Perkembangan Industri Tekstil di Indonesia

2.11. Perkembangan Industri Tekstil di Indonesia

Pada awal pemerintahan Orde Baru, kegiatan industri tekstil terbatas pada penenunan dan pemintalan dalam jumlah yang masih sangat sedikit. Tujuan produksinya hanya masih terkonsentrasi pada pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan produk tekstil yang dihasilkan masih sangat sederhana, karena sebagian besar berbentuk kain. Perkembangan industri tekstil ini berkaitan dengan strategi pengembangan industrialisasi nasional yang berorientasi pada subtitusi impor, yang distimulasi pula dengan penjatahan kain mori dan benang. Proses pendalaman struktur industri tekstil terjadi pada pertengahan tahun 1970-an, saat para pengusaha tekstil terjun dalam pembuatan serat sintetik dan mulai melakukan ekspor. Namun, sejalan dengan perkembangan industrialisasi saat ini yang semakin pesat, jika melihat peranan industri tekstil dan produk tekstil Indonesia terhadap PDB dan ekspor, ternyata Kementrian Perindustrian Indonesia secara tegas telah menetapkan beberapa sasaran strategis untuk tahun 2010-2014 dalam rangka meningkatkan daya saing industri nasional, antara lain : 1. Meningkatkan nilai tambah industri. 2. Meningkatkan penguasaan pasar domestik dan internasional. 3. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia industri, dan kewirausahaan. 4. Meningkatkan penguasaan teknologi industri. 5. Melengkapi dan memperkokoh struktur industri. 6. Pemerataan industri keluar pulau Jawa. 7. Meningkatkan peran IKM terhadap PDB. Sesuai dengan Inpres No. 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010, Kementrian Perindustrian ditugaskan untuk melakukan revitalisasi di beberapa industri, termasuk industri tekstil.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini digunakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai instansi yang terkait tentang pergerakan fluktuasi nilai tukar terhadap perdagangan tekstil Indonesia di pasar internasional seperti Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia, Departemen Perdagangan, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, WTO, dan Asosiasi Pertekstilan Indonesia API. Sedangkan bentuk data yang digunakan adalah bentuk data time series triwulanan dari tahun 2003 hingga tahun 2010. Data tersebut antara lain : 1. Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap Dollar 2. Volume ekspor tekstil Indonesia 3. Produk Domestik Bruto Indonesia PDB 4. Suku bunga Indonesia 5. Inflasi yang terjadi di Indonesia

3.2. Metode Analisis Data dan Pengolahan Data

Untuk menganalisis penelitian ini digunakan analisis ekonometrika yang berupa VAR. Dengan data berupa time series triwulanan, diharapkan metode ini dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh volatilitas nilai tukar terhadap perdagangan tekstil Indonesia. Dalam proses pengolahan data, pelitian ini menggunakan software berupa E-views dan Microsoft Excel. Beberapa tahap analisis VAR yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :