selainnya, maka
tidaklah mengapa
makan denganmempergunakan tangan kiri. Dan Allah tidak
membebani seseorang kecuali dengan kemampuannya.
7. Makan dengan makanan yang terdekat
Disalah satu riwayat pada hadits Umar bin Abi Salamah, bahwa beliau mengatakan : Saya makan bersama Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam pada suatu hari, lalu saya mengambil daging yang ada di seberang piring. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda : “ Makanlah makanan yang terdekat denganmu “
55
Sebab dari larangan itu, dikarenakan makan dia makan ditempat orang lain mengambil makan dengan adab yang jelek. Dan
orang-orang yang makan bisa saja merasa jijik dengan perbuatan ini – dan ini yang kebanyakan terjadi -.
Akan tetapi mungkin ada yang menyanggah kepada kami, danmengatakan : Lalu apa yang kalian katakan tentang hadits
Anas , dimana beliau berkata : “ Sesungguhnya seorang penjahit mengajak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk
menyantap makan sajiannya, maka saya berangkat bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , dan dia menyuguhkan roti
dari tepung dan maraq – kuah daging – yang bercampur labu dan dendeng. Saya melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengambil labu yang ada diseberang piring “
56
Jawaban atas sanggahan ini : Kedua hadits ini tidaklah saling bertentangan , dan kami menjawabnya sebagaimana yang
dikatakan oleh Ibnu Abdil Barr : “ Bahwa al-maraq, al-idam dan makanan lainnya apabila terdiri atas dua jenis atau banyak,
55
HR. Muslim 2022 , takhrijnya telah disebutkan sebelumnya.
56
HR. Al-Bukhari 5436 dan lafazh diatas adalah lafazh pada riwayat Al-Bukhari, Muslim 2041 , Ahmad 12219 , At-Tirmdzi 1850 , Abu Daud 3782 , Malik 1161 dan Ad-Darimi 2050 .
Ad-dibaa`u adalah sejenis buah yang sebesar labu. Pada ini ditegaskan pada riwayat Ahmad, beliau berkata : “ Dan disuguhkan kehadapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam semangkuk labu, beliau
berkata : Dan beliau sangat menyenangi labu. Beliau berkata : Dan beliau mengemil labi dengan jari atau dengan jari jemari beliau “. Sedangkan al-qadiid adalah daging yang diberi garam kemudian
dikeringkan dibawah terik matahari.
maka tidak mengapa menjulurkan tangan untuk mengambilnya, karena bolehnya memilih makanan yang dihidangkan di meja
makan… Kemudian beliau berkata – mengomentari sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “ Dan makanlah dengan makanan
yang terdekat denganmu “ - : Dan sesungguhnya beliau memerintahkan kepadanya untuk makan dengan makanan yang
terdekat, karena makanan yang ada waktu itu hanya satu jenis. Wallahu a’lam. Demikianlah yang ditafsirkan oleh para ulama
57
. Dan dengan begitu jelaslah penyesuaian kedua hadits tersebut –
Wallahu Al-Muwafffiq -.
8. Disenangi makan dipinggiran piring bukan bagian atasnya