Modulus Patah atau Modulus Of Rupture MOR

Tabel 14 Hasil uji lanjut Duncan MOE papan partikel sabut kelapa Faktor Taraf Nilai rata-rata MOE Nmm 2 Hasil uji lanjut Duncan Jenis perekat MF 1840,2 A MUF 1256,2 B UF 871,9 C Kadar perekat 15 1314,6 A 18 1313,4 A 12 980,1 B Interaksi jenis perekat dengan kadar perekat MF15 1913,6 A MF18 1544,6 AB MUF18 1516,9 AB MUF15 1286,0 BC MUF12 983,6 CD MF12 982,2 CD UF12 974,6 CD UF18 878,8 CD UF15 762,3 D

4.2.2 Modulus Patah atau Modulus Of Rupture MOR

Nilai rata-rata MOR tertinggi yaitu sebesar 49,743 Nmm 2 terdapat pada papan dengan perlakuan rendaman dingin yang menggunakan perekat MF pada kadar 15, sedangkan nilai rata-rata MOR terendah yaitu sebesar 11,188 Nmm 2 terdapat pada papan dengan perlakuan rendaman dingin dan menggunakan perekat UF pada kadar 15. Nilai rata-rata MOR pada berbagai perlakuan pendahuluan, jenis perekat dan kadar perekat dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10 MOR pada berbagai perlakuan pendahuluan, jenis perekat dan kadar perekat. Rata-rata nilai MOR dari keseluruhan papan partikel yang dihasilkan adalah sebesar 25,72 Nmm 2 . Nilai MOR yang dihasilkan pada penelitian ini telah memenuhi standar JIS A 5908-2003 yang mensyaratkan nilai MOR papan partikel minimal 8 Nmm 2 . 4.2.2.1 Pengaruh Perlakuan Pendahuluan, Jenis dan Kadar Perekat Terhadap MOR Papan Partikel Sabut Kelapa Hasil analisis sidik ragam Tabel 15 menunjukkan bahwa jenis perekat, kadar perekat, interaksi perlakuan pendahuluan dengan jenis perekat, dan interaksi perlakuan pendahuluan dengan kadar perekat berpengaruh nyata terhadap nilai MOR papan partikel sabut kelapa. Tabel 15 Analisis sidik ragam MOR Sumber DB JK KT Fhit Ftabel 5 1 Perlakuan pendahuluan PP 2 101,06 50,53 1,40tn 3,354 5,488 Jenis perekat JP 2 1409,49 704,75 19,48sn 3,354 5,488 Kadar perekat KP 2 505,72 252,86 6,99sn 3,354 5,488 PPJP 4 418,93 104,73 2,89n 2,728 4,106 PPKP 4 95,12 23,78 0,66tn 2,728 4,106 JPKP 4 1341,27 335,32 9,27sn 2,728 4,106 PPJPKP 8 178,77 22,35 0,62tn 2,305 3,256 Galat 27 976,84 36,18 Total 53 5027,20 Keterangan : DB : Derajat Bebas JK : Jumlah Kuadarat KT : Kuadrat Tengah n : nyata sn : sangat nyata tn : tidak nyata Hasil uji Duncan pada Tabel 16 menunjukkan bahwa perekat MF tidak berbeda nyata dengan perekat MUF dan menghasilkan papan dengan nilai rataan MOR yang terbesar. Hal ini berarti perekat MUF sudah cukup untuk menaikan nilai MOR sehingga penggunaan perekat MF yang harganya relatif mahal dapat dikurangi. Hasil uji Duncan untuk kadar perekat menunjukkan bahwa kadar perekat 18 yang menghasilkan nilai MOR tertinggi tidak berbeda nyata dengan kadar perekat 15, namun berbeda nyata dengan kadar perekat 12. Hal ini berarti kadar perekat 15 sudah cukup untuk menaikan nilai MOR papan partikel sabut kelapa, sehingga penggunaan perekat menjadi lebih efisien. Tingginya nilai MOR seiring dengan penambahan kadar perekat diduga disebabkan oleh semakin kuatnya ikatan antara partikel dengan perekat, sehingga papan yang dihasilkan menjadi lebih kuat. Maloney 1993 menunjukkan hubungan antara nilai MOR yang semakin tinggi dengan semakin meningkatnya kadar resin. Selanjutnya, Haygreen dan Bowyer 1996 menyatakan bahwa semakin banyak resin yang digunakan dalam suatu papan, semakin kuat dan semakin stabil dimensi papannya. Tabel 16 Hasil uji lanjut Duncan MOR papan partikel sabut kelapa Faktor Taraf Nilai rata-rata MOR Nmm 2 Hasil uji lanjut Duncan Jenis perekat MF 30,540 A MUF 27,975 A UF 18,650 B Kadar perekat 18 28,274 A 15 27,472 A 12 21,419 B Interaksi perlakuan pendahuluan dengan jenis perekat RDMF 35,682 A RPMUF 32,427 AB RPMF 29,374 ABC RDMUF 27,068 BCD KMF 26,564 BCD KMUF 24,431 CD KUF 20,498 ED RPUF 19,263 ED RDUF 16,189 E Interaksi jenis perekat dengan kadar perekat MF15 40,926 A MUF18 34,698 AB MF18 30,087 BC MUF15 26,777 CD MUF12 22,451 DE UF12 21,199 DE MF12 20,606 DE UF18 20,037 DE UF15 14,714 E Hasil uji lanjut Duncan untuk interaksi antara perlakuan pendahuluan dengan jenis perekat menunjukkan bahwa interaksi antara perlakuan rendaman dingin yang menggunakan perekat MF yang memberikan nilai MOR yang tinggi dengan perlakuan rendaman panas yang menggunakan perekat MUF tidak berbeda nyata. Jadi disarankan menggunakan rendaman panas yang menggunakan perekat MUF untuk mendapatkan papan partikel yang memenuhi standar serta dapat mengurangi penggunaan perekat MF yang harganya relatif mahal. Sedangkan hasil uji lanjut Duncan untuk interaksi antara perlakuan pendahuluan dengan kadar perekat menunjukkan bahwa interaksi papan yang menggunakan perekat MF pada kadar 15 dengan papan yang menggunakan perekat MUF pada kadar 18 tidak berbeda nyata. Jadi disarankan menggunakan perekat MUF pada kadar 18 untuk mendapatkan papan partikel yang memenuhi standar serta dapat mengurangi penggunaan perekat MF yang harganya relatif mahal.

4.2.3 Keteguhan Rekat Internal atau Internal Bond IB