Tersosialisasi penaganan pasca panen produk peternak dan perikanan. Termonitornya perkembangan bantuan pemerintah. C. Dampak

Terwujudnya pembangunan peternakan dan perikanan yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan. Misi : 1 Meningkatkan ketersedian bahan pangan asal ternak dan ikan secara berkesinambungan, 2 Menjaga lingkungan yang kondusif bagi masyarakat perikanan. Adapun hasil, manfaat dan dampak yang diharapkan sebagai berikut : A. Hasil Dengan adanya Unit Pelaksana Teknis Dinas ini akan diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Terjaminnya keamanan dan ketentraman masyarakat terhadap penularan penyakit zoonosis. 2. Mempertahankan wilayah kerja sebagai daerah bebas rabies. 3. Mencegah munculnya wabah penyakit antrak. 4. Terdeteksinya kekebalan ternakhewan post vaksinasi. 5. Terpantau dan terawasinya kesehatan ternak dan ikan, khususnya ternak dan ikan bantuan pemerintah. 6. Tersosialisasinya program peternakan dan perikanan perizinan, tata cara beternak, tata cara membudidaya ikan, hygiene dan sanitasi Tempat Pemotongan Ayam TPA, Tempat Pemotongan Hewan TPH dan pedagang daging. 7. Terdatanya potensi peternakan dan perikanan di wilayah kerjanya. 8. Terlayaninya peternak dan pembudidaya ikan yang akan mengurus perizinan. 9. Terpantaunya harga produk peternak dan perikanan di wilayah kerjanya. 10. Terawasi dan terbinanya perkembangan dan revolving ternak dan ikan negara.

11. Tersosialisasi penaganan pasca panen produk peternak dan perikanan.

B. Manfaat

Manfaat dari adanya program Unit Pelaksana Teknis Dinas adalah : 1. Mencegah dan mengendalikan terjangkitnya penyakit hewan menular, serta mencegah terjadinya penularan penyakit dari hewan ke manusia zoonosis. 2. Terciptanya sistem kewaspadaan dini terhadap penularan penyakit hewan zoonosis. 3. Termonitornya kekebalan ternak yang telah di vaksinasi. 4. Termonitornya penyakit ternak dan ikan. 5. Terjaminnya kualitas daging dan bahan asal hewan yang beredar di masyarakat. 6. Terciptanya rasa aman dan nyaman bagi pelaku tata niaga peternakan dan perikanan dalam melaksanakan usahanya. 7. Termonitornya harga produk peternakan dan perikanan. 8. Terbantunya petani peternak dan pembudidaya ikan dalam pengolah hasil produknya.

