,799 Kuat 0,8 – 1,0 Sangat kuat Tabel 4.1. Interpretasi Tingkat Hubungan Korelasi r, Wahyuni, 2007 Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL PENELITIAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kantor Bappeda Provinsi Sumatera Utara. Bappeda merupakan badan Pemerintah yang bertugas di dalam menyusun perencanaan daerah khususnya daerah Sumatera Utara.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden

Responden yang diperoleh dalam penelitian ini berjumlah 41 orang. Distribusi frekuensi responden meliputi jenis kelamin, umur, suku, memakai kacamata, komputer yang digunakan, jarak monitor dengan mata, posisi monitor yang dapat dilihat pada tabel 5.1. Karakteristik f orang Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 33 8 80,49 19,51 Total 41 100 Umur 20-29 30-39 40-49 12 21 8 29,27 51,22 19,51 Total 41 100 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Gambaran Tingkat Lama Penggunaan Komputer Dengan Terjadinya Gejala-gejala Computer Vision Syndrome (CVS) Pada Pekerja Pengoperasian Komputer di Wilmar Group, Tahun 2012

5 101 91

ANALISIS HUBUNGAN LAMA INTERAKSI KOMPUTER TERHADAP TERJADINYAGEJALA COMPUTER VISION Analisis Hubungan Lama Interaksi Komputer Terhadap Terjadinya Gejala Computer Vision Syndrome pada Mahasiswa Jurusan Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 14

ANALISIS HUBUNGAN LAMA INTERAKSI KOMPUTER TERHADAP TERJADINYA Analisis Hubungan Lama Interaksi Komputer Terhadap Terjadinya Gejala Computer Vision Syndrome pada Mahasiswa Jurusan Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2 5 18

PENDAHULUAN Analisis Hubungan Lama Interaksi Komputer Terhadap Terjadinya Gejala Computer Vision Syndrome pada Mahasiswa Jurusan Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 9

DAFTAR PUSTAKA Analisis Hubungan Lama Interaksi Komputer Terhadap Terjadinya Gejala Computer Vision Syndrome pada Mahasiswa Jurusan Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 6 6

Hubungan paparan monitor komputer dengan keluhan computer vision syndrome di bpjs, Surakarta AWAL

0 0 11

Gambaran Tingkat Lama Penggunaan Komputer Dengan Terjadinya Gejala-gejala Computer Vision Syndrome (CVS) Pada Pekerja Pengoperasian Komputer di Wilmar Group, Tahun 2012

1 2 29

Gambaran Tingkat Lama Penggunaan Komputer Dengan Terjadinya Gejala-gejala Computer Vision Syndrome (CVS) Pada Pekerja Pengoperasian Komputer di Wilmar Group, Tahun 2012

0 0 8

Gambaran Tingkat Lama Penggunaan Komputer Dengan Terjadinya Gejala-gejala Computer Vision Syndrome (CVS) Pada Pekerja Pengoperasian Komputer di Wilmar Group, Tahun 2012

0 1 15

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KOMPUTER DENGAN KEJADIAN COMPUTER VISION SYNDROME PADA PEGAWAI PENGGUNA KOMPUTER DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG -

0 0 97