IV. METODOLOGI
4.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang dilengkapi oleh analisis komprehensif. Penelitian akan dilakukan di Kecamatan
Ciseeng, Wilayah Parung, Kabupaten Bogor pada bulan OktoberNovember 2008. Dalam penelitian ini pelaku usaha budidaya yang ada di Kecamatan Ciseeng,
Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat dijadikan sebagai unit analisis. Metode deskriptif yang dilengkapi oleh analisis komprehensif bertujuan untuk memberikan
gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifatsifat serta karakterkarakter yang khas kemudian dari sifatsifat khas tersebut akan dijadikan suatu hal yang bersifat
umum Nazir 1988.
4.2 Jenis dan Sumber data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang didapatkan melalui wawancara, dan
pengamatan langsung di lapangan. Pengumpulan data primer diperoleh melalui wawancara.
Informasi yang diperoleh dari wawancara dengan responden menyangkut hal hal yang berkaitan dengan faktor atau identitas responden seperti umur, status
kepemilikan kolam, pengalaman usaha, keaktifan anggota kelompok serta pendidikan formal maupun persepsi responden terhadap program kesehatan ikan UPTD.
Untuk mendukung hasil wawancara, maka dilakukan observasi dengan tujuan untuk mengetahui keadaan lokasi, gambaran kondisi kehidupan sosial ekonomi
masyarakat, dan kegiatankegiatan masyarakat secara umum.
Data sekunder yang diperoleh berupa keadaan sosial ekonomi masyarakat, keberadaan sarana dan prasarana yang ada di daerah penelitian. Data sekunder
diperoleh dari lembaga dan instansi terkait antara lain :
1. Kantor Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor, yang berkaitan dengan informasi tentang jumlah para pelaku usaha budidaya ikan air tawar.
2. Kantor UPTD Poskeswan di Kecamatan Ciomas. 3. Kantor Dinas Unit Pelaksana Teknis Dinas Kecamatan Ciseeng.
4. Kantor Kecamatan Ciseeng Wilayah Parung.
4.3 Pengambilan Sampel
Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pelaku usaha budidaya pendederan yang tercanang dalam program kesehatan ikan UPTD. Jumlah total
populasi dalam penelitian ini berjumlah 284 rumah tangga perikanan RTP yang terdiri dari 9 kelompokkelembagaan dan hanya dua kelompok pendeder binaan UPTD,
masingmasing kelompok terdiri dari 20 RTP dan satu kelompok diantaranya berjumlah 14 RTP. Akan tetapi, peneliti hanya menganalisis dua kelompok pendeder
binaan UPTD yakni kelompok binaan UPTD yang bernama Tunas Mekar dan Jumbo Lestari dengan jumlah responden atau RTP sebanyak 34 RTP. Hal ini dikarenakan dua
kelompok binaan tersebut memiliki jumlah produksi 8.000 dan 12.000 RE kgthn dan memberikan kontribusi yang cukup besar untuk wilayah Parung. Data tentang
responden tersebut diperoleh dari laporan bulanan hasil kerja UPTD. Dalam pelaksanaannya pertamatama dilakukan observasi langsung ke lokasi tempat
penelitian, kemudian melakukan wawancara kepada 34 responden RTP. RTP dan luas areal tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Jumlah RTP dan Luas Areal Wilayah Parung, Kecamatan Ciseeng Tahun
2007
No. Cabang Usaha
∑ RTP org
∑ RTP Yang
Panen Luas Ha
Areal Pokok Areal Panen
1 Kolam Air Tenang
1 Tradisional 194
18 18
1,6 2 Intensif
180 27
45 3,5
Jumlah 374
45 63
5,1 2
Kolam Pembenihan
284 220
64 50
3 Ikan Hias
65 50
3
Sumber : Data Primer UPTD Penyuluhan dan Poskeswan, Kec. Ciseeng
Pada Tabel 2 di atas terdapat delapan cabang usaha perikanan yang ada di wilayah Parung, akan tetapi hanya tiga jenis cabang usaha yang ada di wilayah
Kecamatan Ciseeng. Hal ini dikarenakan sasaran penyuluhan yang dilakukan oleh UPTD hanya tiga jenis cabang usaha, yaitu kolam air tenang yang dikelola secara
tradisional dan intensif, kolam pembenihan dan pembudidayaan ikan hias. Sembilan kelompokkelembagaan yang ada di bawah naungan UPTD dapat dilihat pada Tabel
3. Tabel 3. Kelembagaan Usaha Perikanan di Kecamatan Ciseeng Tahun 2008
No. Nama Kelompok
∑ Anggota
Mulai Berdiri
Kelas Kemampuan
Kelomopk Jenis
Usaha Produksi
Kgthn 1 Tunas Mekar Babakan
20 1998
Lanjut Lele
8.000.000 E 2 Jumbo Lestari Babakan
14 1998
Lanjut Lele
12.000.000 E 3 Bina Mandiri Babakan
20 2002
Lanjut Lele
5.000.000 E 4 Mandiri Jaya Babakan
20 2000
Lanjut Patin
5.000.000 E 5
Telaga Biru Parigi Mekar
20 1996
Madya Ikan
Hias 2.500.000 E
6 Mitra Usaha Cibeuteung
Muara 20
2006 Pemula
Lele 500.000 E
7 Sejahtera Parigi Mekar 20
2006 Pemula
Lele 500.000 E
8 Kopses Cibeuteung
Muara 20
1998 Lanjut
Gurame 500.000 E
9 Mina Sejahtera 20
2008 Pemula
Patin 500.000 E
Sumber : Data Primer UPTD Penyuluhan dan Poskeswan, Kec. Ciseeng
Keterangan : E = ekor
4.4 Konsep, Pengukuran dan Definisi Operasional