Determinan Kinerja Penilaian Kinerja

uraian kerja dan Evaluation Adanya umpan balik dari hasil kerja. Kinerja dihasilkan oleh adanya 3 tiga hal yaitu ; b. Kemampuan ability dalam ujudnya sebagai kapasitas untuk berprestasi capasity to perform. c. Kemampuan, semangat, hasrat atau motivasi dalam ujudnya sebagai kesediaan untuk berprestasi willingness to perform d. Kesempatan untuk berprestasi opportunity to perform. Kinerja sebagai hasil kerja output yang berasal dari adanya prilaku kerja serta lingkungan kerja tertentu yang kondusif.

2.2.1 Determinan Kinerja

Menurut Gibson 1977 determinan kinerja individu dalam organisasi dibagi atas tiga kelompok yaitu : 1. Variabel individu Variabel individu digolongkan atas kemampuan dan keterampilan, latar belakang keluarga dan demografi. Kemampuan merupakan sifat yang dibawa lahir atau dipelajari yang memungkinkan seseorang menyelesaikan pekerjaannya. Keterampilan merupakan kecakapan yang berhubungan degan tugas yang dimiliki dan dipergunakan oleh seseorang pada waktu yang tepat. 2. Variabel Psikologis Variabel Psikologis digolongkan atas persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi. Universitas Sumatera Utara 3. Variabel Organisasi Variabel Organisasi digolongkan atas sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur dan desain pekerjaan. Determinan kinerja individu dalam organisasi dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.1 Determinan Kinerja Individu dalam Organisasi Sumber: Gibson, 1997

