Daya Serap Air Sifat Fisis Papan Partikel Sabut Kelapa .1 Kerapatan

dengan jenis perekat menunjukkan bahwa papan dengan rendaman panas yang menggunakan perekat MF tidak berbeda nyata dengan rendaman dingin yang menggunakan perekat MF dan MUF. Jadi disarankan untuk menggunakan perendaman dingin dengan perekat MUF untuk memperoleh papan partikel yang memenuhi standar serta penggunaan perekat MF yang harganya relatif mahal dapat dikurangi.

4.1.4 Daya Serap Air

Nilai rata-rata daya serap air tertinggi yaitu sebesar 109,957 terdapat pada papan dengan perlakuan rendaman dingin yang menggunakan perekat UF pada kadar 15, sedangkan nilai rata-rata daya serap air terendah yaitu sebesar 19,582 terdapat pada papan dengan perlakuan rendaman panas dan menggunakan perekat MF pada kadar 18. Nilai rata-rata daya serap air pada berbagai perlakuan pendahuluan, jenis perekat dan kadar perekat dapat dilihat pada Gambar 8. Rata-rata nilai daya serap air dari keseluruhan papan partikel yang dihasilkan adalah sebesar 64,61. Gambar 8 Daya serap air pada berbagai perlakuan pendahuluan, jenis perekat dan kadar perekat. Standar JIS A 5908-2003 tidak mensyaratkan nilai daya serap air papan partikel, namun demikian daya serap air merupakan sifat fisis papan partikel yang perlu diperhatikan karena mempengaruhi kualitas papan partikel yang dihasilkan. Tingginya nilai daya serap air yang dihasilkan disebabkan karena partikel sabut kelapa yang digunakan masih mengandung gabus yang memiliki kemampuan mengikat air yang tinggi sehingga daya serap airnya semakin tinggi. Selain itu tingginya daya serap air papan partikel sabut kelapa diduga disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen yang terdapat dalam selulosa, hemiselulosa dan lignin pada partikel sabut kelapa, sehingga air yang masuk ke dalam papan semakin banyak dan mengakibatkan daya serap airnya menjadi lebih tinggi. Penyerapan air terjadi berupa gaya absorbsi yang merupakan gaya tarik molekul air pada ikatan hidrogen yang terdapat dalam selulosa, hemiselulosa dan lignin Haygreen dan Bowyer 1996. Tidak ditambahkannya bahan parafin diduga juga dapat menyebabkan nilai pengembangan tebal menjadi lebih besar. Dalam komposisi papan partikel, penambahan zat lilin parafin menghasilkan daya tahan air yang baik dan stabilitas dimensi yang tinggi pada papan Maloney 1993. 4.1.4.1 Pengaruh Perlakuan Pendahuluan, Jenis dan Kadar Perekat Terhadap Daya Serap Air Papan Partikel Sabut Kelapa Hasil analisis sidik ragam pada Tabel 11 menunjukkan bahwa jenis perekat, kadar perekat, dan interaksi perlakuan pendahuluan dengan jenis perekat berpengaruh nyata terhadap daya serap air papan partikel sabut kelapa. Tabel 11 Analisis sidik ragam daya serap air Sumber DB JK KT Fhit Ftabel 5 1 Perlakuan pendahuluan PP 2 47,80 23,90 0,09tn 3,354 5,488 Jenis perekat JP 2 14722,71 7361,35 28,41sn 3,354 5,488 Kadar perekat KP 2 2588,82 1294,41 5,00n 3,354 5,488 PPJP 4 7172,85 1793,21 6,92sn 2,728 4,106 PPKP 4 1093,61 273,40 1,06tn 2,728 4,106 JPKP 4 610,13 152,53 0,59tn 2,728 4,106 PPJPKP 8 2381,66 297,71 1,15tn 2,305 3,256 Galat 27 6996,23 259,12 Total 53 35613,81 Keterangan : DB : Derajat Bebas JK : Jumlah Kuadrat KT : Kuadrat Tengah n : nyata sn : sangat nyata tn : tidak nyata Hasil uji lanjut Duncan pada Tabel 12 menunjukkan bahwa nilai daya serap air papan partikel menggunakan perekat MF yang menghasilkan nilai daya serap air yang rendah tidak berbeda dengan papan yang menggunakan perekat MUF, namun berbeda nyata dengan papan yang menggunakan perekat UF. Hal ini berarti penggunaan perekat MUF sudah cukup untuk menurunkan nilai pengembangan tebal sehingga penggunaan perekat MF yang harganya relatif mahal dapat dikurangi. Tabel 12 Hasil uji lanjut Duncan daya serap air papan partikel sabut kelapa Faktor Taraf Nilai rata-rata daya serap air Hasil uji lanjut Duncan Jenis perekat UF 87,961 A MUF 53,111 B MF 52,760 B Kadar perekat 12 74,338 A 15 60,726 B 18 58,770 B Interaksi perlakuan pendahuluan dengan jenis perekat RPUF 96,397 A KUF 70,168 B KMF 68,562 B KMUF 59,044 CB RPMUF 58,772 CB RDMF 53,575 CBD RDMUF 41,518 CD RPMF 36,144 D Hasil uji lanjut Duncan untuk kadar perekat menunjukkan bahwa nilai daya serap air papan pada kadar perekat 12 berbeda dengan kadar perekat 15 dan 18. Sedangkan kadar perekat 15 dengan 18 yang memiliki nilai daya serap air yang rendah tidak berbeda nyata. Hal ini berarti kadar 15 sudah cukup untuk menurunkan nilai daya serap air papan partikel dan menjadikan penggunaan perekat lebih efisien. Rendahnya nilai daya serap air seiring dengan penambahan perekat diduga disebabkan oleh semakin kompaknya ikatan antara partikel dalam papan, sehingga air sulit untuk masuk ke dalam papan. Maloney 1993 menunjukkan hubungan antara nilai daya serap air yang semakin menurun dengan semakin meningkatnya kadar resin. Hasil uji lanjut Duncan untuk interaksi antara perlakuan pendahuluan dengan jenis perekat menunjukkan bahwa rendaman panas yang menggunakan perekat MF tidak berbeda nyata dengan perlakuan rendaman dingin yang menggunakan perekat MUF dan menghasilkan nilai daya serap air yang rendah. Jadi disarankan menggunakan rendaman dingin dengan perekat MUF untuk mendapatkan papan partikel yang memenuhi standar serta dapat mengurangi penggunaan perekat MF yang harganya relatif mahal. Djalal 1984 diacu dalam Jatmiko 2006 menyatakan bahwa selain ketahanan perekat terhadap air dan absorbsi bahan baku, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya penyerapan air papan partikel yaitu adanya saluran kapiler yang menghubungkan antar ruang kosong, volume ruang kosong diantara partikel, dalamnya penetrasi perekat terhadap partikel dan luas permukaan partikel yang tidak ditutupi perekat. 4.2 Sifat Mekanis Papan Partikel Sabut Kelapa

4.2.1 Modulus elastisitas atau Modulus Of Elasticity MOE