Mayoritas responden dengan jumlah persentase persepsi responden sangat setuju dan setuju yaitu 80.00 mempunyai persepsi yang positif terhadap program
kesehatan ikan dari Unit Pelaksana Teknis Dinas untuk Kecamatan Ciseeng, karena para anggota kelompok pendeder beranggapan bahwa program UPTD tidak hanya teori
semata melainkan dapat seluruh program dapat direalisasikan kepada para petani ikan khususnya pendeder ikan air tawar.
Seperti pernyataan dari seorang pendeder yang sekaligus pemilik dan penggarap : ” Kalau dilihat macammacam program yang diterapkan kepada
petani ikan seperti saya ini, program tersebut kebanyakan sesuai dengan apa yang saya jalani dalam usaha ini. Padahal saya
menjalankan usaha ini secara mandiri sama seperti orang tua saya dahulu.”
Akan tetapi item pernyataan nomor 8 yang menyatakan program dapat membantu petani pembudidaya ikan dalam pengolah hasil produknya mendapatkan
persepsi yang negatif dengan jumlah responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju sebanyak 5 responden. Hal ini menunjukan bahwa program UPTD
kurang mendukung dalam pengelolaan hasil produk.
Responden pada umumnya memiliki respon yang positif terhadap program kesehatan ikan UPTD yang dicanangkan mengenai kiatkiat usaha dalam menjalankan
usaha pembenihan ikan. Sebagaian besar memiliki anggapan yang positif dari semua pernyataan yang ada. Hal ini sesuai dengan fakta dilapangan bahwa para anggota
kelompok pendeder binaan memilki latar belakang yang pada umumnya menjalankan usaha secara mandiri dan dengan adanya pemantauan dari program UPTD ternyata
sesuai dengan apa yang dijalankan dalam usaha para anggota kelompok pendeder ikan air tawar ini.
5.7 Hubungan Persepsi dengan Faktor Internal
Hubungan faktor internal yang meliputi umur, status kepemilikan kolam,
pengalaman usaha, pendidikan formal dan keaktifan anggota kelompok yang akan
diukur korelasinya dari variabelvariabel tesebut dengan persepsi terhadap program kesehatan ikan UPTD. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Hubungan Persepsi dengan Faktor Internal
No. Faktor Internal Pendeder
Persepsi terhadap Program UPTD
Nilai Koefisien Korelasi r
s
1 Umur 0.110
2 Status Kepemilikan Kolam 0.055
3 Pengalaman Usaha 0.127
4 Keaktifan Anggota dalam Kelompok 0.054
5 Pendidikan Formal 0.260
Sumber : Diolah dari Data Primer, 2008
Berdasarkan Tabel 17 di atas hasil dari uji korelasi peringkat Spearman dapat dilihat faktor internal pada responden yang berhubungan dengan persepsi terhadap
program kesehatan ikan UPTD adalah pendidikan formal. Dapat dijelaskan bahwa korelasi faktor internal responden pada pendidikan formal terhadap program kesehatan
ikan UPTD memiliki nilai korelasi yang rendah yaitu 0.260, artinya semakin rendah pendidikan formal yang dimiliki oleh responden yaitu anggota kelompok pendeder
binaan UPTD, maka semakin rendah pula persepsi positif yang dimiliki terhadap program kesehatan ikan.
Untuk mengatsi permasalahan tersebut dibutuhkan solusi dari Unit Pelaksana Teknis Dinas UPTD terkait untuk membantu para pendeder agar memahami program
yang diberikan oleh UPTD yakni dengan cara meningkatkan mutu pendidikan formal tanpa mengesampingkan kepentingan utama yakni sebagai petani ikan. Tentunya,
peningkatan mutu pendidikan formal tersebut harus disesuaikan dengan kemampuan pendeder yang ada khususnya dari segi materi maupun moril. Solusi yang ditempuh
oleh UPTD tersebut harus sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan. Tugas pokok dan fungsi itu yaitu, perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan,
penyelenggaraan kebijakan dan koordinasi di bidang pendidikan, pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum serta pengendalian sumber daya aparatur, keuangan,
prasarana dan sarana Dinas.
Unit Pelaksana Teknis Dinas itu sendiri memiliki berbagai jenis UPTD yang bergerak sesuai dengan tugas pokok yang telah ditetapkan. UPTD yang bergerak di
bidang pendidikan adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas UPTD Sanggar Kegiatan Belajar. UPTD Sanggar Kegiatan Belajar ini mempunyai tugas pokok dan fungsi antara
lain, penyusunan rencana dan program kerja UPTD Sanggar Kegiatan Belajar, pengelolaan administrasi kepegawaian dan administrasi umum, pelaksanaan kordinasi
Sanggar Kegiatan Belajar, pelaksanaan pelayanan Sanggar Kegiatan Belajar serta pengevaluasian dan pelaporan kepegawaian. Oleh karena itu, UPTD Penyuluhan dan
Poskeswan di Wilayah Parung Kecamatan Ciseeng tersebut harus bekerja sama dengan UPTD Sanggar Kegiatan Belajar membuat program pendidikan bagi para pendeder
ikan air tawar khususnya kelompok binaan UPTD Penyuluhan dan Poskeswan Ciseeng agar kualitas sumber daya manusia dalam bidang dan wawasan yang dimiliki oleh
pendeder dapat meningkat.
Faktor internal lain yang tidak berhubungan dengan persepsi terhadap program UPTD yaitu umur, satatus kepemilikan kolam, pengalaman usaha dan keaktifan
anggota dalam kelompok. Hal ini dikarenakan tidak mewakili variabel serta tidak adanya gap yang signifikan. Jadi, halhal tersebut dalam penelitian ini tidak
mempengaruhi tingkat pendidikan dan solusi dari efektifitas program UPTD yang dicanangkan.
Menurut Estiningsih 1993 menyatakan bahwa persepsi terbentuk dengan melalui tahapantahapan, yaitu seleksi, pengorganisasian dan interpretasi. Seleksi
merupakan tahapan dimana seseorang memilih stimuli tertentu yang relevan baginya dan mengabaikan stimuli lainnya, dan hanya akan memilih stimuli yang relevan
baginya dan mengabaikan yang tidak relevan baginya.
5.8 Hubungan Persepsi dengan Faktor Eksternal