9. Termonitornya perkembangan bantuan pemerintah. C. Dampak

Sedangkan dampak dibentuknya Unit Pelasana Teknis Dinas antara lain : 1. Terciptanya ketentraman masyarakat karena bebas dari penularan penyakit hewan menular dan terkendalinya penyakit hewan zoonosis di Wilayah Parung. 2. Terwujudnya tata niaga peternakan dan perikanan berdaya saing yang dapat membantu peningkatan kesejahteraan petani. 3. Termonitornya dan tertatanya perkembangan ternak dan ikan bantuan pemerintah. Dalam pelakasanaannya Program Unit Pelaksana Teknis Dinas UPTD Penyuluhan dan Poskeswan Wilayah Parung Kecamataan Ciseeng dilakukan oleh setiap personil dari staf UPTD sesuai dengan tugas yang telah ditetapkan.Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi pos kesehatan hewan yang terarah dan terencana maka setiap personil poskeswan dibuat uraian tugas dan fungsinya berdasarkan susunan organisasi yang telah dibentuk. Susunan organisasi UPTD dapat dilihat pada gambar berikut Gambar 2. Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas 1. Kepala UPTD Penyuluhan dan Poskeswan Adapun tugas dari Kepala Unit Pelaksana Tenis Dinas Penuluhan dan Poskeswan antara lain : § Menata dan Mengkoordinir seluruh tugas dan fungsi UPTD poskeswan dan penyuluhan. § Pengolahan dan analisis data potensi penyuluhan peternakan dan perikanan. § Memberikan bimbingan pengawasan dan petunjuk pelaksanaan kepada bawahan. § Dalam hal penyelenggaraan penyuluh dan poskeswan secara teknis administratif dan teknis operasional bertanggung jawab kepada kepala dinas dan secara operasional dikoordinasikan oleh camat. § Melaksanakan tugas pembantuan yang ditugaskan oleh kepala dinas. § Membuat laporan pelaksanaan bidang tugas UPTD penyuluh dan poskeswan kepada kepala dinas peternakan dan perikanan tepat pada waktunya. 2. Tata Usaha TU Sedangakan tugas yang disusun dan dilakukan oleh Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis Dinas adalah : § Penyelenggaraan urusan ketatausahaan UPTD § Pengumpulan, pengolahan dan analisis data potensi peternakan dan perikanan serta poskeswan. § Penyusunan rencana kerja peternakan dan perikanan serta poskeswan. § Pelaksanaan bimbingan dan pengawasan pelayanan kesehatan dan produksi ternak dan ikan. KEPALA UPTD Penyuluh Staf PelaksanaParamedis TU § Pelaksanaan bimbingan kelembagaan usaha dan kegiatan usaha peternakanperikanan. § Pelayanan dan bimbingan teknis pencegahan, pemberantasan, pengobatan penyakit hewan dan ternak di masyarakat. § Melaksanakan pemeriksanaan kesehatan hewan sebelum di potong dan kesehatan daging setelah di potong. § Pelayanan konsultasi kesehatan hewanternak. § Penyiapan sarana dan prasarana pemeriksaan kesehatan hewan. 3. Tenaga FungsionalPenyuluh Tugas yang dilakukan oleh Tenaga FungsionalPenyuluh adalah sebagai berikut : § Pengumpulan, pengolahan dan analisis data potensi penyuluhan peternakan, perikanan dan poskeswan. § Pembinaan kelompok dalam rangka meningkatkan kualitas peternak dan pembudidaya ikan. § Penyusunan rencana kerja penyuluhan peternakan dan perikanan serta poskeswan. § Pelaksanaan bimbingan pengolahan dan pemasaran hasil peternakan dan perikanan. 4 ParamedisTeknis Perikanan ParamedisTeknis Perikanan memiliki tugas sebagai berikut : § Pengumpulan, pengolahan dan analisis data potensi peternakan dan perikanan serta poskeswan. § Pencegahan dan pemberantasan penyakit hewanternak dan ikan di masyarakat. Program Unit Pelaksana Teknis Dinas UPTD disusun berdasarkan Rencana Kerja Penyuluhan Perikanan RKPP tahunan dan Kegiatan Penyuluhan perikanan yang dilakukan setiap bulan. Terdapat beberapa aspek permasalahan yang tersusun dalam rencana kerja program UPTD yang meliputi aspek teknis, aspek sosial dan aspek ekonomi. Dalam Tabel 9, aspek teknis yang salah satunya yakni masih kurangnya penerapan teknologi dalam pembenihan memiliki solusi bahwa perlunya bimbingan penerapan teknologi dalam pembenihan. Materi dalam bimbingan tersebut adalah pemilihan induk yang baik disertai dengan bantuan sarana seperti alat pompa air agar menghasilkan induk yang unggul. Bantuan sarana alat pompa air ini merupakan wujud pembentukan suatu inovasi kepada para anggota kelompok agar mempermudah dan menghasilkan hasil panen yang diharapkan di dalam menjalankan usaha budidaya. Metodologi dalam rencana program UPTD meliputi pendampingan melalui penyuluhan dan pembinaan. Pendampingan melalui penyuluhan yang dimaksud adalah dalam bentuk pertemuan dalam suatu rapat yang dilakukan oleh pihak UPTD kepada ketua kelompok. Sehingga, dari hasil pertemuan tersebut ketua kelompok akan memberikan informasi hasil rapat pertemuan yang telah dilakukan mengenai sosialisasi dari program UPTD Aspek permasalahan tersebut telah terinci dalam suatu rencana kerja tahunan yang meliputi solusi, metodologi, sasaran, waktu serta pelaksanaan. Rencana Kerja Penyuluhan dan Pokeswan dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Rencana Kerja Penyuluhan dan