Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 12 LKPD Kabupaten Kudus TA 2012 4,4 meningkat dibandingkan tahun 2011 yang sebesar 25.391orang atau 4,41. Sedikit peningkatan ini disebabkan karena investasi baru relatif pada modal, dan banyak memanfaatkan teknologi. Keterangan: angka sementara angka sangat sementara Sumber : BPS Kabupaten Kudus dan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Kudus

B. Kebijakan Keuangan

Pengelolaan keuangan daerah diupayakan secara tertib, sesuai peraturan perundang- undangan, dengan prinsip efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggungjawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatuhan dan manfaat untuk masyarakat. Pada tahun 2012 mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012. Dalam penentuan kebijakan keuangan daerah Kabupaten Kudus selalu memperhatikan pula situasi dan kondisi saat penyusunan anggaran, mengingat banyak hal yang mempengaruhi prediksiasumsi yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kudus Tahun 2008- 2013. Baik kondisi perekonomian maupun regulasi, yang berdampak pada kebijakan pendapatan, belanja maupun pembiayaan. Secara umum kebijakan keuangan daerah ditujukan : a. Digunakan sepenuhnya untuk mendukung kebijakan dan prioritas strategi jangka menengah, 5 tahunan RPJMD serta kegiatan pemerintah pusat yang ada didaerah yang menjadi prioritas. b. Untuk menjamin ketersediaan dana, maka kebijakan pendapatan diarahkan untuk mendapatkan dan meningkatkan berbagai sumber pendapatan yang berkesinambunganberkelanjutan dan dalam jumlah yang memadai.

1. Kebijakan Umum Pendapatan Daerah

Kebijakan penerimaan pendapatan daerah, secara umum pada tahun 2012 masih tergantung Dana Perimbangan, yang dapat dijelaskan sebagai berikut: Upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah PAD mempertimbangkan pula realisasi penerimaan tahun lalu, potensi, dan asumsi pertumbuhan ekonomi yang dapat mempengaruhi masing-masing jenis penerimaan daerah. Penetapan peningkatan PAD Pemerintah Kabupaten Kudus tidak menetapkan kebijakan yang memberatkan dunia usaha dan masyarakat. Kebijakan peningkatan PAD ditempuh melalui penyederhanaan sistem dan prosedur administrasi pemungutan pajak dan retribusi daerah, meningkatkan ketaatan wajib pajak dan pembayaran retribusi daerah serta meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pungutan PAD yang diikuti dengan peningkatan kualitas, kemudahan, ketepatan PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 13 LKPD Kabupaten Kudus TA 2012 dan kecepatan pelayanan. Di samping hal tersebut, kebijakan PAD dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan ditempuh dengan membandingkan secara rasional hasil kekayaan daerah dengan nilai kekayaan daerah yang disertakan dan mendayagunakan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan dan belum dimanfaatkan, untuk dikelola atau dikerjasamakan dengan pihak ketiga. Secara umum dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah diupayakan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah, yaitu a. Bekerjasama dengan pihak ketiga, melakukan pemetaan potensi penerimaan sumber-sumber PAD yang ada saat ini; b. Melakukan simulasi dan kajian atas tax effort pemerintah Kabupaten Kudus berdasarkan estimasi potensi PAD; c. Perbaikan sistem dan prosedur pemungutan pajak dan retribusi daerah; d. Peningkatan efisiensi dan efektifitas pelayanan perizinan terpadu; e. Pembinaan Peningkatan pengelolaan BUMD; f. Peningkatan profesionalisme sumber daya aparatur pengelola pendapatan yang didukung dengan peningkatan sarana dan prasarana penunjang kegiatan g. Peningkatan profesionalisme sumber daya manusia aparatur pengelola pendapatan yang didukung dengan peningkatan sarana dan prasarana penunjang kegiatan; h. Melakukan kegiatan studi banding ke luar daerah dalam rangka mengkaji sumber pendapatan daerah lain yang dapat disesuaikan dengan kondisi budaya di Kabupaten Kudus; i. Peningkatan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah pengelola pendapatan daerah; j. Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah Pusat berkenaan dengan alokasi Dana Perimbangan untuk mendapatkan bagi hasil pajak yang terus meningkat dari tahun sebelumnya. .

