Usaha Anggota Kelompok Pendeder

Kolam yang digunakan untuk usaha pendederan ikan air tawar di Kecamatan Ciseeng ini pada umumnya merupakan kolam milik sendiri yang diperoleh dengan membelinya maupun warisan dari orang tua. Selain milik sendiri ada juga pembudidaya yang menyewa lahan milik orang lain untuk dijadikan kolam usaha budidaya.

5.4 Usaha Anggota Kelompok Pendeder

Kegiatan usaha budidaya pendederan ikan air tawar di Kecamatan Ciseeng dilakukan secara monokultur dengan sistem pengelolaan yang masih sederhana. Selain itu keterampilan pembudidaya masih terbatas, karena pengetahuan tentang teknik budidaya rata­rata diperoleh secara mandiri. Kegiatan yang dilakukan pembudidaya dalam proses budidaya pendederan ini meliputi tahap persiapan kolam, penebaran benih, pemeliharaan kolam, panen dan pemasaran. 1 Persiapan Kolam Persiapan kolam yang dilakukan pembudidaya rata­rata memakan waktu sekitar lima hari yang meliputi kegiatan perbaikan kolam, perbaikan pematang, pemupukan dan pengairan. Perbaikan kolam atau yang biasa disebut moles oleh para pembudidaya merupakan proses memperbaiki kondisi kolam sekaligus untuk membunuh bibit penyakit dan parasit yang ada di kolam Gambar 3. Proses perbaikan kolam biasanya dilanjutkan dengan perbaikan pematang dan memakan waktu antara 5­8 jam per satu kolam. Selain perbaikan pematang, juga dilakukan proses pengapuran dan pemupukan. Pemberian kapur biasanya dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas air terutama pH dan menghilangkan bibit penyakit. Sementara itu pemupukan dilakukan agar plankton yang menjadi pakan alami benih ikan air tawar dapat tumbuh lebih subur. Gambar 3. Proses Persiapan Kolam Untuk proses pengapuran, dosis yang diberikan oleh pembudidaya rata­rata sekitar 0,02 kg per m 2 . Pemupukan dilakukan menggunakan pupuk kandang yang disebut postal dengan dosis rata­rata 0,36 kg per m 2 . Kedua kegiatan ini dilakukan dengan cara tebar rata. Apabila kegiatan pengapuran dan pemupukan telah selesai dilakukan, kolam biasanya dibiarkan selama 1­2 hari baru kemudian diairi. Lamanya proses pengairan tergantung dari luas kolam dan banyaknya air yang masuk ke kolam. Kedalaman air kolam pada usaha pendederan ikan air tawar ini biasanya berkisar antara 40 cm – 60 cm. Setelah proses pengairan selesai kolam biasanya didiamkan kembali selama 1­2 hari agar ditumbuhi plankton dan tumbuhan air yang akan menjadi pakan alami bagi benih ikan air tawar. 2 Penebaran Benih Penebaran benih ikan biasanya dilakukan setelah kondisi kolam telah banyak ditumbuhi plankton Gambar 4. Benih yang ditebar pada usaha pendederan ikan air tawar di Kecamatan Ciseeng ini biasanya disesuaikan dengan keinginan pembudidaya. Suatu usaha disebut sebagai usaha pendederan apabila benih hasil panen bukan untuk konsumsi. Harga benih ikan air tawar untuk usaha pendederan ini bervariasi seperti benih ikan lele yang memiliki harga Rp 60,00 untu ukuran 3­4 cm; benih ikan patin yakni Rp 350,00 untuk ukuran 3 inci; benih ikan gurame yaitu Rp 400,00 umtuk ukuran 3 cm; benih ikan mas yakni Rp 1000 untuk ukuran 5 cm; bnih ikan tawes yaitu Rp 400,00 untuk ukuran 3 cm; benih ikan mujaer yakni Rp 100,00 untuk ukuran 3 cm; benih ikan bawal yaitu Rp 600,00 untuk ukuran 7­10 cm dan benih ikan tambakang yakni Rp 100 untuk ukuran 3 cm. Gambar 4. Kondisi Kolam Sebelum Penebaran Benih Pembudidaya ikan air tawar di Kecamatan Ciseeng tidak memiliki patokan yang pasti untuk padat penebaran dan hanya mendasarkannya pada pengalaman. Padat penebaran untuk benih ikan air tawar ini berkisar antara 30 ekor per m 2 sampai dengan 160 ekor per m 2 , sementara padat penebaran yang ideal menurut teori untuk kegiatan pendederan adalah 100 ekor per m 2 . Waktu penebaran benih biasanya dipilih pagi atau sore hari dengan alasan cuaca tidak terlalu panas dan menghindari stres pada benih. 