Analisis Angka Lempeng Total ALT SNI 01-2332.3-2006

sampel diekstraksi menggunakan larutan asam perklorat HClO 4 6. Ekstrak dibasakan dengan penambahan larutan NaOH 20 kemudian didestilasi uap, destilat ditampung dalam larutan H 3 BO 3 3. Konsentrasi TVB-N dalam destilat ditentukan dengan cara titrasi menggunakan larutan HCl 0,02 N BSN 2009 b . Analisis kadar TVB dilakukan dengan tahapan ekstraksi, destilasi, titrasi, dan perhitungan kadar TVB. Sampel ditimbang sebanyak 10 gram ± 0,1 gram dengan menggunakan beaker glass. Ke dalam sampel ditambahkan 90 ml asam perklorat PCA 6, kemudian dihomogenkan dengan homogenizer selama 2 menit dan disaring dengan kertas saring kasar. Ekstrak dapat disimpan paling lama satu minggu pada suhu 2 ºC – 6 ºC. Ekstrak sebanyak 50 ml dimasukkan ke dalam tabung destilasi dan ditambahkan dengan 3 tetes indikator fenolftalein. Tabung destilasi dipasang pada peralatan destilasi uap dan ditambahkan 10 ml NaOH 20 pada tahap ini campuran berwarna merah. Penampung erlenmeyer berisi 100 ml H 3 BO 4 3 dan 3-5 tetes indikator tashiro disiapkan larutan berwarna ungu. Destilasi uap dilakukan selama 10 menit hingga mempeoleh destilat 100 ml, sehingga terdapat volume akhir sebanyak 200 ml larutan berwarna hijau. Destilasi larutan blanko sama dengan sampel, tetapi mengganti ekstrak contoh dengan 50 ml PCA 6. Titrasi destilat contoh dan blanko dilakukan dengan menggunakan larutan HCl 0,02 N. Titik akhir titrasi ditandai dengan terbentuknya kembali warna ungu pada cairan yang sama dengan warna blanko yang telah didestilasi. Kadar TVB-N mg100g = Keterangan: Ar N : 14.007 Faktor pengenceran : 2

3.5.3 Analisis Angka Lempeng Total ALT SNI 01-2332.3-2006

Angka lempeng total merupakan jumlah mikroorganisme hidup yang membutuhkan oksigen yang terdapat dalam suatu produk yang diuji. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah total bakteri aerob pada sampel. Prinsip kerja analisis ALT adalah pertumbuhan mikroorganisme setelah contoh diinkubasi dalam media agar pada suhu 35 ºC selama 48 jam, maka mikroorganisme tersebut akan tumbuh berkembang biak dengan membentuk koloni yang dapat langsung dihitung BSN 2006 c . Sampel ditimbang secara aseptik sebanyak 25 gram dan ditambahkan 225 ml larutan b utterfield’s phospate buffered, kemudian dihomogenkan selama 2 menit. Homogenat ini merupakan larutan pengenceran 10 -1 . Dengan menggunakan pipet steril, diambil 1 ml homogenat dan dimasukkan ke dalam botol berisi 9 ml larutan b utterfield’s phospate buffered sehingga diperoleh contoh dengan pengenceran 10 -2 . Pada setiap pengenceran dilakukan pengocokan minimal 25 kali, kemudian dilakukan hal yang sama untuk pengenceran 10 -3 , 10 -4 , 10 -5 , dan seterusnya sesuai kondisi sampel. Selanjutnya untuk metode cawan tuang pour plate method , dipipet sebanyak 1 ml dari setiap pengenceran dan dimasukkan ke dalam cawan petri steril secara duplo menggunakan pipet steril. Ke dalam masing- masing cawan yang sudah berisi sampel, ditambahkan 12-15 ml media Plate Count Agar PCA yang sudah didinginkan hingga mencapai suhu 45 ºC. Setelah agar menjadi padat, cawan petri yang telah berisi agar dan larutan sampel tersebut dimasukkan ke dalam inkubator dengan posisi terbalik selama 48 jam pada suhu 35 ºC. Selanjutnya dilakukan pengamatan dengan menghitung jumlah koloni bakteri yang ada di dalam cawan petri menggunakan alat penghitung koloni. Jumlah koloni yang dihitung adalah cawan petri yang mempunyai koloni bakteri antara 25-250 koloni.

3.5.4 Analisis jumlah bakteri pembentuk histamin modifikasi Niven et al. 1981