1. Pendekatan pengeluaran adalah dengan menjumlahkan seluruh
pengeluaran agregat terhadap seluruh barang dan jasa akhir yang diproduksi selama satu tahun. Terdapat empat komponen dalam
perhitungan PDB dengan menggunakan pendekatan ini yaitu, konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor netto dengan
persamaan sebagai berikut : Y = C + I + G + X-M
… . … … … … . . . . … … … Dimana Y merupakan PDB atau pengeluaran agregat, C merupakan
konsumsi, I merupakan investasi, G merupakan pengeluaran pemerintah, dan X-M merupakan ekspor netto yang diperoleh dari
selisih antara X yang merupakan nilai ekspor dan M merupakan nilai impor.
2. Pendekatan pendapatan adalah dengan menjumlahkan seluruh
pendapatan agregat yang diterima selama satu tahun oleh mereka yang memproduksi output tersebut. Jika diimplikasikan kedalam persamaan
menunjukkan bahwa : Pengeluaran agregat = PDB = Pendapatan agregat
… … … . Dengan kata lain, perhitungan PDB berdasarkan pendekatan
pendapatan ini sama dengan penjumlahan semua pendapatan yang diterima pemilik sumber daya dalam perekonomian karena sumber
dayanya digunakan dalam proses produksi.
2.2. Definisi Industri
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setangah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk
mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga
dalam bentuk jasa. Terdapat beberapa klasifikasi industri tekstil yang digunakan Indonesia
adalah sebagai berikut : 1.
Sektor Hulu upstream Adalah industri pembuat serat, yaitu serat tekstil, kapas, serat sintetik,
serat selulosa, dan bahan baku serat sintetik. Sektor ini merupakan sektor yang sarat dengan teknologi tinggi dengan peralatan yang serba otomatis.
2. Sektor Menengah midstream
Terdiri dari industri pemintalan spinning, penenunan weaving, dan pencelupan atau penyempurnaan dyeingfinishing. Sektor ini bersifat
padat modal dan teknologi yang digunakan telah berkembang pesat, serta sangat tergantung pada perubahan teknologi di luar teknologi tekstil.
Meskipun demikian, sektor menengah menyerap tenaga kerja yang lebih besar dari sektor hulu, terutama pada sub sektor penenunan yang sangat
dipengaruhi oleh hasil kreativitas para designer dalam mengikuti fashion trend
. Di Indonesia, industri penenunan atau perajutan merupakan industri besar, sedangkan di negara maju justru menjadi industri kecil yang
menerima job order dari industri besar. 3.
Sektor Hilir downstream Meliputi industri pakaian jadi garment atau produk tekstil, yaitu sektor
padat karya yang tidak padat modal, tetapi dengan modal kerja yang besar. Industri garmen membutuhkan keputusan yang kompleks dalam
memperkirakan input dan outputnya. Adapun yang membuat berbeda dengan industri lainnya, yaitu bahwa industri garmen adalah industri yang
padat karya, mencerminkan bahwa selama ini sistem komputerisasi tidak dapat menggantikan keahlian tenaga kerja manusia. Menjahit adalah
contoh utama dimana proses ini tidak dapat diotomatiskan. Kekompakan dan kecepatan team sangat dibutuhkan, karena fleksibilitas yang tinggi
diperlukan dalam melayani konsumen akhir yang sangat variatif. Melihat dari segmen pasar dunia yang saat ini dikuasai oleh negara maju, misalnya
Perancis dan Italia untuk tekstil halus, sedangkan untuk tekstil kasar oleh China. Oleh sebab itu, Indonesia harus berusaha untuk memasuki kelas
antara keduanya, dengan tujuan pasar utama adalah negara berkembang yang tinggi tingkat perekonomiannya.
2.3. Nilai Tukar