2.2.2 Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja merupakan faktor kunci yang mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya Variabel Individu 1.Kemampuan dan Ketrampilan - Mental - Fisik 2. Latar Belakang Keluarga - Tingkat Sosial - Pengalaman 3. Demografis - Umur - Asal-usul - Jenis Kelamin Perilaku Individu apa yang dikerjakan orang Prestasi hasil yang diharapkan Variabel Organisasi - Sumber Daya - Kepemimpinan - Imbalan - Struktur - Desain Pekerjaan Variabel Psikologis - Persepsi - Sikap - Kepribadian - Belajar - Motivasi Universitas Sumatera Utara tentang bagaimana kinerja karyawan. Menurut Hellriegel dan Slocum dalam Aditama 2000, menyatakan bahwa penilaian prestasi kerja performance appraisal adalah suatu proses sistimatik untuk mengevaluasi kelebihan dan kekurangan setiap karyawan serta menemukan jalan untuk memperbaiki prestasi mereka. Menurut Ilyas 2001, penilaian kinerja mencakup faktor-faktor antara lain: a. Pengamatan, yang merupakan proses menilai dan memiliki prilaku yang ditentukan oleh sistem pekerjaan. b. Ukuran, yaitu untuk mengukur prestasi kerja seorang petugas dibandingkan dengan uraian pekerjaan yang telah ditetapkan untuk personal tersebut. c. Pengembangan, yaitu penilaian yang yang bertujuan untuk memotivasi personil mengatasi kekurangannya dan mendorong individu untuk mengembangkan kemampuan dan potensi yang ada pada dirinya. Menurut Guilbert dalam Hasibuan 2001 kinerja adalah suatu yang dapat dikerjakan seseorang sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya yang dipengaruhi oleh sikap, pengetahuan dan prilaku. Faktor tersebut sangat dibutuhkan dalam menangani tugas-tugas organisasi, antara lain dalam hal kemampuan menerapkan konsep dan tekhnik perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, koordinasi dan evaluasi kinerja unit organisasi, juga kemampuan dalam melaksanakan prinsip- prinsip good governance dalam manajemen pemerintahan. Salah satu karakterestik dasar yang memengaruhi kompetensi seseorang menurut Ulum 2005 adalah skill yaitu kemampuan untuk mengerjakan atau menyelesaikan tugas-tugas fisik atau mental tertentu nyata dilakukan, dalam hal ini Universitas Sumatera Utara menyangkut pengelolaan keuangan dan penatalaksanaan manajemen. Menurut R.W. Morell,1969 dalam bukunya “Management : Ends and Means” manajemen adalah aktivitas dalam organisasi terdiri dari penentuan tujuan-tujuan sasaran suatu organisasi, dan penentuan sarana-sarana untuk mencapai sasaran secara efektif. Tentunya untuk menghasilkan suatu kinerja organisasi yang diharapkan sesuai dengan perencanaan dan target yang diharapkan, sedangkan kualitas manajerial adalah seberapa baik dan buruknya kinerja manajerial, yaitu kinerja para individu anggota organisasi dalam kegiatan-kegiatan manajerial, antara lain; perencanaan, koordinasi, supervisi, staffing, negosiasi, dan representasi Supomo, 1998. Menurut Ilyas 2001, pada dasarnya metode penilaian kinerja dapat dibedakan atas beberapa metode yaitu: a. Penilaian teknik Essay Metode ini, penilai menuliskan deskripsi tentang kelebihan dan kekurangan seorang personel yang meliputi prestasi, kerjasama, dan pengetahuan personil tentang pekerjaannya. Dalam penilaian ini atasan melakukan penilaian secara menyeluruh atas hasi kerja bawahan. b. Metode penilaian komparasi Metode ini dilakukan dengan cara membandingkan hasil pelaksanaan pekerjaan seorang personel dengan yang lain yang melakukan pekerjaan sejenis. Dengan membandingkan hasil pelaksanaan pekerjaan, seperti ini akan mudah menentukan personel mana yang terbaik prestasinya sehingga mendapat bobot tinggi, Universitas Sumatera Utara yang dapat dijadikan dasar untuk menentukan kriteria pemberian tingkat kompensasi, pemberian tanggung jawab yang lebih tinggi dan sebagainya. c. Metode Penggunaan Daftar Periksa Metode penilaian dilakukan dengan menggunakan daftar periksa check list yang telah disediakan sebelumnya. Daftar ini berisi komponen-komponen yang dikerjakan seorang personel yang dapat diberi bobot “ya” atau “tidak”, “selesai” atau “belum”, atau dengan bobot presentase penyelesaian pekerjaan yang bersangkutan. Setiap personel perlu disediakan daftar checklis sesuai dengan bidang pekerjaan dan uraian tugas masing-masing. d. Metode penilaian langsung Metode dilakukan dengan melihat langsung pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Petugas yang melakukan penilaian ini adalah orang yang mengetahui apa yang harus dilihat dan dinilai. e. Metode Penilaian berdasarkan Perilaku Metode penilaian kinerja ini didasarkan pada uraian pekerjaan yang disusun sebelumnya. Biasanya uraian pekerjaan tersebut menentukan perilaku apa yang diperlukan oleh seorang personel yang dinilai untuk melakukan pekerjaan itu. f. Metode Penilaian Berdasarkan Kejadian Kritis Metode penilaian berdasarkan insiden kritis ini dilaksanakan oleh atasan melalui pencatatan atau perekaman peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan perilaku personel yang dinilai dalam melaksanakan pekerjaan. Universitas Sumatera Utara g. Metode Penilaian Berdasarkan Efektifitas Metode penilaian berdasarkan efektifitas dengan menggunakan sasaran perusahaan sebagai indikasi penilaian kinerja. Metode ini cukup rumit, karena dalam penilaian ini yang diukur adalah kontribusi personel, bukan kegiatan atau perilaku seperti apa yang dilakukan pada metode-metode penilaian lainnya. h. Metode Penilaian Berdasarkan Peringkat Metode penilaian Peringkat berdasarkan pembawaan yang ditampilkan oleh personil. Penilaian berdasarkan metode ini dianggab lebih baik, karena keberhasilan pekerjaan yang dilaksanakan seorang personel sangat ditentukan oleh beberapa unsur yang bersangkutan. Oleh sebab itu dalam metode ini yang dinilai adalah unsur-unsur kesetiaan, tanggung jawab, ketaatan, prakarsa, kerjasama, kepemimpinan dan sebagainya.

2.2.3 Kinerja Pengelola Keuangan