Preparasi sampel Penyimpanan sampel

penyimpanan sampel pada suhu -2-1 ºC berupa lemari pendingin dengan temperature display bermerk Vwr Shel lab 5216 dengan rentang suhu -60 ºC - 8 ºC, dengan setting suhu -2 ºC - 1 ºC. Alat yang dibutuhkan untuk pengujian kadar histamin adalah kolom resin dan instrumen spektroflorometer Cary Eclipse FLO811M007 detektor floresens dan waterbath. Alat yang dibutuhkan untuk pengujian TVB adalah alat destilasi uap dan timbangan analitik dengan ketelitian 10 -4 gram. Alat pengujian ALT dan analisis jumlah bakteri pembentuk histamin yang dibutuhkan adalah timbangan analitik, homogenizer, cawan petri, inkubator, alat penghitung koloni acolyte serta pH meter. Isolasi bakteri membutuhkan pipet 0,1 ml, cawan petri, dan inkubator. Alat yang dibutuhkan untuk karakterisasi bakteri adalah kaca objek dan mikroskop cahaya merek Olympus untuk pengamatan morfologi koloni dan bentuk sel; pewarnaan Gram membutuhkan mikroskop cahaya; uji motilitas membutuhkan inkubator; uji oksidase membutuhkan ose dan stopwatch; uji katalase membutuhkan ose dan pipet tetes. Identifikasi bakteri membutuhkan alat berupa inkubator, nephelometer, dan apiweb TM identification software Ref. 40 011.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam empat tahap, yaitu: 1 preparasi sampel; 2 penyimpanan sampel; 3 analisis kimia dan mikrobiologi, yakni analisis kadar histamin, analisis kadar Total Volatile Base TVB, analisis Angka Lempeng Total ALT, dan bakteri pembentuk histamin BPH; serta 4 isolasi, karakterisasi, dan identifikasi bakteri.

3.3.1 Preparasi sampel

Sampel merupakan daging ikan tuna Thunnus sp segar yang diperoleh dari PT Z. Daging tuna yang digunakan meliputi daging bagian ekor dan perut Frank et al. 1981. Pengkodean sampel dilakukan dengan memberikan tanda sesuai dengan ketentuan yang ditunjukkan pada Gambar 3. Teknik preparasi yang dilakukan meliputi penerimaan, pencucian, penyimpanan sementara, pemotongan kepala dan sirip, serta pembentukan loin Lampiran 1. Teknik tersebut mengacu pada SNI 01-4104.3-2006 tentang tuna loin beku BSN 2006 b . Daging tuna yang digunakan meliputi daging bagian ekor dan perut dari produk tuna loin, dengan daging pada bagian perut yang tidak dilakukan proses pemotongan Frank et al. 1981. Hal tersebut dilakukan karena PT Z melakukan proses pemisahan pada penjualan loin dan daging perut. Proses preparasi sampel dilakukan dengan memperhatikan sanitasi peralatan dan higienitas manusia BSN 2006 a , yang dilakukan oleh pihak PT Z. Perut Ekor Gambar 3 Lokasi bagian daging yang digunakan dalam penelitian. Seluruh sampel selanjutnya dibawa dengan segera dari PT Z ke laboratorium menggunakan sterofoam dengan lama perjalanan 10 menit. Selama transportasi, sampel dalam sterofoam diberikan es curai mengacu kepada Widiastuti 2008.

3.3.2 Penyimpanan sampel

Sampel yang diperoleh dari perusahaan, ditimbang dan dicacah hingga halus. Namun, sampel analisis mikrobiologi tidak dicacah. Proses tersebut dilakukan dengan memperhatikan higienitas dan sanitasi, yakni selalu menggunakan api bunsen, alkohol, masker, dan sarung tangan. Sampel kemudian dibungkus dengan plastik polypropylene steril. Sampel selanjutnya disimpan dalam ruang pendingin BSN 2006 a . Suhu ruang penyimpanan yang digunakan adalah -2-1 ºC untuk penyimpanan suhu -2-1 ºC , mengacu ketentuan EC 2004 dan Dalgaard 2008 serta 4-5 ºC untuk penyimpanan suhu 4-5 ºC , mengacu ketentuan FDA 2001. Lama penyimpanan sampel dilakukan selama 0, 2, dan 7 hari berdasarkan FDA 2009 dan ketentuan PT Z.

3.3.3 Analisis kimia dan mikrobiologi