2.5. Visual Strain
Ketegangan mata yang berlebihan dapat menimbulkan efek yaitu kelelahan mata dan kelelahan umum. Kelelahan visual terdiri dari semua gejala
yang muncul setelah stress yang berlebihan. Menurut Pearce 2007, kelelahan visual terbentuk karena :
1. Iritasi yang membakar diiringi dengan lakrimasi.
2. Pandangan ganda.
3. Sakit kepala.
4. Daya akomodasi dan konvergensi berkurang.
5. Ketajaman visual, sensitivitas terhadap kontras dan kecepatan persepsi
berkurang. Gejala yang menyakitkan secara komparatif ini terjadi khususnya karena
hal-hal yang berat seperti membaca teks yang tidak tercetak dengan baik, cahaya yang tidak cukup, pencahayaan dengan lampu yang berkedip-kedip atau
penyimpangan optik seperti hipermetropia. Orang tua tentunya rentan terhadap kelelahan visual.
Apabila kondisi seperti diatas dibiarkan berlarut maka akan timbul efek : 1.
Berakibat kelelahan visual yaitu keadaan mata yang ditandai dengan adanya perubahan psikofisiologi berupa kelambatan aktifitas motoris,
respirasi, perasaan sakit dan berat pada bola mata. 2.
Terjadi banyak kesalahan kerja. 3.
Kualitas kerja menjadi berkurang. 4.
Menyebabkan terjadinya penurunan produktivitas. 5.
Meningkatkan kecelakaan kerja.
2.6. Kelelahan Mata
Kelelahan mata adalah suatu keadaan mata yang ditandai dengan adanya perubahan psikofisiologi berupa kelambatan aktifitas motoris, respirasi, perasaan
sakit dan berat pada bola mata, sehingga mempengaruhi kerja fisik maupun kerja mental Grandjean, 2000. Kelelahan dapat menyebabkan seseorang kurang
waspada dalam menghadapi sesuatu. Dalam keadaan lelah, sinyal-sinyal yang
Universitas Sumatera Utara
berjalan maju mundur diantara talamus dan korteks serebri tidak berfungsi secara optimal yang menyebabkan kesiapsiagaan menurun Sutajaya, 2004.
Kelelahan mata dikenal sebagai asthenopia yaitu ketegangan okular atau ketegangan pada organ visual dimana terjadi gangguan pada mata dan sakit kepala
sehubungan dengan penggunaan mata secara intensif. Terdapat tiga jenis asthenopia yaitu asthenopia akomodatif, asthenopia muskuler dan asthenopia
neurastenik. Pada pengguna komputer termasuk ke dalam asthenopia akomodatif dimana hal ini disebabkan oleh kelelahan otot siliaris Ilyas, 2003.
Menurut Corwin 2001 upaya mata yang melelahkan menjadi penyebab kelelahan mental. Gejala meliputi sakit kepala, penurunan intelektual, daya
konsentrasi dan kecepatan berpikir. Lebih dari itu, bila mata pengguna komputer mencoba mendekatkan objek untuk memperbesar ukuran benda, maka akomodasi
dipaksa dan mungkin terjadi pandangan rangkap atau kabur. Hal ini menimbulkan sakit kepala di sekitar daerah atas mata.
Susila 2001 juga menyatakan, apabila melihat obyek pada jarak dekat maka mata akan mengalami konvergensi. Konvergensi mata ini berusaha menempatkan
bayangan pada daerah retina yang sama di kedua bola mata. Bila usaha ini gagal mempertahankan konvergensi maka bayangan akan jatuh pada dua tempat yang
berbeda pada retina. Bila diteruskan ke otak maka orang akan melihat dua obyek. Penglihatan tersebut menyebabkan rasa tidak nyaman.
Ketajaman penglihatan juga dapat turun sewaktu-waktu terutama pada saat daya tahan tubuh menurun atau mengalami kelelahan. Gejala umum lainnya yang
sering dikeluhkan akibat kelelahan mata adalah sakit punggung, sakit pinggang dan vertigo Mangunkusumo, 2002.
Disamping itu, menurut Mangunkusumo 2002, kelelahan mata juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dikelompokkan atas faktor intrinsik dan
faktor ekstrinsik. Faktor-faktor tersebut yaitu : A.
Faktor Intrinsik : merupakan faktor yang berasal dari tubuh yang terdiri atas :
a. Faktor Okular yaitu kelainan mata berupa ametropia dan heteroforia.
Ametropia adalah kelainan refraksi pada mata kiri dan mata kanan tetapi tidak dikoreksi. Heteroforia adalah kelainan dimana sumbu
Universitas Sumatera Utara
penglihatan dua mata tidak sejajar sehingga kontraksi otot mata untuk mempertahankan koordinasi bayangan yang diterima dua mata
menjadi satu bayangan lebih sulit. Apabila hal ini berlangsung lama maka akan menyebabkan kelelahan mata.
b. Faktor Konstitusi yaitu faktor yang disebabkan oleh keadaan umum
seperti tidak sehat atau kurang tidur. B.
Faktor Ekstrinsik : terdiri atas empat hal yaitu : a.
Kuantitas Iluminasi ; cahaya yang berlebihan dapat menimbukan silau, pandangan terganggu dan menurunnya sensitivtas retina.
b. Kualitas Iluminasi ; meliputi kontras, sifat cahaya flicker dan warna.
Kontras berlebihan atau kurang, cahaya berkedip atau menimbukan flicker dan warna-warna terang akan menyebabkan mata menjadi cepat
lelah. c.
Ukuran obyek yang dilihat ; obyek yang berukuran kecil memerlukan penglihatan dekat sehingga membutuhkan kemampuan akomodasi
yang lebih besar. Jika hal ini terjadi terus-menerus, mata menjadi cepat lelah.
d. Waktu kerja ; waktu kerja yang lama untuk melihat secara terus-
menerus pada suatu obyek dapat menimbulkan kelelahan.
2.7. Lingkungan Kerja