PENDAHULUAN Penapisan Antibakteri dan Inhibitor Topoisomerase I dari Xylocarpus granatum
1. PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang
Indonesia sebagai negara tropis dengan wilayah yang cukup besar, memiliki keanekaragaman sumberdaya pesisir dan laut yang tinggi dan dapat
menjadi sumber berbagai produk yang bermanfaat baik untuk industri farmasi, kimia, kosmetik, pertanian dan sebagainya. Salah satu sumber daya pesisir yang
telah banyak dimanfaatkan secara tradisional baik sebagai obat maupun kosmetik adalah tanaman bakau Xylocarpus granatum, yang merupakan tanaman pesisir
yang hidup di hutan mangrove. Biji Xylocarpus granatum oleh masyarakat pesisir terutama suku Bugis digunakan sebagai bahan pembuatan bedak. Di Thailand biji
Xylocarpus granatum dimanfaatkan sebagai obat disentri Suragih 2002, dan sebagai obat diare, kolera serta pembersih luka Aksornkoae 1993 serta abu dari
biji ini untuk mengobati gatal bila dicampur dengan sulfur dan minyak kelapa. Minyak dari ekstrak biji dicampur dengan tepung beras digunakan sebagai masker
wajah untuk mengobati jerawat dan cairan minyaknya untuk mengobati diare dan disentri Sabine 1999.
Menurut Suragih 2002, X. granatum mengandung tanin yang bersifat sebagai antimikroba. Selanjutnya menurut Yulia 2003, ekstrak metanol biji
X. granatum dapat digunakan sebagai tabir suryasunscreen. Suhartini 2003
menyatakan bahwa ekstrak metanol biji X. granatum memberikan hambatan terhadap bakteri Escherichia coli. Staphylococcus aureus, Vibrio carchariae dan
Salmonella thyposa. Program Organisasi Kesehatan Dunia WHO yang mencetuskan slogan
“kembali ke alam” merupakan upaya mencari, meneliti dan menggunakan bahan alami nabati untuk mengatasi berbagai penyakit degeneratif atau non-infeksi yang
banyak muncul di lingkungan masyarakat akhir-akhir ini. Para peneliti dari berbagai bidang ilmu mulai mencoba menggunakan bahan kimia alami antikanker
berupa senyawa fitokimia yang banyak terdapat pada tanaman dan dikenal sebagai cancer chemoprevention.
Hardjito dan Kingston 2004 menyatakan bahwa 14 tanaman pesisir dan hewan laut yang telah digunakan sebagai obat tradisional
diberbagai daerah di Indonesia memiliki aktifitas sitotoksik terhadap sel
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi X. granatum