b. Lembaga pemerintah yang terkait dengan issu tetapi tidak memiliki kewenangan secara langsung dalam pengambilan keputusan.
c. Lembaga Swadaya Masyarakat LSM setempat yaitu: LSM yang bergerak di bidang yang bersesuai dengan rencana, manfaat, dampak yang muncul
yang memiliki concern termasuk organisasi massa yang terkait. d. Perguruan Tinggi yaitu: Kelompok akademisi ini memiliki pengaruh
penting dalam pengambilan keputusan pemerintah. e. Pengusaha atau badan usaha yang terkait.
Stakeholders kunci merupakan stakeholders yang memiliki kewenangan secara legal dalam hal pengambilan keputusan. Stakeholders kunci yang dimaksud
adalah unsur eksekutif sesuai level-nya, legisltif, dan instansi. Misalnya, stakeholders kunci untuk suatu keputusan untuk suatu proyek di level daerah kabupaten seperti:
61
1. Pemerintah Kabupaten.
2. DPR Kabupaten.
3. Dinas yang membawahi langsung proyek yang bersangkutan.
2. Konsep
Agar terdapat persamaan persepsi dalam membaca dan memahami penulisan di dalam penelitian ini, maka dipandang perlu untuk dijelaskan beberapa kerangka
konseptual sebagaimana yang terdapat di bawah ini: a.
Prinsip adalah azas atau kebenaran yang menjadi poko dasar orang berpikir, bertindak, dan sebagainya.
62
b. Good Corporate Governance GCG adalah suatu sistem yang mengarahkan
dan mengendalikan perusahaan dengan tujuan, agar mencapai keseimbangan
61
Ibid., hlm. 47
62
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN Balai Pustaka, Jakarta, 1976.
Universitas Sumatera Utara
antara kewenangan yang diperlukan oleh perusahaan untuk menjamin kelangsungan eksistensinya dan pertanggungjawaban kepada stakeholders.
Hal ini berkaitan dengan peraturan kewenangan pemilik, direktur, manager, pemegang saham, dan sebagainya.
63
c. Corporate Social Responsibility CSR adalah komitmen dunia usaha untuk
terus-menerus bertindak secara etis beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup
dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas local dan masyarakat secara lebih luas.
64
d. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk
berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi
Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.
65
e. Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
66
f. Sustainable Development is development that meets needs of the present
without compromising the ability of the future generation to meet their ow
63
Busyra Azheri, Op.cit.,hlm. 180
64
Dwi Kartini, Corporate Social Responsibility Transformasi Konsep Sustainability Management dan Implementasi di Indonesia Bandung: PT. Refika Aditama, 2009, hlm. 3
65
Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas
66
Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Universitas Sumatera Utara
needs.
67
g. Hukum Internasional. Menurut Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja,
S.H.,LLM., hukum internasional adalah keseluruhan kaedah-kaedah dan asas- asas hukum yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas
negara-negara hukum internasional antara: Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memnuhi
kebutuhan generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk memnuhi kebutuhannya.
68
1 Negara dengan negara
2 Negara dengan subjek hukum lain yang bukan negara atau subjek hukum
bukan negara satu sama lain. h.
Perjanjian Internasional dalam Konvensi Wina tahun 1969 Pasal 2 ayat 1 huruf a adalah semua perjanjian yang dibuat negara sebagai salah satu subjek
hukum internasional, yang diatur oleh hukum internasional dan berisi ikatan- ikatan yang mempunyai akibat-akibat hukum.
Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 Tentang Perjanjian Internasional, Perjanjian Internasional adalah perjanjian, dalam bentuk dan
nama tertentu, yang dalam hukum internasional yang dibuat secara tertulis serta menimbulkan hak dan kewajiban di bidang hukum publik.
67
Syamsul Arifin, Hukum Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Indonesia, Jakarta: PT. Sofmedia, 2012, hlm. 5.
68
Mochtar Kusumaatmadja, Pengantar Hukum Internasional, Buku I – Bagian Umum, Jakarta: Penerbit Binacipta,198, hlm. 3.
Universitas Sumatera Utara
i. Stakeholders. Menurut James E. Post dan Lawrence Anne T. dalam bukunya
Bussiness and Society: Strategy, Public Policy, Etchics membagi para pemangku kepentingan ke dalam dua kategori, yaitu: primary stakeholders
dan secondary stakeholders. Para pemangku kepentingan utama primary stakeholders adalah berbagai pihak yang berinteraksi langsung dalam
aktivitas bisnis perusahaan serta mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melaksanakan tujuan utamanya yakni menyediakan barang dan jasa
bagi masyarakat.
69
1 Para pemegang saham stockholders
Yang termasuk dalam kategori primary stakeholders adalah:
2 Para karyawan employers
3 Para pemasok suppliers
4 Para kreditor creditors
5 Para pelanggan customers
6 Para pedagang besar dan eceran wholesalers and retails
Sedangkan yang dimaksud dengan para pemangku kepentingan sekunder secondary stakeholders adalah orang-orang atau kelompok di
dalam masyarakat yang dipengaruhi secara langsung maupun tidak langsung oleh berbagai aktivitas atau keputusan utama perusahaan. Yang termasuk
dalam kategori secondary stakeholders adalah:
69
James E. Post, Anne Lawrence T., and James Weber , Business and Society: Corporate Strategy, Public Policy, Ethcis, tenth edition, McGraw Hill, 2002 dikutip dari Dwi Kartini
Universitas Sumatera Utara
1 Masyarakat secara umum the general public
2 Komunitas local local community
3 Pemerintah Pusat dan Daerah local community
4 Para pemerintahan asing federal state and local governments
5 Kelompok aktivitas sosial foreign governments
6 Media
7 Berbagai kelompok pendukung bisnis business support groups
j. Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut dengan Perseroan, adalah badan
hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam
saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini serta peraturan pelaksananya.
70
G. Metode Penelitian 1. Spesifikasi Penelitian