Corporate Social Responsibility CSR Sebagai Etika bisnis

John Eklington dalam buku Canibals with Forks, The Triple Bottom Line of Twentieth Century Business: “Corporate Social Responsibility is a concept that organization especially but not only copporation, have an obliation to consider the interests of customers, employees, shareholders communities and ecological considerations in all aspects of their operations. This operation is been to extend beyond their statutory obligation to comply with legislation”

1. Corporate Social Responsibility CSR Sebagai Etika bisnis

Perusahaan Secara etimologi kata etika berasal dari bahasa Yunani yang dalam bentuk tunggal yaitu ethos dan dalam bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos berarti sikap, cara berpikir, watak kesusilaan atau adab. Kata ini identik dengan perkataan moral yang berasal dari kata latin mos yang dalam bentuk jamaknya mores yang berarti juga adat-istiadat atau cara hidup. 161 Etika dan moral memiliki arti yang sama, namun dalam pemakaian terdapat perbedaan. Moral biasanya dipakai untuk perbuatan yang sedang dinilaidikaji dengan kata lain perbuatan itu dilihat dari dalm diri orang itu sendiri, artinya moral merupakan subjek, sedangkan etika dipakai untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang ada dalam kelompok atau masyarakat tertentu merupakan aktivitas atau hasil pengkajian. 162 161 W.Poespoprodjo, Filsafat Moral, Bandung: Remaja Karya, 1986 dikutip dari Erni R. Ernawan, Op.cit., hal. 1 162 Ibid. hlm. 6 Universitas Sumatera Utara Responsibility sebagai etika adalah refleksi kritis terhadap moral yang berisi nilai-nilai dan norma-norma konkret sebagai pedoman dan pegangan dalam pergaulan hidup manusia sepanjang dapat dipertanggungjawabkan. Etika bermaksud menghimbau orang untuk bertindak sesuai dengan moralitas. Keberadaan etika bisnis adalah sebagai upaya menggugah moral para pelaku bisnis agar menjalankan bisnisnya dengan baik, bersih, dan berkeadilan. Etika bisnis dapat dibedakan atas dua, yaitu: 163 a. Normative ethics is concerned with suppliying and justifying a coherent moral system of thinking and judging. Normative ethics seeks to uncover, develop, and justify basic moral principle that are intended to guide behavior actions, and decisions. b. Descriptive ethics is concerned with describing, characterizing, and studying the morality of a people, a culture, or a society. It also compares and contrasts different moral codes, systems, practices, beliefs, and values. Atas dasar kedua pandangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pandangan normative ethics lebih menekankan pada upaya untuk menemukan, mengembangkan, dan membenarkan prinsip yang menjadikan moral sebagai acuan dalam tindakan dan pengembalian keputusan. Sedangkan descriptive ethics menguraikan, mengelompokkan, dan mempelajari moral seseorang, budaya, atau suatu masyarakat. Kedua pandangan ini sebagai pembanding sebagai pembanding dan pembeda antara 163 Erni R. Ernawan, business etchics bandung: alfabeta, 2007, hlm. 13 Universitas Sumatera Utara moral, sistem, perbuatan, kepercayaan, dan nilai-nila. Oleh karena itu, aspek moral sebagai etika bisnis merupakan suatu kebutuhan dalam dunia usaha untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang long term of profit. Untuk menerapkan etika bisnis dalam aktifitas usaha, ada enam prinsip yang harus diperhatikan, yaitu: 164 a. Prinsip otonomi, yang menekankan pada pemberdayaan pelaku bisnis dan setiap karyawan perusahaan pada segala jenjang jabatan. Karyawan diberikan kebebasan untuk mengambil keputusan dan bertindak atas kesadarannya sendiri serta bertanggung jawab atas keputusan dan tindakannya itu; b. Prinsip kejujuran, yang menekankan bahwa bisnis tidak dapat bertahan lama, apabila tidak disadari pada prinsip kejujuran; c. Prinsip keadilan yang menuntut tidak adanya pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya. Pelaku-pelaku bisnis baik dalam melakukan hubungan internal maupun eksternal perusahaan haruslah diperlakukan sesuai dengan haknya masing-masing; d. Prinsip saling menguntungkan menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingaa menguntungkan kedua belah pihak; e. Prinsip integritas moral yang dihayati sebagi tuntutan internal dalam cirri pelaku bisnis atau perusahaan agar menjalankan perusahaan dengan 164 I Nyoman Tjager, Corporate Govenance, FCGI JIlid I edisi ke-3, Jakarta, 2001, hlm. 156 Universitas Sumatera Utara menjaga nama baiknya sebagai pelaku bisnis maupun nama baik perusahaannya; f. Prinsip no harm, yang harus diterapkan tidak hanya dalam bentuk imbauan melainkan juga dalam bentuk tertulis, agar dapat menjadi pegangan dan penentuan sanksi bagi setiap pelaku ekonomi yang