3 Pemeliharaan Proses pemeliharaan pada usaha pendederan ikan air tawar yang dilakukan pembudidaya di Kecamatan Ciseeng ini biasanya berlangsung selama 25 – 30 hari. Selama masa pemeliharaan, kegiatan utama yang dilakukan pembudidaya adalah pemberian pakan tambahan. Pemberian pakan tambahan biasanya dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi hari dan sore hari. Selama 15 – 20 hari pertama, benih ikan biasanya diberi pakan tambahan berupa postal yang terbuat dari kotoran ayam yang sekaligus berfungsi sebagai pupuk dan tergantung pada jenis ikan air tawar tersebut. Untuk selanjutnya pakan tambahan yang diberikan berupa kombinasi antara postal dengan pelet. Selain itu selama masa pemeliharaan, pembudidaya juga melakukan kegiatan seperti pembersihan kolam dari hama serta mengontrol ketinggian air Gambar 5. Ketinggian air ini perlu dijaga agar benih tidak perlu berenang terlalu jauh untuk mendapatkan makanan. Gambar 5. Kegiatan Pemeliharaan Kolam 4 Panen Proses pemanenan biasanya dilakukan pada saat benih telah dipelihara selama 25­ 30 hari dengan ukuran antara 3 cm sampai dengan 12 cm. Ukuran benih ikan hasil panen ini amat dipengaruhi oleh ukuran benih saat penebaran. Waktu panen biasanya dilakukan malam hari dengan pertimbangan cuaca dingin dan panen dapat selesai pada pagi hari. Pemilihan waktu panen pada malam hari ini juga bertujuan untuk menghindari stres pada benih yang dipanen. Proses pemanenan dimulai dengan pengeringan kolam. Pengeringan dilakukan dengan cara menutup saluran pemasukan air dan membuka saluran pengeluaran air. Pada saluran pengeluaran air ini dipasangi osom sosog yang fungsinya mencegah agar benih tidak ikut terbuang. Selama proses pengeringan, dibuat suatu kamalir di sekeliling kolam atau di tengah kolam dengan tujuan agar benih berenang menuju ke tempat yang masih mengandung air. Ikan yang sudah terkumpul dalam kamalir kemudian diambil dengan menggunakan seser dan dipindahkan ke kolam yang sudah diberi hapa Gambar 6. Sebelum dimasukkan ke dalam hapa, benih biasanya disortir terlebih dahulu sesuai dengan ukuran menggunakan bak saringan. Gambar 6. Proses Pemanenan 5 Pemasaran Proses pemasaran benih ikan hasil pendederan yang dilakukan pembudidaya berbeda­beda. Ada pembudidaya yang menjual benih hasil panen secara keseluruhan tanpa proses penyortiran atau yang biasa disebut jual global, dan ada pembudidaya yang menyortir dulu benih hasil panennya sebelum dijual Gambar 7. Gambar 7. Kegiatan Penyortiran Benih Benih ikan hasil pendederan ini biasanya dijual per ekor dengan kisaran harga antara Rp 60 sampai dengan Rp1000 tergantung jenis ikan. Harga jual benih ikan air tawar ini biasanya merupakan hasil negosiasi antara pembudidaya dengan pembeli yang mengacu pada harga pasar. Pemasaran ikan yang telah dipanen biasanya dijual langsung kepada tengkulak dan ada juga yang langsung kepada konsumen dan adapula beberapa pembudidaya yang melakukan penjualan langsung ke pembudidaya pembesaran maupun pedagang pengumpul. Para tengkulak ini mengambil langsung dari kolam pembudidaya. Dari para tengkulak ini benih kemudian disalurkan kepada pedagang pengumpul maupun langsung ke pembudidaya pembesaran.

5.5 Karakteristik Responden