2 Strategi Pemasaran Marketing Strategy of Toy Products Made of Wooden Waste at PT Safira Tumbuh Berkembang

5 Direct Marketing Merupakan kegiatan promosi yang menggunakan surat, faksimili, dan atau penghubung non personal lainnya, untuk berkomunikasi secara langsung dengan pembeli, sehingga dapat memperoleh tanggapan langsung dari pembeli tersebut.

2.2. 2 Strategi Pemasaran

David 2007 dan Rangkuti 2008, berpendapat strategi adalah cara untuk mencapai tujuan. Dalam konteks bisnis, strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu organisasi Tjiptono, 2008. Setiap organisasi membutuhkan strategi manakala menghadapi situasi ketidakpastian dalam meningkatkan kekuatan bersaing perusahaan, menghadapi keterbatasan sumberdaya, membuat keputusan-keputusan antar bagian sepanjang waktu Jain, 1990 dalam Tjiptono, 2008. Berdasarkan tipenya, strategi dikelompokkan menjadi 3 tipe yaitu strategi manajemen, strategi investasi dan strategi pemasaran Rangkuti, 2008. Dua variabel yang sangat penting untuk pelaksanaan strategi adalah segmentasi pasar dan produk, kedua hal tersebut berkontribusi penting bagi strategi pemasaran David, 2007. Menurut Rangkuti 2008, segmentasi pasar penting diperhatikan dalam menyusun suatu strategi pemasaran. Segmentasi pasar merupakan tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Selanjutnya Targeting adalah suatu tindakan memilih suatu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki, sedangkan positioning merupakan penetapan posisi pasar, yang bertujuan untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar ke dalam pikiran konsumen. Konsep ini disebut dengan segmentation, targeting dan positioning STP. Produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan. Defenisi lain dari produk adalah barang atau jasa yang dibuat dan ditambah gunanya atau nilaianya dalam proses produksi dan menjadi hasil akhir dari proses produksi Nitisusastro, 2009. Dari defenisi maka produk merupakan keseluruhan konsep obyek atau proses yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen. Sutojo 2009 menyebutkan bahwa produk merupakan titik berangkat keberhasilan pemasaran. Jumlah penjualan produk yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pembeli secara optimal, tidak dapat dipacu dengan strategi promosi penjualan. Hal yang sama, produk yang terlalu sedikit manfaatnya bagi pembeli juga tidak laku dengan strategi harga dan distribusi. Konsumenpembeli tidak hanya membeli fisik dari produk tersebut, tetapi membeli manfaat dan nilai dari produk tersebut. Selanjutnya Sutojo 2009 menyebutkan bahwa terdapat 3 tiga elemen manfaat yang menjadi pertimbangan pembeli dalam membeli suatu produk, yaitu : 1 manfaat yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan utama, disebut dengan manfaat inti core benefit; 2 manfaat yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan tambahan expected product; 3 manfaat yang dibutuhkan untuk memenuhi keinginan pembeli augmented product. Sedangkan Kotler 2008 membagi elemen manfaat dalam 5 lima tingkat produk dimulai dari yang paling mendasar, yaitu : 1 Manfaat inti core benefit, yaitu jasa atau mamfaat dasar yang sesungguhnya dibeli oleh konsumen. 2 Produk dasar basic product, penerjemahan manfaat dalam bentuk produk 3 Produk yang diharapkan expected product, yaitu suatu sel atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan dan disetujui pembeli, ketika membeli suatu produk. 4 Produk yang ditingkatkan augmented product, yaitu produk yang ditawarkan melebihi harapan pelanggan 5 Produk potensial potential product, yaitu cakupan semua potensi peningkatan dan transformasi suatu produk dimasa yang akan datang. Secara lengkap elemen manfaat yang dijabarkan Sutojo 2009 disajikan pada Gambar 1. Kemampuan perusahaan menyajikan manfaat yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen menjadi tanggungjawab seluruh bagian organisasi perusahaan. Sutojo 2009, mengatkan terdapat 3 tiga faktor yang harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan dalam menyusun strategi produk, yaitu : 1 Atribut produk product attributes, mempunyai pengaruh besar pada persepsi pembeli terhadap produk karena secara fisik atribut produk membawa berbagai manfaat yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen. Atibut produk yang paling besar peranannya dalam menciptakan persepsi konsumen adalah a mutu; b corak dan pernak pernik produk serta c desain produk; 2 Penggunaan merek dagang branding atau trade mark; 3 Kemasan produk packaging. Atibut produk yang paling besar peranannya dalam menciptakan persepsi konsumen adalah a mutu; b corakbentuk dan pernak-pernik produk serta c desain produk. Selanjutnya Sutojo 2009 menjabarkan tinggi rendahnya mutu produk di mata konsumen ditentukan oleh : a panjang-pendeknya jangka waktu pemakaian produk tanpa gangguan yang berarti; b tingkat rendahnya nilai manfaat yang disajikan produk; c cara penggunaan produk yang mudah dan d biaya reperasi yang tidak memberatkan pemilik produk yang bersangkutan. Paul Peter dalam Sutojo 2009 menyatakan agar dapat bersaing di pasar secara berhaasil, produk harus memiliki mutu yang superior yaitu mempunyai manfaat lebih banyak jenisnya dan lebih tinggi nilainya kepada konsumen dibandingkan dengan produk saingan yang setingkat. Layanan Purna Jual Pengiriman cepat MANFAAT INTI Pembelian Dengan Kredit Kebutuhan Utama Jaminan Suku Cadang Keinginan Gambar 2. Diagram manfaat barang di mata pembeli Kebutuhan Tambahan Kemasan Harga Merek Mutu Jaminan Reprasi Dalam penjualan produk kreatif, termasuk mainan anak-anak, biasanya dilakukan dengan cara job order, artinya pembeli buyers memesan aneka ragam produk sesuai dengan keinginan pasar di negaranya, dengan demikian buyers telah menentukan disain, dan spesifikasi lainnya ukuran, berat, dan lain-lain. Menurut Sulianta 2009, dalam pemasaran produk industri kreatif, seperti ini peranan pemasaran melalui internet menjadi penting. Pendekatan umum yang dilakukan oleh produsen dalam mengidentifikasi segmen pasar adalah pengelompokan berdasarkan usia, jenis kelamin dan keadaan ekonomi konsumen. Sedangkan variabel dalam melakukan segmentasi pasar bisnis adalah demografis, operasional, pendekatan pembelian, situasi dan karakteristik pribadi Purnomo dan Zulkieflimansyah, 1999. Para pemasar wajib memahami keragaman dan kesamaan konsumen atau perilaku konsumen agar mereka mampu memasarkan produknya dengan baik. Para pemasar harus memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan konsumsi, sehingga dapat merancang strategi produk dengan lebih baik. 2.3. Konsumen 2.3.1. Perilaku Konsumen