“ Janganlah dia mengelap tangannya dengan kain lap, hingga dia menjilatnya atau dijilatkan kepada orang lain “
62
Dan sebab hal itu diperintahkan dfiterangkan pada hadits Jabir bin Abdullah radhiallahu ‘anhuma, beliau berkata : Bahwa Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk menjilat jari dan piring makanan, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda : Sesungguhnya kalian tidak mengetahui dimanakah turunnya berkah “
63
Dan pada sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “ Kalian tidak mengetahui dimanakah turunnya “ , maknanya –
wallahu a’lam – bahwa makanan yang berada dihadapan seseorang mengandung berkah, dan dia tidaklah mengetahui
apakah berkar itu yang dimakannya ataukah yang tersisa dijari- jarinya atau yang tersisa dibagian bawah piring ataukah pada
butiran makanan yang terjatuh. Maka sepatutnyalah seseorang menjaga hal ini semuanya agar dia mendapatkan berkah. Dan
asal suatu berkah adalah tambahan dan kebaikan yang selalu ada serta senantiasa dirasakannya. Dan yang dimaksud disini –
wallahu a’lam – adalah yang dapat mengenyangkan dan akhirnya memberi keselamatan dari segala gangguan dan memperkuat
ketaatan kepada Allah dan lain sebagainya, sebagaimana yang dikatakan oleh An-Nawawi
64
.
10. Disenangi mengambil butiran yang terjatuh,
membasuh yang menempel padanya lalu memakannya.
Dijelaskan pada hadits Jabir bin Abdullah radhiallahu ‘anhuma, beliau berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda : “ Apabila butiran makanan seseorang diantara kalian terjatuh,
hendaknya dia mengambilnya, lalu membersihkan kotoran yang
62
HR. Al-Bukhari 5456 , Muslim 2031 , Ahmad 3224 , Abu Daud 3847 , Ibnu Majah 3269 _ dan Ad-Darimi 2026
63
HR. Muslim 2033 dan lafazh hadits diatas adlah lafazh beliau, Ahmad 13809 , dan Ibnu Majah 3270 .
64
Syarh Muslim jilid 7 13 172
menempel kemudian memakannya dan jangan dia membiarkannya sebagai makanan syaithan … al-hadits “ Pada
riwayat lainnya : “ Sesungguhnya syaithan ikut menghadiri makanannya. Maka
apabila salah seorang diantara kalian terjatuh makanannya maka hendaknya dia membersihkan kotoran yang menempel padanya
kemudian memakannya dan tidak menyisakannya untuk syaithan. Dan apabila dia telah menyelesaikan makannya
hendaknya dia menjilat tangannya karena sesungguhnya dia tidak mengetahui makanan manakah yang ada berkahnya “
65
Pada hadits ini ada beberapa faedah diantaranya :
Bahwa syaithan selalu mengawasi manusia dan mengiringinya dan berusaha untuk mempengaruhinya. Dan berupaya untuk
berkumpul dengan manusia hingga disaat makan dan minum. Diantaranya pula bahwa menghilangkan kotoran yang menempel
baik berupa tanah dan selainnya pada makanan yang terjatuh kemudian memakannya dan pengharaman syaithan dari
makanan tersebut, karena syaithan adalah musuh, dan seorang musuh seharusnya di jauhkan dan berlindung darinya.
Diantaranya, bahwa berkah makanan bisa jadi ada pada makanan yang terjatuh makan janganlah melalaikannya.
Diantaranya : Sesungguhnya syaithan hadir dan selalu menyertai manusia, dan akal tidak punya hak untuk mengingkari kehadiran
syaithan sebagaimana yang disangkakan oleh orang-orang yang memiliki akal yang sakit.
11. Larangan mengambil dua kurma bersamaan