Kualitas Air Sungai TINJAUAN PUSTAKA

polutan, maka kombinasi pengaruh yang ditimbulkan oleh beberapa jenis polutan tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga sebagai berikut : 1. Additive; pengaruh yang ditimbulkan oleh beberapa jenis polutan merupakan penjumlahan dari pengaruh masing-masing polutan. Misalnya, pengaruh kombinasi zinc dan kadmium terhadap ikan 2. Synergism ; pengaruh yang ditimbulkan oleh beberapa jenis polutan lebih besar daripada penjumlahan pengaruh dari masing-masing polutan. Misalnya , pengaruh kombinasi copper dan klorin atau pengaruh kombinasi copper dan surfaktan 3. Antagonism ; pengaruh yang ditimbulkan oleh beberapa jenis polutan saling mengganggu sehingga pengaruh secara kumulatif lebih kecil atau mungkin hilang. Misalnya pengaruh kombinasi kalsium dan timbal atau zinc atau aluminium. Rao 1991 dalam Hefni, 2003 mengelompokkan bahan pencemar di perairan menjadi beberapa kelompok, yaitu : 1. Limbah yang menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut Semua limbah yang dioksidasi, terutama limbah domestik, termasuk dalam kategori limbah penyebab penurunan kadar oksigen terlarut oxygen demanding waste . Oksigen sangat penting bagi kelangsungan hidup organisme pada ekosistem perairan. Kadar oksigen terlarut di perairan dipengaruhi oleh proses aerasi, fotosintesis, respirasi dan oksidasi limbah. Aerasi adalah proses transfer oksigen dari atmosfer ke perairan melalui proses difusi. Apabila kadar oksigen terlarut di perairan mencapai saturasi dan berada dalam kesetimbangan dengan kadar oksigen di atmosfer maka proses aerasi tidak akan berlangsung. Transfer oksigen dari udara ke dalam air berlangsung apabila kadar oksigen pada badan air belum mencapai tingkat jenuh saturasi, dan sebaliknya. Pada siang hari, proses fotosintesis menghasilkan oksigen di perairan. Sebaliknya, pada malam hari oksigen justru dimanfaatkan oleh makhluk hidup untuk keperluan respirasi. Penurunan kadar oksigen di perairan juga diakibatkan oleh keberadaan limbah organik yang membutuhkan oksigen untuk melakukan perombakan atau dikenal dengan istilah dekomposisi Anonim, 2007. 2. Limbah yang mengakibatkan timbulnya penyakit Air mudah tercemar oleh mikroorganisme berbahaya patogen yang masuk melalui limbah. Berbagai metode untuk mengidentifikasi bakteri patogen di perairan telah banyak dikembangkan. Akan tetapi, penentuan semua jenis bakteri patogen membutuhkan waktu dan biaya yang besar, sehingga penentuan grup bakteri coliform dianggap sudah cukup baik dalam menilai tingkat higienitas perairan. Escherichia coli adalah salah satu bakteri coliform total tidak berbahaya yang ditemukan dalam tinja manusia. Keberadaan

E. coli

secara berlimpah menggambarkan bahwa perairan tersebut tercemar oleh kotoran manusia, yang mungkin juga disertai dengan cemaran bakteri patogen. 3. Limbah yang merupakan senyawa organik Bahan organik baik yang alami maupun sintesis masuk ke badan air, sebagai hasil dari aktifitas manusia. Penyusun utama bahan organik biasanya berupa polisakarida karbohidrat, polipeptida protein, lemak fats , asam nukleat nucleid acid . Setiap bahan organik memiliki karakteristik fisika, kimia, dan toksisitas yang berbeda. Limbah organik juga mengandung bahan-bahan organik sintesis yang toksik. Beberapa contoh bahan organik yang bersifat toksik terhadap organisme akuatik adalah minyak, fenol, pestisida, surfaktan, dan polychlorinated biphenyl PCBs. Berbeda dengan limbah organik alami yang relatif mudah diurai secara biologis, senyawa organik sintetik pada umumnya tidak dapat diurai secara biologis non biodegradable . Senyawa organik sintesis juga bersifat persisten atau bertahan dalam waktu yang lama di dalam badan air serta bersifat kumulatif. Bahan buangan organik pada umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga hal ini dapat mengakibatkan semakin berkembangnya mikroorganisme dan mikroba patogen pun ikut juga berkembang baik dimana hal ini dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit. Limbah pertanian dari penggunaan pestisida jenis klorotalonil maupun pestisida golongan klor-organik lainnya, susah larut dalam air. Senyawanya dapat berikatan dengan senyawa organik lain yang bersifat asam Manuaba ,2007. 4. Limbah yang merupakan senyawa anorganik dan mineral Senyawa anorganik terdiri atas logam dan logam berat yang pada umumnya bersifat toksik. Davis dan Cornwell 1991 dalam Hefni 2003 mengemukakan, bahan anorganik yang dianggap toksik adalah arsen As, barium Ba, kadmium Cd, kromium Cr, timbal Pb, air raksa Hg, selenium Se dan perak Ag. Senyawa anorganik dapat berasal dari limbah domestik, dan industri. Limpasan perkotaan merupakan sumber utama timbal Pb dan seng Zn Davis dan Cornwell, 1991 dalam Hefni, 2003. Bahan buangan