Poskeswan Tahun 2009 No. Permasalahan Solusi Metodologi Sasaran Waktu Pelaksana 1 Aspek Teknis · Kurangnya kemampuan pembudidaya dalam seleksi induk · Kurangnya pembudidaya dalam seleksi benih pengendalian hama penyakit · Masih kurangnya penerapan teknologi dalam pembenihan · Meningkatkan kemampuan dalam penanganan seleksi induk · Meningkatkan kemampuan dalam seleksi benih pengaturan pemberian pakan sesuai dosis · Perlunya bimbingan penerapan teknologi dalam pembenihan Pendamping an melalui penyuluhan dan pembinaan Kelompok binaan Januari sd Desember 2009 PPL 2 Aspek Sosial · Kurangnya pengetahuan dalam administrasi kelompok · Belum adanya jadwal pertemuan · Rendahnya tingkat kesadaran kelompok · Memfasilitasi proses pengukuhan kelompok pembudidaya · Pelaksanaan studi banding Pendamping an melalui penyuluhan dan pembinaan Kelompok binaan Januari sd Desember 2009 PPL 3 Aspek Ekonomi · Kurangnya kemitraan · Masih lemahnya tentang analisis usaha · Masih kurangnya peran pihak perbankan dalam permodalan · Meningkatkan peran anggota kelompok · Mendorong untuk bermitra dengan pihak lain · Menjalin kerja sama permodalan dengan pihak perbankan Pendamping an melalui penyuluhan dan pembinaan Kelompok binaan Januari sd Desember 2009 PPL Sumber : RKPP Tahun 2009 Lain halnya pendampingan melalui pembinaan dari UPTD terwujud dalam bentuk bantuan bersifat revolving yang diberikan oleh UPTD kepada anggota kelompok pendeder. Bantuan ini merupakan bantuan yang diberikan oleh UPTD melalui koperasi simpan pinjam bagi pendeder. Maksud adanya bantuan bersifat revolving adalah mengembangkan kemandirian para pendeder serta mengatur perekonomian dalam menjalankan usaha. Selain aspek teknis di atas seperti aspek sosial dan ekonomi rencana program kerja yang bertumpu pada rencana program kesehatan ikan ini memiliki metodologi dalam bentuk pendampingan melalui penyuluhan yang sama. Metodologi pada aspek sosial dan ekonomi pada pendampingan melalui penyuluhan terwujud dalam bentuk suatu rapat pertemuan yang dilakukan oleh UPTD kepada ketua kelompok. Kegiatan bulanan Unit Pelaksana Teknis Dinas adalah kegiatan atau agenda kerja yang dilakukan oleh petugas UPTD dalam kurun waktu satu bulan dan dicatan dalam kegiatan laporanan bulanan. Kegiatan bulanan ini tidak hanya berfokus pada kegiatan penyuluhan, tetapi seluruh kegiatan para petugas UPTD yang berkaitan dengan instansi pemerintah terkait. Laporan kegiatan penyuluhan bulanan Unit Pelaksana Teknis Dinas dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Laporan Kegiatan Bulanan UPTD No Tanggal Lokasi Masalah Solusi 1 1 Sept Telaga Biru Pemasaran Pemasaran hasil satu pintu 2 2 Sept Sejahtera Mahalnya Harga Pakan Pembenihan 3 3 Sept Jumbo Lestari Mahalnya Harga Pakan Penambahan Volume Produksi 4 4 Sept Cibeuteung Udik Pembenihan Pemupukan Kolam 5 5 Sept Tunas Mekar Dinamika Kelompok Pertemukan Kelompok 6 8 Sept Dinas Koordionasi Laporan 7 9 Sept Pasar Benih Ikan Ciseeng Informasi Harga Pendataan 8 10 Sept Kecamatan Ciseeng Rapat Koordinasi Info Program Dinas 9 11 Sept Mitra Usaha Induk Pemeliharaan Induk 10 12 Sept Mandiri Jaya Induk Pemeliharaan Induk 11 15 Sept Telaga Biru Pengembangan Jenis Ikan Baru Pemecahan Teknologi 12 16 Sept Bina Mandiri Kekosongan Telur Pemeliharaan Induk 13 17 Sept P4S Pola Usaha Kelompok­kelompok Usaha 14 18 Sept Huripan Kelompok Tani Pendataan Petani 15 19 Sept Tunas Mekar Masalah Modal Pemupukan Modal 16 22 Sept Cihoe Padat Tebar Pengaturan Padat Tebar 17 23 Sept Pasar Benih Lesunya Pasar Pembinaan 18 24 Sept Jumbo Lestari Padat Tebar Pemahaman Petani 19 25 Sept Mitra Usaha Keseragaman Benih Sortasi Benih 20 26 Sept Sejahtera Mahalnya Pakan Pembenihan 21 29 Sept Ciseeng Penyakit Pengaturan Dosis Pakan 22 30 Sept UPTD Pelaporan Penyususnan Pelaporan Sumber : Data Primer UPTD Ciseeng Tahun 2008 Dari Tabel 10 di atas dalam laporan kegiatan bulanan ini meliputi permasalahan dan solusi. Permasalahan yang berkaitan dengan kegiatan usaha pendederan ikan disertai dengan solusi dalam bentuk tindak lanjut seperti latihan dan kunjungan ataupun demonstrasi yang dilakukan oleh penyuluh atau petugas UPTD kepada pendeder ikan air tawar. Program kesehatan ikan di Kecamatan Ciseeng dilakukan pada akhir bulan yaitu pada tanggal 29 September 2008. Permasalahan tersebut adalah adanya indikasi penyakit ikan dalam pembudidaya dalam menjalankan usaha. Solusi yang dilakukan oleh penyuluh adalah pengaturan dosis pakan dengan cara memberikan pendampingan melalui ketua anggota kelompok pendeder ikan air tawar tersebut yang kemudian disosialisasikan kepada para anggotanya. Berdasarkan keterangan dari Kepala Dinas UPTD setempat masalah mengenai penyakit pada ikan sudah semakin berkurang karena penyuluhan yang telah dilakukan oleh UPTD setiap bulan rutin untuk dilakukan agar pelaku usaha petani ikan khususnya anggota kelompok pendeder binaan UPTD dapat meningkatkan hasil produksinya.

5.3 Gambaran Umum Pembudidaya