Pengaruh Faktor Psikologis terhadap Kinerja Pengelola Keuangan

5.2. Pengaruh Faktor Psikologis terhadap Kinerja Pengelola Keuangan

Kondisi psikologis di lingkungan kerja dapat membentuk perilaku pegawai pengelola keuangan dapat memiliki perilaku yang berbeda-beda. Penilaian pengelola keuangan tentang psikologis berdasarkan sikap dan motivasi di KKP Provinsi Aceh lebih banyak dikategori sedang yaitu 16 orang 53,3. Penilaian pengelola keuangan ini disebabkan pengelola keuangan bertanggung jawab terhadap hasil kerjanya, dan berusaha dengan sungguh-sunguh dalam melaksanakan pengelolaan anggaran keuangan, namun bekerja keras tanpa mengharap imbalan banyak menjawab tidak setuju, mereka mengatakan pengelola keuangan itu adalah pekerjaan yang berat dan membutuhkan tanggung jawab yang besar, dengan demikian mereka merasa insentifnya lebih dari pegawai lainnya. Sesuai penelitian Karim 2001 bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi kerja dengan kinerja bidan di Kabupaten Merangin. Harapan bagi setiap pengelola keuangan adalah sukses atau berhasil dalam melaksanakan setiap aktifitas yang dilakukan belum tentu memuaskan, hal ini disebabkan kesuksesan atau keberhasilan pengelola keuangan dipengaruhi oleh beberapa faktor. As’ad 1992 bahwa faktor-faktor yang dapat menyebabkan perbedaan dalam meraih keberhasilan atau prestasi kerja adalah adanya perbedaan ciri-ciri personal kepribadian, pengetahuan mengenai pekerjaan, motivasi interes dan lain sebagainya Universitas Sumatera Utara Hasil pengamatan di lapangan tidak berbeda jauh dengan pendapat di atas. Jika faktor psikologis pengelola keuangan dapat mendukung untuk mengelola anggaran dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, maka pengelola keuangan dapat lebih siap dan memiliki keinginan kuat untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diembannya. Namun demikian ditemukan sikap pengelola keuangan merasa memiliki beban kerja yang berat apabila kuantitas anggaran semakin besar . Faktor psikologis berpengaruh terhadap kinerja pengelola keuangan di KKP Provinsi Aceh. Hal ini disebabkan jabatan pengelola keuangan merupakan jabatan yang memiliki tanggung jawab yang besar dan insentif yang diberikan lebih besar dari pegawai lainnya memungkinkan pengelola keuangan lebih bersungguh-sungguh untuk bekerja. Mereka merasa bahwa jabatan yang dimiliki merupakan jabatan penting di KKP Provinsi Aceh. Namun kinerja pengelola keuangan dalam merealisasikan anggaran DIPA masih belum sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Anggaran DIPA pada program pencegahan pemberantasan penyakit yaitu kegiatan pengadaan malation dan pengadaan kendaraan roda empat untuk kegiatan PHEIC cenderung terlambat dalam menyelesaikan proses kontrak kerja, sehingga berdampak terhadap program lingkungan sehat dan pemberantasan vektor penyakit. Untuk itu pimpinan KKP Provinsi Aceh melakukan rapat bulanan dan evaluasi kegiatan untuk memantau kemajuan program-program yang diselenggarakan setiap periode. Universitas Sumatera Utara

5.3. Pengaruh Faktor Organisasi terhadap Kinerja Pengelola Keuangan