Lingkungan Kerja TINJAUAN PUSTAKA

penglihatan dua mata tidak sejajar sehingga kontraksi otot mata untuk mempertahankan koordinasi bayangan yang diterima dua mata menjadi satu bayangan lebih sulit. Apabila hal ini berlangsung lama maka akan menyebabkan kelelahan mata. b. Faktor Konstitusi yaitu faktor yang disebabkan oleh keadaan umum seperti tidak sehat atau kurang tidur. B. Faktor Ekstrinsik : terdiri atas empat hal yaitu : a. Kuantitas Iluminasi ; cahaya yang berlebihan dapat menimbukan silau, pandangan terganggu dan menurunnya sensitivtas retina. b. Kualitas Iluminasi ; meliputi kontras, sifat cahaya flicker dan warna. Kontras berlebihan atau kurang, cahaya berkedip atau menimbukan flicker dan warna-warna terang akan menyebabkan mata menjadi cepat lelah. c. Ukuran obyek yang dilihat ; obyek yang berukuran kecil memerlukan penglihatan dekat sehingga membutuhkan kemampuan akomodasi yang lebih besar. Jika hal ini terjadi terus-menerus, mata menjadi cepat lelah. d. Waktu kerja ; waktu kerja yang lama untuk melihat secara terus- menerus pada suatu obyek dapat menimbulkan kelelahan.

2.7. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kelelahan, keluhan subjektif dan produktivitas. Lingkungan yang nyaman dibutuhkan oleh para pekerja untuk dapat bekerja secara optimal dan produktif. Kemampuan manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor intern dalam diri sendiri dan ekstern luar. Salah satu faktor dari luar adalah faktor lingkungan kerja yaitu semua keadaan yang terdapat di tempat kerja seperti temperatur, kelembaban udara, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau-bauan, warna dan lain-lain Wignjosoebroto, 2000. Temperatur ± 49º C, temperatur yang dapat ditahan sekitar 1 jam, tetapi jauh dari kemampuan fisik dan mental menyebabkan aktivitas dan daya tanggap mulai Universitas Sumatera Utara menurun, dapat mengurangi kelelahan fisik. Temperatur ± 30º C menyebabkan daya tanggap mulai menurun dan cenderung membuat kesalahan dalam pekerjaan dan menimbulkan kelelahan fisik. Temperatur ± 24º C adalah kondisi optimum dan temperatur ± 10º C kelakuan fisik sudah mulai muncul. Dari penyelidikan juga dapat diperoleh hasil bahwa produktivitas manusia akan mencapai tingkat paling tinggi pada temperatur 24 ºC – 27º C Wignjosoebroto, 2000. Penerangan adalah merupakan faktor penting dalam sebuah ruangan terutama pada pekerjaan membaca atau menulis. Sesuai dengan rekomendasi intensitas penerangan untuk membaca dan menulis adalah 350-700 lux Wignjosoebroto, 2000. Menurut Grandjean 1993, penerangan yang tidak didesain dengan baik akan menimbulkan gangguan atau kelelahan penglihatan selama bekerja. Pengaruh dari penerangan yang kurang memenuhi syarat akan mengakibatkan kelelahan mata, kelelahan mental, keluhan pegal di daerah mata dan sakit kepala di sekitar mata, kerusakan organ mata, dan gangguan mata lainnya. Faktor lainnya adalah kelembaban yaitu banyaknya air dalam udara, kelembaban ini berhubungan dan dipengaruhi oleh temperatur udaranya. Suatu keberadaan dimana kelembaban udara tinggi dan udara panas akan menimbulkan pengurangan panas tubuh secara besar-besaran. Pengaruh lainnya adalah semakin cepatnya denyut jantung karena makin aktifnya peredaran darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen Wignjosoebroto, 2000.

2.8. Lamanya Penggunaan Komputer Dengan Gejala

Dokumen yang terkait

Gambaran Tingkat Lama Penggunaan Komputer Dengan Terjadinya Gejala-gejala Computer Vision Syndrome (CVS) Pada Pekerja Pengoperasian Komputer di Wilmar Group, Tahun 2012

5 101 91

ANALISIS HUBUNGAN LAMA INTERAKSI KOMPUTER TERHADAP TERJADINYAGEJALA COMPUTER VISION Analisis Hubungan Lama Interaksi Komputer Terhadap Terjadinya Gejala Computer Vision Syndrome pada Mahasiswa Jurusan Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 14

ANALISIS HUBUNGAN LAMA INTERAKSI KOMPUTER TERHADAP TERJADINYA Analisis Hubungan Lama Interaksi Komputer Terhadap Terjadinya Gejala Computer Vision Syndrome pada Mahasiswa Jurusan Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2 5 18

PENDAHULUAN Analisis Hubungan Lama Interaksi Komputer Terhadap Terjadinya Gejala Computer Vision Syndrome pada Mahasiswa Jurusan Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 9

DAFTAR PUSTAKA Analisis Hubungan Lama Interaksi Komputer Terhadap Terjadinya Gejala Computer Vision Syndrome pada Mahasiswa Jurusan Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 6 6

Hubungan paparan monitor komputer dengan keluhan computer vision syndrome di bpjs, Surakarta AWAL

0 0 11

Gambaran Tingkat Lama Penggunaan Komputer Dengan Terjadinya Gejala-gejala Computer Vision Syndrome (CVS) Pada Pekerja Pengoperasian Komputer di Wilmar Group, Tahun 2012

1 2 29

Gambaran Tingkat Lama Penggunaan Komputer Dengan Terjadinya Gejala-gejala Computer Vision Syndrome (CVS) Pada Pekerja Pengoperasian Komputer di Wilmar Group, Tahun 2012

0 0 8

Gambaran Tingkat Lama Penggunaan Komputer Dengan Terjadinya Gejala-gejala Computer Vision Syndrome (CVS) Pada Pekerja Pengoperasian Komputer di Wilmar Group, Tahun 2012

0 1 15

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KOMPUTER DENGAN KEJADIAN COMPUTER VISION SYNDROME PADA PEGAWAI PENGGUNA KOMPUTER DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG -

0 0 97