Pentingnya Perdagangan Internasional Bagi Perekonomian

jumlah barang terlalu melimpah, akan mengakibatkan nilai barang tersebut jatuh, maka mengekspor barang tersebut ke negara lain perlu dilakukan untuk mengendalikan harga. Kegiatan impor sendiri bersifat terbalik, yakni dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan sesuatu barang yang jumlahnya dirasakan kurang untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Selain itu juga, bertujuan untuk menjaga agar kelangkaan barang karena kurangnya kebutuhan yang ada tidak menyebabkan harga melonjak. Manfaat lain yang di dapat dari kegiatan ekspor impor adalah sebagai berikut : 1. Adanya devisa dalam kegiatan ekspor impor akan menambah pendapatan bagi suatu negara. 2. Dapat meningkatkan perekonomian rakyat. 3. Dapat mendorong berkembangnya kegiatan industri. 4. Memacu pertumbuhan ekonomi.

2.7. Pentingnya Perdagangan Internasional Bagi Perekonomian

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan individu dengan individu, antar individu dengan pemerintah suatu negara, atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Terdapat beberapa teori yang menjelaskan mengapa suatu negara melibatkan dirinya dalam perdagangan internasional. David Ricardo 1817 mengembangkan teori keunggulan komparatif comparative advantage atas dasar perbedaan kemampuan teknologi antar negara. Eli Heckscher dan Bertil Ohlin berpendapat bahwa perbedaan kekayaan faktor produksi yang dimiliki suatu negara dengan negara lainnya merupakan alasan mengapa suatu negara terlibat dalam perdagangan internasional. Menurut Lindert dan Kindleberger 1993, perdagangan internasional dianggap sebagai suatu akibat dari adanya interaksi antara permintaan dan penawaran yang bersaing. Pada dasarnya, perdagangan yang terjadi antar negara timbul karena adanya perbedaan permintaan dan penawaran. Dalam kenyataannya tidak ada negara di dunia ini yang dapat memenuhi semua kebutuhan masyarakatnya dengan memproduksi barang sendiri. Oleh sebab itu, peranan perdagangan internasional dibutuhkan untuk menunjang pembangunan suatu negara dalam hal pembangunan, peningkatan pengetahuan, dan pengalaman dalam pembangunan. Haberler berpendapat, “Perdagangan internasional telah memberikan sumbangan luar biasa bagi pembangunan negara kurang berkembang di abad ke-19 dan ke-20, serta diharapkan sumbangan tersebut akan sama di masa datang.” Beberapa manfaat yang dirasakan suatu negara akibat adanya perdagangan internasional, antara lain adalah manfaat langsung dan manfaat tidak langsung. Manfaat langsung yang dirasakan suatu negara akibat adanya perdagangan internasional adalah negara mendapatkan keuntungan yang dapat meningkatkan pendapatan nasional yang pada gilirannya akan meningkatkan output dan laju pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pembangunan ekonomi, memperluas pasar dan merangsang investasi, pendapatan dan tabungan melalui alokasi sumberdaya dengan lebih efisien, serta membantu mengalihkan sektor pangan subsisten ke sektor uang. Disamping manfaat langsung yang dapat dirasakan suatu negara akibat adanya perdagangan internasional, juga terdapat beberapa manfaat tidak langsung seperti perdagangan internasional mendorong pemakaian mesin, mendorong penemuan dan pembaharuan, meningkatkan produktivitas buruh, menurunkan biaya dan membawa kearah pembangunan ekonomi, serta mendorong persaingan yang sehat dan mencegah monopoli. Adapun peranan perdagangan internasional dalam pertumbuhan ekonomi, diantaranya : 1. Efek perdagangan internasional terhadap pertumbuhan ekonomi Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan adalah perdagangan internasional. