Kadar Fosf Kadar Kali

amoniak bebas me tanah-tanah masam y Keterangan: Gambar 3 . Pengaruh

4.4.2. Kadar Fosf

Kadar P daun bahan organik Tabe perlakuan terak baja J pada perlakuan tanpa bahan organik B 1 . Tabel 4 . Pengaruh J Daun Dosis B -------------- T 0.45 A T 1 0.57 A T 2 0.48 A T 3 0.53 A Keterangan: Nilai dengan menunjukkan yang sama kea Peningkatan meningkat dengan me eningkat dengan naiknya pH tanah, karena yang dikapur menurun Leiwakabessy dan Sut Huruf besar yang sama tidak berbeda nyata antara jenis tera S j dan S i sedangkan huruf kecil yang sama tidak berbeda antara dosis terak baja T , T 1 , T 2 dan T 3 h Jenis dan Dosis Terak Baja terhadap Kadar N for P n dipengaruhi oleh interaksi antara jenis, dosi el Lampiran 8. Tabel 4 menunjukkan kad Jepang dan Indonesia meningkat dengan dosi a bahan organik B maupun yang dikomb Jenis, Dosis Terak Baja dan Bahan Organik te S j Jepang S i Indon Bahan Organik Bahan O B 1 B ------------------------------------------------------------- Ab 0.44 Ab 0.46 Ac Aa 0.48 Ab 0.51Abc Aab 0.57 Aa 0.53 Ab Aab 0.52 Aab 0.63 Aa huruf yang berbeda kearah baris huruf besar dan berbeda nyata P0.005 atau berbeda sangat nyata P0. arah baris dan kolom menunjukkan tidak berbeda nyata P0 kadar P daun berhubungan dengan bob eningkatnya dosis terak baja. Hal ini dapat di kadar N pada tandi, 2004. ak baja a nyata N Daun is terak baja dan dar P daun pada is terak baja baik binasikan dengan erhadap Kadar P nesia Organik B 1 ---------------------- 0.45 Ab 0.59 Aa 0.49 Aab 0.58 Aa kolom huruf kecil .01, sebaliknya huruf 0.05 bot daun yang isebabkan karena meningkatnya pH T hara, terutama P, kar diduga karena adanya terak baja. Perlakuan kadar P daun baik pa dengan penurunan bo bahan organik.

4.4.3. Kadar Kali

Kadar K dau jenis dan dosis terak baja dan bahan organ a Keterangan: a Huruf besar huruf kecil b Huruf besar huruf kecil Gambar 4 . Pengaruh Dosis Ter Gambar 4a m T 1 , T 2 dan T 3 tidak b S i . Namun pada ke dosis terak baja men itu sendiri mengandu sebesar 0.01 dan pa Tabel Lampiran 12 yang dapat meningkatk rena kelarutan P dipengaruhi oleh pH tanah a peningkatan ketersediaan hara Ca dan Mg y n penambahan bahan organik tidak berpen ada dosis T , T 1 , T 2 , dan T 3 . Penurunan kadar obot daun segar yang disebabkan oleh perlaku ium K un Tabel Lampiran 9 dipengaruhi adanya k baja Gambar 4a serta adanya interaksi an nik Gambar 4b. Hasil uji lanjut disajikan pad a b yang sama tidak berbeda nyata antara jenis terak baja S j dan yang sama tidak berbeda nyata antara dosis terak baja T , T yang sama tidak berbeda nyata antara bahan organikB dan yang sama tidak berbeda nyata antara dosis terak baja T , T h antara Jenis dan Dosis Terak Baja a dan Pe rak Baja dan Bahan Organik b terhadap Kad menunjukkan bahwa kadar K daun pada dos erbeda antara terak baja Jepang S j dan tera edua jenis terak baja Jepang dan Indones nurunkan kadar K daun. Hal ini diduga karena ung K 2 O yang sangat kecil, yaitu pada terak ada terak baja Indonesia S i sebesar 0.18 s 22 kan ketersediaan h. Selain itu juga yang berasal dari ngaruh terhadap r P berhubungan uan penambahan interaksi antara ntara dosis terak da Gambar 4. n S i sedangkan T 1 , T 2 dan T 3 n B 1 sedangkan T 1 , T 2 dan T 3 engaruh antara dar K Daun is terak baja T , ak baja Indonesia ia, peningkatan a pada terak baja baja Jepang S j ehingga kadar K daun tidak meningkat dengan pemberian terak baja. Sesuai dengan hasil penelitian Prambudi 1997 bahwa pemberian slag tidak terlalu mempengaruhi kadar K dalam tanah. Gambar 4b menunjukkan pada perlakuan terak baja tanpa bahan organik B , peningkatan dosis terak baja cenderung menurunkan kadar K daun sedangkan bila terak baja dikombinasikan dengan bahan organik B 1 peningkatan dosis terak baja cenderung meningkatkan kadar K daun. Hal ini dapat disebabkan karena bahan organik selain mengandung unsur utama N, P, S dan juga mengandung unsur-unsur lainnya seperti K. Menurut Lingga 1986, komposisi hara makro dari bahan organik pupuk kandang terdiri dari 0.5 N, 0.25 P 2 O5 dan 0.5 K 2 O.

4.4.4. Kadar Kalsium Ca