melanggarnya. Pemikiran yang mendasari CSR dianggap sebagai inti dari etika bisnis adalah bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomis dan legal tetapi juga kewajiban-kewajiban terhadap pihak-pihak yang berkepentingan stakeholders, karena perusahaan tidak bisa hidup, beroperasi dan memperoleh keuntungan tanpa bantuan pihak lain. CSR merupakan pengambila keputusan perusahaan yang dikaitkan dengan nilai-nilai etika, dapat memenuhi kaidah-kaidah dan keputusan hukum dan menjunjung tinggi harkat manusia, masyarakat, dan lingkungan. Tanggung jawab social perusahaan meliputi bidang social, ekonomi dan lingkungan. Tanggung jawab sosial perusahaan meliputi bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan. 165 Isu CSR adalah suatu topik yang berkenaan dengan etika bisnis. Pada umumnya, implementasi dari etika bisnis yang berkembang saat ini diwujudkan dalam bentuk CSR, yaitu suatu bentuk kepekaan, kepedulian, dan tanggung jawab 165 Manuel G. Velasquez, Business Ethics : Concepts and Cares Fifth Edition, New Jersey : Pearson Education, Inc., 2002, hal. 13 bahwa Business ethics is a specialized study of moral right and wrong. It concentrates on moral standards as they apply to business policies, institutions, and behaviour. Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi dam perilaku bisnis. Universitas Sumatera Utara sosial perusahaan untuk ikut memberikan manfaat terhadap masyarakat dan lingkungan dimana perusahaan itu beroperasi. 166 Etika merupakan penelaahan standar moral, proses pemeriksaan standar moral atau masyarakat untuk menentukan apakah standar tersebut masuk akal atau tidak untuk diterapkan dalam situasi dan permalahan yang konkrit. 167 Bisnis adalah kegiatan dalam mencari keuntungan. Bisnis menitikberatnya suatu kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang bernilai secara ekonomis. Pengertian bisnis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia: Etika merupakan bagian penting di dalam masyarakat, dimana etika sebagai suatu penilaian terhadap siakp baik dan buruknya perilaku individu di tengah masyarakat. a. Kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai sesuatu maksud b. Kegiatan di bidang perdaganganperbisnisan. Bisnis erat kaitannya dengan pencapaian tujuan secara ekonomis. Dengan kata lain bisnis hanya mencari keuntungan sebesar-besarnya. Bisnis mencari keuntungan sebesar-besarnya untuk kepentingan stakeholders dan shareholders. Etika bisnis pada hakikatnya merupakan kajian moralitas atau kesadaan moral yang berfokus pada penerapan standar-standar moral dalam usaha bisnis. 168 166 Implementasi CSR Untuk Pemberdayaan Masyarakat Miskin , Etika bisnis harus dipandang http:lateralbandung.wordpress.com20070822implementasi-csr-untuk-pemberdayaan-masyarakat- miskin, diakses tanggal 4 Juli 2012. 167 Manuel G Velazguez, diterjemahkan oleh Ana Purwaningsih, Kurnianto, dan Totok Budi Santoso, Etika Bisnis : Konsep dan kasus Edisi ke-5. Hlm12 Yogyakarta: Penerbit Andi, 2005 168 Ibid Universitas Sumatera Utara sebagai unsur dalam dunia bisnis itu sendiri. Bisnis tanpa etika dalam jangka panjang tidak akan berhasil.

2. Perkembangan Corporate Social Responsibility CSR dari Corporate

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility Terhadap Tindakan Pajak Agresif Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 -2013

48 518 89

Pengaruh Good Corporate Governance & Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Real Estate & Property pada BEI 2011-2013

0 77 98

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 179 88

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Profitabilitas Perusahaan dengan Komisaris Independen sebagai Variabel Moderating (Studi pada Perusahaan Perkebunan yang Ada di Indonesia)

5 95 103

Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Goveranance dan Motivasi Manajemen Laba Terhadap Praktik Manajemen Laba Pada Perusahaan Food And Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013

0 53 92

Mekanisme Good Corporate Governance (GCG), Kinerja Keuangan, Corporate Social Responsibility (CSR), dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 30 100

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) di Sektor Publik (Studi Kasus pada PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

12 131 128

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Implementasi Corporate Social Responsibility ( Studi pada PT. Jamsostek Kantor Wilayah I Sumatera Utara )

1 34 150

Perbandingan Pengaturan Tentang Corporate Social Responsibility Antara Indonesia Dengan Cina Dalam Upaya Perwujudan Prinsip Good Corporate Governance Di Indonesia

3 83 204

Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Praktik Good Coprorate Governance (GCG)

0 5 24