2. Kebijakan Umum Belanja Daerah

Belanja daerah merupakan perkiraan beban pengeluaran daerah yang dialokasikan secara adil dan merata agar relatif dapat dinikmati oleh masyarakat tanpa diskriminasi, khususnya dalam pemberian pelayanan umum. Belanja daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Selanjutnya belanja daerah merupakan perwujudan dari kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang berbentuk kwantitatif. Dari besaran dan kebijakan yang berkesinambungan dari program dan kegiatan yang dilaksanakan dapat diketahui arah pembangunan di Kabupaten Kudus. Dari perkembangan yang terjadi selama Otonomi Daerah, sistem dan mekanisme APBD menggunakan sistem anggaran berbasis kinerja, pelaksanaan tersebut membawa implikasi kepada struktur belanja daerah. Arah pegelolaan belanja daerah tahun 2012 adalah: PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 14 LKPD Kabupaten Kudus TA 2012 a. Dana yang tersedia dimanfaatkan sebaik mungkin untuk dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat efisien dan efektif; b. Penggunaan anggaran diprioritaskan pada pendanaan programkegiatan bidang pendidikan, kesehatan, ketersediaan pangan, peningkatan infrastruktur guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan, serta pencapaian Visi, Misi Kabupaten Kudus prioritas; c. Setiap kegiatan yang dilaksanakan harus jelas tolok ukur dan targetnya, sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsinya tolok ukur dan target kinerja; d. Setiap pengeluaran dipublikasikan dan dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yanga berlaku transparan dan akuntabel; e. Diupayakan untuk mendukung tercapainya pembangunan secara efektif dan efisien optimalisasi belanja langsung. Pos belanja daerah memprioritaskan pada pos belanja wajib, yaitu belanja pegawai, belanja bunga, belanja pokok pinjaman, serta belanja barang dan jasa. Selisih antara belanja wajib yang dikeluarkan, merupakan dana yang dialokasikan sebagai pagu indikatif untuk masing-masing SKPD.

C. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD

Dalam pelaksanaan APBD Kabupaten Kudus Tahun Anggaran 2012 dituntut adanya pelaksanaan dan penatausahaan keuangan daerah, Kepala Daerah selaku pemegang kekuasaan dalam pengelolaan keuangan daerah. Selanjutnya kekuasaan tersebut dilaksanakan oleh satuan kerja pengelola keuangan daerah selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah dan dilaksanakan oleh SKPD selaku Pejabat Pengguna AnggaranBarang daerah di bawah koordinasi Sekretaris Daerah. Pemisahan ini akan memberikan kejelasan dalam pembagian wewenang dan tanggungjawab, terlaksananya mekanisme checks and balances serta untuk mendorong upaya peningkatan profesionalisme dalam tugas pemerintahan. Selanjutnya hasil dari pelaksanaan dan penatausahaan keuangan tersebut dipertanggungjawabkan dengan Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD Tahun Anggaran 2012adalah : I. PENDAPATAN Realisasi pendapatan daerah sebesar Rp. 1.147.302.763.565,00 atau 101,49 dari anggaran sebesar Rp. 1.130.474.379.000,00 dengan rincian : a. Pendapatan Asli Daerah PAD. Target PAD sebesar Rp. 116.138.722.000,00 terealisasi sebesar Rp. 121.017.026.873,00 atau 104,20 . Secara keseluruhan PAD tercapai melebihi target yang ditentukan , namun khusus pada obyek PAD tentang Retribusi Daerah dari target sebesar Rp. 16.781.272.000,00 hanya terealisasi sebesar Rp. 13.865.924.782,00 atau 82,63. b. Pendapatan Transfer Pendapatan Transfer ini terealisasi sebesar Rp. 980.207.641.692,00 atau101,50 dari target sebesar Rp 965.692.399.000,00 terdiri dari Transfer Pemerintah Pusat dan Provinsi. Salah satu komponen Transfer Pemerintah Pusat- Dana Perimbangan yaitu Dana Bagi Hasil Pajak yang dalam hal ini Pajak Bumi Dan Bangunan akan didaerahkan pada tahun 2013, sehingga