Bioekonomi Pengelolaan perikanan TINJAUAN PUSTAKA

10 gerakan deret berkala secara rata-rata dan variasi siklus adalah variasi deret berkala yang meliputi periode setahun lebih, dengan lama dan amplitude silus tidak pernah sama. Nilai trend bercampur siklus ini akan digunakan sebagai pembagi deret berkala asal untuk memperoleh data berkala yang bebas dari trend dan siklus. Variasi musim murni diperoleh dengan cara merata-ratakan deret berkala yang bebas dari trend dan siklus. Keuntungan menggunaka metode rata-rata bergerak yaitu dapat mengisolasi fluktuasi musiman sehingga dapat menentukan saat yang tepat untuk melakukan operasi penangkapan dan dapat menghilangkan kecenderungan yang biasa dijumpai pada metode deret waktu. Kerugian metode ini adalah tidak dapat menghitung pola musim penangkapan sampai tahun terakhir data Bahdad 2006.

2.6. Bioekonomi

Istilah bioekonomi diperkenalkan seorang ekonom dari Kanada, yaitu Scott Gordon. Gordon pertama kali menggunakan pendekatan ekonomi untuk menganalisis pengelolaan sumberdaya ikan yang optimal, dengan menggunakan basis biologi yang sebelumnya diperkenalkan oleh Schaefer, seorang biolog, sehingga kemudian dikenal dengan istilah pendekatan bioekonomi atau model bioekonomi Gordon-Schaefer GS. Model bioekonomi Gordon-Schaefer dibangun dari model produksi surplus yang telah dikembangkan sebelumnya oleh Graham 1935. Pada model produksi surplus pertumbuhan populasi ikan diasumsikan mengikuti fungsi pertumbuhan logistik dimana perubahan stok ikan tergantung dari pertumbuhan alamiah r, stok ikan x dan daya dukung lingkungan K. Pendekatan bioekonomi Gordon-Schaefer merupakan pendekatan sederhana dalam pengelolaan sumberdaya ikan yang bertujuan untuk melihat aspek ekonomi dengan kendala aspek biologis sumberdaya ikan, yaitu berapa tingkat input jumlah kapal, GT, trip, dsb yang harus dikendalikan untuk menghasilkan manfaat ekonomi yang maksimum Fauzi 2004. Di dalam akses tidak terbatas, net benefit atau rente ekonomi perikanan adalah positif ketika tingkat upaya aktual kurang dari tingkat upaya open access dan 11 menjadi nol ketika biaya total sama dengan penerimaan total. Daerah di bawah kurva penerimaan total dan di atas kurva biaya total menggambarkan rente ekonomi, yang mana akan maksimal pada kondisi Maximum Economic Yield MEY dan berkaitan dengan tingkat upaya MEY, dimana perbedaan antara kurva penerimaan total dan biaya total paling besar. Posisi kurva biaya total adalah tergantung dari perubahan tingkat MEY dan open access Seijo et al. 1998 in Hasanuddin 2005.

2.7. Pengelolaan perikanan

Pengelolaan perikanan adalah proses yang terintegrasi dalam pengumpulan informasi, analisis, perencanaan, konsultasi, pembuatan keputusan, alokasi sumberdaya dan implementasi dari aturan-aturan main di bidang ikan dalam rangka menjamin kelangsungan produktivitas sumber, dan pencapaian tujuan perikanan lainnya Fao 1997 in Widodo Suandi 2006. Pada prinsipnya pengelolaan perikanan dimaksudkan untuk mengatur intensitas penangkapan agar diperoleh hasil tangkapan yang optimal dari berbagai aspek. Langkah-langkah yang berkaitan dengan pengelolaan perikanan mencakup kegiatan 1 mengumpulkan data dasar mengenai biologi, ekonomi, atau sosial tentang perikanan, 2 mentransfer berbagai data tersebut ke dalam bentuk informasi yang berguna untuk pembuatan berbagai keputusan pengelolaan dan akhirnya 3 menetapkan, melaksanakan dan memantau pelaksanaan keputusan pengelolaan tersebut Widodo Suadi 2006. Menurut Widodo Suadi 2006, secara umum, tujuan pengelolaan perikanan dapat dibagi menjadi empat kelompok yaitu biologi, ekologi, ekonomi, dan sosial, dimana tujuan sosial mencakup tujuan politik dan budaya. Beberapa contoh yang termasuk dalam setiap kelompok tujuan meliputi : 1. Menjaga spesies target berada di tingkat atau di atas tingkat yang diperlukan untuk menjamin produktivitas yang berkelanjutan 2. Meminimalkan berbagai dampak penangkapan atas lingkungan fisik dan atas non-target hasil tangkapan sampingan, bycatch: 3. Memaksimumkan pendapatan bersih bagi nelayan yang terlibat dalam perikanan tujuan ekonomi: dan 12 4. Memaksimumkan kesempatan kerja bagi mereka yang tergantug pada perikanan bagi kelangsungan kehidupan mereka tujuan sosial. Rifai et al. 1983 menyatakan bahwa untuk mencegah kondisi lebih- tangkap, perlu mengadakan pembatasan serta peraturan-peraturan penangkapan baik yang bersifat umum maupun yang khusus untuk suatu daerah penangkapan seperti hal-hal berikut : 1 membatasi efektivitas setiap unit alat penangkapan, 2 membatasi jumlah unit alat penangkap ikan yang diizinkan untuk beroperasi, 3 membatasi jumlah total ikan yang dapat ditangkap, 4 membatasi atau memodifikasi alat penangkap ikan yang digunakan untuk mengurangi hasil tangkapan ukuran atau kelompok ikan tertentu yang ingin dilindungi, 5 menutup suatu daerah penangkapan ikan tertentu, 6 membatasi penangkapan ikan pada musim-musim tertentu, 7 membatasi jumlah, ukuran , dan kondisi ikan yang dapat dipasarkan, dan 8 melindungi jenis ikan berdasarkan kondisi dan jenis kelamin. 13

3. METODE PENELITIAN