Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 11 LKPD Kabupaten Kudus TA 2012 perdagangan dan pengangkutan serta komunikasi. Bila ditinjau dari pendekatan pengeluaran maka peningkatan pertumbuhan daerah ini didongkrak oleh peningkatan konsumsi masyarakat, investasi swasta yang cukup impresifmengesankan, dan pembangunan infrastruktur. Kebijakan untuk memperbaiki iklim investasi, kebijakan terpadu satu pintu dan tax allowaces telah membuat kinerja investasi tumbuh dan berkembang dengan sangat impresif. Di samping itu, berbagai upaya proteksi kaum miskin melalui pemberdayaan masyarakat dan perlindungan sosial secara tidak langsung meningkatkan purchasing power parity daya beli masyarakat. Ketersediaan infrastruktur dan kondisi wilayah yang aman cukup menarik investor untuk mengembangkan usaha di Kudus. Hal ini terlihat dari realisasi investasi yang melebihi target, tahun 2012 investasi sebesar Rp. 12,2 trilyun. Investasi ini sebagian besar adalah sektor industri rokok, disusul perdagangan dan jasa. Selanjutnya pembangunan ekonomi dilaksanakan untuk meningkatkan produktivitas ekonomi daerah melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, peningkatan kapasitas modal, dan penerapan teknologi. Perbaikan kapasitas faktor-faktor produksi akan memacu peningkatan nilai tambah pada sektor Produk Domestik Regional Bruto PDRB. c Inflasi Pembangunan ekonomi melalui strategi kebijakan moneter dan fiskal mempunyai peran penting untuk menurunkan tingkat inflasi. Fluktuasi inflasi akan mempengaruhi sektor rumah tangga dan perusahaan dalam pengambilan keputusan dimasa depan. Kebijakan pemerintah yang menunda-nunda pengumuman kebijakan harga BBM mengakibatkan ketidakpastian ekonomi sehingga mendorong spekulan dan sektor swasta mengantisipasi dengan penyesuaian harga. Angka inflasi yang tercatat pada tahun 2012 mencapai 4,77 . d Tingkat Kemiskinan Jumlah penduduk miskin Kabupaten Kudus pada tahun 2011 sebesar 73.591 orang, pada tahun 2012 diasumsikan mengalami penurunan karena rata-rata pengeluaran kelompok miskin mengalami perbaikan dengan berbagai upaya perlindungan sosial, antara lain pendidikan, kesehatan, sarana usaha, dan fasilitas permodalan secara partisipatif pada lembaga ekonomi perdesaan secara simultan. e Tingkat Pengangguran Naik turunnya jumlah pengangguran lebih diakibatkan pada pembangunan ekonomi dalam ketersediaan lapangan pekerjaan yang tersedia bagi pengangguran, pasaran kerja yang semakin bersaing dengan semakin dibutuhkannya tenaga kerja trampil untuk mengimbangi penggunaan teknologi yang digunakan oleh perusahaan guna proses produksi barang dan jasa untuk kebutuhan ekspor dan konsumsi domestik. Kombinasi pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inflasi yang terkendali telah mendorong turunnya angka pengangguran. Konsep penduduk dalam ketenagakerjaan adalah penduduk berumur 15 tahun ke atas, yang dikategorikan sebagai angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Pada tahun 2012 diprediksikan sebesar 26.387 orang atau PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 12 LKPD Kabupaten Kudus TA 2012 4,4 meningkat dibandingkan tahun 2011 yang sebesar 25.391orang atau 4,41. Sedikit peningkatan ini disebabkan karena investasi baru relatif pada modal, dan banyak memanfaatkan teknologi. Keterangan: angka sementara angka sangat sementara Sumber : BPS Kabupaten Kudus dan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Kudus

B. Kebijakan Keuangan

Pengelolaan keuangan daerah diupayakan secara tertib, sesuai peraturan perundang- undangan, dengan prinsip efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggungjawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatuhan dan manfaat untuk masyarakat. Pada tahun 2012 mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012. Dalam penentuan kebijakan keuangan daerah Kabupaten Kudus selalu memperhatikan pula situasi dan kondisi saat penyusunan anggaran, mengingat banyak hal yang mempengaruhi prediksiasumsi yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kudus Tahun 2008- 2013. Baik kondisi perekonomian maupun regulasi, yang berdampak pada kebijakan pendapatan, belanja maupun pembiayaan. Secara umum kebijakan keuangan daerah ditujukan : a. Digunakan sepenuhnya untuk mendukung kebijakan dan prioritas strategi jangka menengah, 5 tahunan RPJMD serta kegiatan pemerintah pusat yang ada didaerah yang menjadi prioritas. b. Untuk menjamin ketersediaan dana, maka kebijakan pendapatan diarahkan untuk mendapatkan dan meningkatkan berbagai sumber pendapatan yang berkesinambunganberkelanjutan dan dalam jumlah yang memadai.

1. Kebijakan Umum Pendapatan Daerah

Kebijakan penerimaan pendapatan daerah, secara umum pada tahun 2012 masih tergantung Dana Perimbangan, yang dapat dijelaskan sebagai berikut: Upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah PAD mempertimbangkan pula realisasi penerimaan tahun lalu, potensi, dan asumsi pertumbuhan ekonomi yang dapat mempengaruhi masing-masing jenis penerimaan daerah. Penetapan peningkatan PAD Pemerintah Kabupaten Kudus tidak menetapkan kebijakan yang memberatkan dunia usaha dan masyarakat. Kebijakan peningkatan PAD ditempuh melalui penyederhanaan sistem dan prosedur administrasi pemungutan pajak dan retribusi daerah, meningkatkan ketaatan wajib pajak dan pembayaran retribusi daerah serta meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pungutan PAD yang diikuti dengan peningkatan kualitas, kemudahan, ketepatan