Aset Tetap Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan
PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 33
LKPD Kabupaten Kudus TA 2012
Kabupaten Kudus. Kalaupun disertai pembayaran oleh Pemerintah Kabupaten Kudus, pembayaran tersebut dalam jumlah yang sangat
rendah. Penyerahan dan pembayaran aset BKS ini harus diatur dalam perjanjiankontrak kerjasama.
Bangun, Kelola, Serah BKS dicatat sebesar nilai aset yang diserahkan oleh Pemerintah Kabupaten Kudus kepada pihak
ketigainvestor untuk membangun aset BKS tersebut. Aset yang berada dalam BKS ini disajikan terpisah dari Aset Tetap.
2 Bangun, Serah, Kelola BSK
Bangun, Serah, Kelola BSK adalah pemanfaatan aset Pemerintah Kabupaten Kudus oleh pihak ketigainvestor, dengan cara pihak
ketigainvestor tersebut mendirikan bangunan danatau sarana lain berikut fasilitasnya kemudian menyerahkan aset yang dibangun
tersebut kepada Pemerintah Kabupaten Kudus untuk dikelola sesuai dengan tujuan pembangunan aset tersebut.
Penyerahan aset oleh pihak ketigainvestor kepada Pemerintah Kabupaten Kudus disertai dengan kewajiban Pemerintah Kabupaten
Kudus untuk melakukan pembayaran kepada pihak ketigainvestor. Pembayaran oleh Pemerintah Kabupaten Kudus ini dapat juga
dilakukan secara bagi hasil. Kebijakan Akuntansi:
Bangun, Serah, Kelola BSK dicatat sebesar nilai perolehan aset yang dibangun, yaitu sebesar nilai aset yang diserahkan pemerintah
ditambah dengan jumlah aset yang dikeluarkan oleh pihak ketigainvestor untuk membangun aset tersebut.
d. Aset Tidak Berwujud; Aset tidak berwujud adalah Aset Tetap yang secara fisik tidak dapat
dinyatakan atau tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk
tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Contoh aset tidak berwujud adalah hak paten, hak cipta, hak merek, serta biaya riset dan
pengembangan. Aset tidak berwujud dapat diperoleh melalui pembelian atau dapat dikembangkan sendiri oleh Pemerintah Kabupaten Kudus.
Aset tidak berwujud meliputi: Software komputer yang dipergunakan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun; Lisensi dan franchise, Hak cipta
copyright, paten, dan hak lainnya; Hasil kajianpenelitian yang memberikan manfaat jangka panjang.
e. Aset Lain-lain.
Pos Aset Lain-lain digunakan untuk mencatat aset lainnya yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam Aset Tak Berwujud, Tagihan Penjualan
Angsuran, Tuntutan Perbendaharaan, Tuntutan Ganti Rugi, dan Kemitraan dengan Pihak Ketiga. Contoh dari aset lain-lain adalah Aset Tetap yang
dihentikan dari penggunaan aktif Pemerintah Kabupaten Kudus. 1 Aset Bersejarah Heritage Assets
Kebijakan akuntansi aset bersejarah tidak mengharuskan Pemerintah
PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 34
LKPD Kabupaten Kudus TA 2012
Kabupaten Kudus untuk aset bersejarah heritage assets di neraca namun aset tersebut harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan
Keuangan. 2 Aset Infrastruktur Infrastructure Assets
Beberapa aset biasanya dianggap sebagai aset infrastruktur. Walaupun tidak ada definisi yang universal yang digunakan, aset ini biasanya
mempunyai karakteristik sebagai berikut: a
merupakan bagian dari satu sistem atau jaringan; b
sifatnya khusus dan tidak ada alternatif lain penggunaannya; c
tidak dapat dipindah-pindahkan; dan d
terdapat batasan-batasan untuk pelepasannya. Walaupun kepemilikan dari aset infrastruktur tidak hanya oleh
Pemerintah Kabupaten Kudus, aset infrastruktur secara signifikan sering dijumpai sebagai aset Pemerintah Kabupaten Kudus. Aset
infrastruktur memenuhi definisi Aset Tetap dan harus diperlakukan sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada pada kebijakan ini. Contoh dari
aset infrastruktur adalah jaringan, jalan dan jembatan, sistem pembuangan, dan jaringan komunikasi.
3 Aset Militer Military Assets Peralatan militer, baik yang umum maupun khusus, memenuhi definisi
Aset Tetap dan harus diperlakukan sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada pada kebijakan akuntansi aset.