Penapisan Ekstrak Kasar Metanol Batang X. granatum

33 hayatinya menjadi terhambat. Menurut Yanagihara et al. 2005, inhibitor topoisomerase bekerja sebagai racun topoisomerase yaitu mengubah enzim topoisomerase menjadi toksin yang berpotensi menyebabkan kematian sel. Semua sel membutuhkan topoisomerase tetapi sel kanker tumbuh dengan cepat dan membutuhkan lebih banyak enzim ini. Dengan dihambatnya enzim topoisomerase maka obat kanker akan lebih selektif yaitu lebih banyak menghancurkan sel kanker dari pada sel sehat. Menurut Zahir 1996, senyawa flavonoid dikatakan efektif sebagai inhibitor enzim topoisomerase bila memiliki nilai MIC kurang dari 10 gml. Selanjutnya Menurut Swanson dan Pezzuto 1990 dalam Sukardiman et al. 2002, bila suatu zat memiliki aktivitas inhibisi terhadap enzim DNA topoisomerase, maka zat tersebut berpotensi sebagai antikanker jika nilai MED minimum efficient dose 20 µ gml. MIC ekstrak metanol batang X. granatum terhadap topoisomerase I adalah 25 gml, hal ini disebabkan ekstrak yang digunakan masih kasar atau belum murni. Untuk konfirmasi perlu dilakukan uji MIC pada konsentrasi 15 dan 20 gml.

4.6. Penapisan Ekstrak Kasar Metanol Batang X. granatum

Penapisan ekstrak kasar metanol batang X. granatum dilakukan untuk target pemurnian senyawa kimia. Hasil penapisan ekstrak metanol batang X. granatum disajikan pada Tabel 8 dan 9 serta Lampiran 10. Tabel 8 Hasil penapisan ekstrak kasar metanol batang X. granatum Jenis ekstrak Bobot g Rendemen Bentuk warna Keterangan EK 20 40 pasta, merah kecoklatan tua bobot 50 g sampel EPP 0.66 3.33 pasta, hijau muda bobot 20 g EK EB 0.24 1.22 pasta, merah kecoklatan muda bobot 20 g EK EP 16.98 84.99 pasta, merah kecoklatan tua bobot 20 g EK Keterangan: EK = Ekstrak kasar EB = Ekstrak basa fase kloroform –metanol EPP = Ekstrak polar pertengahan EP = Ekstrak polar fase metanol Hasil penapisan ekstrak metanol batang X. granatum menunjukkan rendemen tertinggi pada ekstrak polarEP yaitu 84.99 . Ekstrak yang hanya mengandung alkaloid terdapat pada ekstrak pertengahan polarEPP fase kloroform. Menurut Wikipedia 2007, pelarut kloroform merupakan salah satu pelarut yang dikenal efektif terhadap alkaloid dalam bentuk basa. 34 Tabel 9 Penapisan senyawa kimia ekstrak metanol batang X. granatum Jenis uji Jenis ekstrak EK EPP EB EP 1. Alkaloid - Meyer - Dragendorf - Wagner + + + + + + - - - - - - 2. Flavonoid ++ - + + 3. Tanin ++ - + ++ Ekstrak basaEB dan ekstrak polarEP masih belum murni karena senyawa flavonoid dan tanin masih tercampur, sehingga dilakukan penapisan ekstrak lebih lanjut dan ekstrak yang diperoleh dilakukan pengujian fitokimia untuk mengetahui kemurnian fraksi. Hasil penapisan fraksi alkaloid, flavonoid dan tanin ekstrak metanol batang X. granatum pada Tabel 10 dan Lampiran 11. Tabel 10 Hasil penapisan fraksi alkaloid, flavonoid dan tanin ekstrak metanol batang X. granatum Jenis uji Jenis fraksi Fraksi alkaloid Fraksi flavonoid Fraksi tanin 1. Alkaloid - Meyer - Dragendorf - Wagner + + + - - - - - - 2. Flavonoid - + - 3. Tanin - - + Ekstrak metanol batang X. granatum yang memiliki aktivitas antibakteri, dari hasil penapisan ekstrak didapatkan fraksi alkaloid, flavonoid dan tanin. Mekanisme kerja aktivitas antibakteri fraksi dari X. granatum, diduga dengan menghambat sintesis peptidoglikan yang berperan dalam pembentukan dinding sel bakteri, merusak membran sel dan keluarnya substansi sel seperti protein dan asam nukleat yang berakibat sel berangsur-angsur mati. Menurut Darusman et al. 1995, zat antimikroba alami dari sumberdaya pesisir dan laut merupakan hasil metabolit sekunder dari kelompok senyawa fenolfenolik, alkaloid, terpenoid, dan juga berasal dari senyawa metabolit primer seperti peptida. Selanjutnya Menurut Davidson dan Branen 1993, senyawa flavonoid termasuk kelompok fenolik yang memiliki aktivitas antibakteri, dengan mekanisme kerja merusak membran sel dari mikroorganisme. Bagian membran sel yang diserang adalah komponen fosfolipidnya sehingga akan mengurangi 35 permeabilitas membran sel bakteri. Kim et al. 1995 menyatakan bahwa reaksi antara komponen membran fosfolipid dengan senyawa fenolik mengakibatkan perubahan komposisi fosfolipid membran, yang diikuti dengan pembengkakan sel, selanjutnya terjadi kerusakan membran sitoplasma dan mengakibatkan keluarnya kandungan intraseluler sel.

4.7. Uji Antibakteri Fraksi Aktif Ekstrak Metanol Batang X. granatum