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan trade as engine of growth, Salvatore . Jika aktifitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan. Tambunan 2005 menyatakan pada awal tahun 1980-an, Indonesia menetapkan kebijakan yang berupa export promotion. Dengan demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai motor penggerak bagi pertumbuhan di Indonesia. 2. Efek terhadap produksi Perdagangan luar negeri mempunyai pengaruh yang kompleks terhadap sektor produksi di dalam negeri. Secara umum, kita bisa menyebutkan empat macam pengaruh yang bekerja melalui adanya spesialisasi produk, kenaikan surplus investasi, kenaikan produktivitas, dan vent for surplus. 3. Efek terhadap neraca perdagangan Neraca Perdagangan Balance of Trade adalah sebuah ukuran selisih antara nilai impor dan ekspor atas barang nyata dan jasa. Tingkat neraca perdagangan dan perubahan ekspor dan impor diikuti secara luas dalam pasar valuta asing. Efek terhadap neraca perdagangan cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globalisasi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran netto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan pendapatan investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran. Beberapa faktor lain yang mendorong timbulnya perdagangan internasional antar negara bersumber dari keinginan memperluas pemasaran komoditas yang diproduksi oleh suatu negara, memperbesar perolehan devisa bagi kegiatan pembangunan, adanya perbedaan penawaran dan permintaan antar negara, serta akibat perbedaan biaya relatif dalam menghasilkan komoditas tertentu. 2.8. Model Umum Vector Autoregression VAR Vector Autoregression VAR biasa digunakan untuk memproyeksikan sistem variabel-variabel runtut waktu dan untuk menganalisis dampak dinamis dari faktor gangguan yang terdapat dalam sistem variabel tersebut. Pada dasarnya, analisis VAR bisa dipadankan dengan suatu model persamaan simultan. Oleh karena itu, dalam analisis VAR, kita mempertimbangkan beberapa variabel endogen secara bersama-sama dalam suatu model. Perbedaannya dengan model persamaan simultan biasa adalah bahwa dalam analisis VAR, masing-masing variabel selain diterangkan oleh nilainya di masa lampau, juga dipengaruhi oleh nilai masa lalu dari semua variabel endogen lainnya dalam model yang diamati. Disamping itu, dalam analisis VAR biasanya tidak ada variabel eksogen dalam model tersebut. Pada dasarnya, analisis VAR meliputi : 1. Uji akar unit Unit Root Test Uji akar unit ini digunakan untuk melihat apakah data yang diamati stasioner atau tidak. Uji ini merupakan pelengkap dari analisis VAR, dimana mengingat tujuan dari analisis VAR adalah untuk menilai adanya hubungan timbal balik diantara variabel-variabel yang diamati dan bukan tes untuk data. Akan tetapi, apabila data yang diamati adalah stasioner, hal ini akan meningkatkan akurasi dari analisis VAR. 2. Uji Hipotesis Hyphothesis Testing Uji hipotesis terdiri dari : 1. Likelihood Ratio Test Digunakan untuk menguji hipotesis mengenai berapakah jumlah lag yang sesuai untuk model yang diamati. 2. Granger Causality Test Digunakan untuk menguji apakah suatu variabel bebas independent variabel meningkatkan kinerja forecasting dari variabel tak bebas dependent variabel. 3. Innovation Accounting Pada dasarnya tes ini digunakan untuk menguji struktur dinamis dari sistem variabel dalam model yang diamati, yang dicerminkan oleh variabel inovasi innovation variabel. Dengan kata lain, tes ini merupakan tes terhadap variabel inovasi innovation variabel yang terdiri dari : 1. The Impulse Responses Digunakan untuk melihat efek gejolak shock suatu standar deviasi dari variabel inovasi terhadap nilai sekarang current time values dan nilai yang akan datang future values dari variabel- variabel endogen yang terdapat dalam model yang diamati. 