Perekat Melamin Urea Formaldehida MUF Emisi Formaldehida

Perekat melamin formaldehid lebih baik dibandingkan dengan perekat urea formaldehid, karena memiliki penampilan yang lebih menarik, lebih tahan terhadap air, tahan panas dan zat kimia, serta memiliki stabilitas yang lebih tinggi. Perekat melamin formaldehid memiliki ketahanan terhadap air mendidih yang lebih tinggi dibandingkan perekat urea formaldehid tetapi lebih rendah dari perekat fenol formaldehid Surdiding 1988, diacu dalam Kusumah 2005.

2.7 Perekat Melamin Urea Formaldehida MUF

Tingginya harga perekat Melamin Formaldehida membawa dampak pada penggunaan resin melamin urea formaldehida MUF yang memiliki daya tahan terhadap air yang lebih tinggi dari resin MF dan harga yang lebih rendah. Perekat MUF bergantung pada rasio melamin – urea, dapat dipertimbangkan sebagai MF yang lebih murah yang memiliki daya tahan yang lebih rendah atau sebagai UF yang lebih mahal yang memiliki daya tahan terhadap air yang lebih baik Dunky 2003, diacu dalam Rowell 2005. Perekat MUF dapat menggantikan perekat lain yang digunakan untuk bagian eksterior. Sifat kimia perekat MUF sama dengan perekat MF dan UF, kecuali adanya variasi yang lebih yang berhubungan dengan rasio melamin – urea, urutan untuk penambahan dari komponen, temperatur, pH dan faktor waktu. Ringkasnya, MUF merupakan kombinasi yang baik antara penampilan yang bagus dari perekat melamin dan harga yang rendah dari perekat urea Rowell 2005.

2.8 Emisi Formaldehida

Emisi formaldehida merupakan peristiwa pengeluaran atau pemancaran gas formaldehida yang berasal dari perekat yang digunakan dalam pembuatan suatu produk dimana perekat itu mengandung formaldehida dalam komposisinya. Formaldehida bebas adalah kelebihan formaldehida yang tidak bereaksi dalam pembentukan polimer perekat, formaldehida terikat pada polimer perekat setelah beberapa waktu dapat terbebas dan menyebabkan emisi formaldehida Rinawati 2002. Roffael 1993 diacu dalam Rinawati 2002 menyatakan bahwa besarnya emisi formaldehida tergantung pada faktor eksternal seperti kelembaban, temperatur dan pertukaran udara dalam ruang, serta faktor internal seperti jenis kayu, komposisi perekat yang digunakan dan kondisi pembuatan. Syarat mutu emisi formaldehida untuk papan partikel menurut standar mutu JIS A 5908-2003 dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Syarat mutu emisi formaldehida untuk papan partikel menurut standar mutu JIS A 5908-2003 No Klasifikasi nilai emisi formaldehida Keterangan Rata-rata ppm Maksimum ppm 1 F 0,3 0,4 Kelas emisi terendah dan terbaik 2 F 0,5 0,7 Kelas emisi tengah 3 F 1,5 2,1 Kelas emisi terbesar Sumber: JIS A 5908-2003

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Bahan dan Alat Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian adalah partikel sabut kelapa berukuran 5±1 cm, perekat Urea Formaldehida UF, dan perekat Melamin Formaldehida MF. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian antara lain gunting, waterbath, oven, timbangan digital, spray gun, pencetak lembaran berukuran 30 cm x 30 cm dengan ketebalan plat besi sebesar 1 cm, mesin kempa panas, kaliper , micrometer, desikator, gelas ukur, pengaduk, dan alat uji Universal Testing Machine UTM.

3.2 Rancangan Percobaan dan Analisis Data

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan faktorial 3 x 3 x 3 dalam rancangan acak lengkap. Faktor A adalah perlakuan pendahuluan yaitu perendaman dingin partikel selama 24 jam, perendaman panas partikel selama 3 jam dan partikel tanpa perlakuan pendahuluan sebagai kontrol. Faktor B adalah jenis perekat yang terdiri dari tiga taraf yaitu perekat Urea Formaldehida, Melamin Formaldehida dan perekat Melamin Urea Formaldehida. Sedangkan faktor C adalah variasi kadar perekat yang terdiri tiga taraf, yaitu 12 , 15 dan 18 . Penelitian dilakukan dengan dua kali ulangan. Dengan demikian jumlah satuan percobaan yang dibuat adalah 3 x 3 x 3 x 2 = 54 buah satuan percobaan. Adapun model umum yang digunakan adalah : Y ijkl = + A i + B j + C k + AB ij + BC jk + AC ik + ABC ijk + ijk Keterangan : Y ijkl = Nilai pengamatan parameter penentu kualitas papan partikel yang mendapat taraf ke-i faktor perlakuan pendahuluan, taraf ke-j faktor jenis perekat dan taraf ke-k faktor kadar perekat pada ulangan ke-1 = Nilai tengah pengamatan A i = Nilai pengaruh faktor perlakuan pendahuluan pada taraf ke-i B j = Nilai pengaruh faktor jenis perekat pada taraf ke-j C k = Nilai pengaruh faktor kadar perekat pada taraf ke-k