2. The Cholesky Decomposition Biasa disebut The Variance Decomposition yang memberikan informasi mengenai variabel inovasi yang relatif lebih penting dalam sistem VAR. Pada dasarnya, tes ini merupakan metode lain untuk menggambarkan sistem dinamis yang terdapat dalam VAR. Tes ini digunakan untuk menyusun perkiraaan error variance suatu variabel, yaitu seberapa besar perbedaan antara variance sebelum dan sesudah shock, baik shock yang berasal dari variabel itu sendiri maupun shock dari variabel lain. Secara umum model persamaan VAR adalah seperti berikut Enders, 2004 : Y t = A o + A 1 Y t-1 + A 2 Y t-2 +……+ A p Y t-p + ε t … … … . . . … … … Dimana : Y t = vektor peubah tak bebas Y t ,t….Y t ,t berukuran nx1 A = vektor intersep berukuran nx1 A p = matrik parameter berukuran nx1 untuk setiap i=1,2,…p ε t = vektor sisaan ε 1, t…. ε n, t berukuran nx1 Asumsi yang harus dipenuhi pada analisis VAR yaitu, semua peubah tak bebas harus bersifat stasioner dan semua sisaan harus bersifat white noise yaitu, memiliki rataan nol, tidak ada korelasi diantara peubah tak bebas dan ragam konstan. Bentuk hubungan kausalitas VAR berdasarkan pada pemikiran Granger tentang penelitian hubungan kausalitas diantara dua variabel dapat dilakukan dengan memasukkan unsur waktu. Uji kausalitas Granger menyatakan bahwa variabel X mempengaruhi variabel Y jika nilai X baik saat ini maupun nilai periode masa lalu dapat memprediksi Y lebih akurat dibandingkan bila tidak menggunakan variabel X. Benuk persamaan hubungan bivariat X dan Y dengan memasukkan distributes lags sampai dengan ukuran tertentu secara umum adalah: Y = a + a 1 X 1 + a 2 X 1-1 +….+ a j X 1-m + b 1 Y -1 +….+ b j Y -m + U 1 … … Y = a = b 1 Y -1 + b 2 Y -2…. + b j Y -m + U 2 … … … … … … … … Gambar 2.1 Alur Estimasi Vector Autoregression VAR VAR Unrestricted VAR Restricted VAR Data stasioner pada level Data tidak stasioner pada level 1. Analisis VAR yang didasarkan pada teori 2. Urutan peubah untuk diurutkan berdasarkan korelasi terkuat 1. Tidak terkointegrasi VAR First Difference 2. VECM ÎAnalisi VAR yang terkointegrasi VAR S.VAR Langkah-langkah dalam analisis VAR : 1. Uji Stasioneritas 2. Uji Kausalitas Granger 3. Uji Kointegrasi Î Johansen Cointegration 4. Uji Optimum Lag 5. Uji Stabilitas VAR 6. Model VECM 7. Forecast Keunggulan dari analisis VAR antara lain adalah sebagai berikut : 1. Metode ini digunakan untuk mengetahui hubungan kausalitas dan juga model ini sederhana, digunakan untuk bentuk data yang berupa time series. Namun, model VAR ini digunakan untuk selang waktu jangka pendek, berbeda dengan VECM yang dapat digunakan untuk selang waktu jangka panjang. 2. Metode ini sederhana, kita tidak perlu dikhawatirkan dalam membedakan variabel endogen dan eksogennya. 3. Estimasinya sederhana, dimana metode OLS biasa dapat diaplikasikan pada tiap-tiap persamaan secara terpisah. 4. Hasil perkiraan forecast yang diperoleh dengan menggunakan metode ini dalam banyak kasus lebih baik dibandingkan dengan hasil yang didapat apabila menggunakan model persamaan simultan yang kompleks. 5. Analisis VAR juga merupakan alat analisis yang sangat berguna, baik dalam memahami adanya hubungan timbal balik interrelationship antara variabel-variabel ekonomi, maupun di dalam pembentukan model ekonomi berstruktur.

2.9. Penelitian Terdahulu