lanjutan dengan menggunakan Duncan’s Multiple Range Test DMRT atau uji wilayah Duncan pada taraf 5.
3.5. Pelaksanaan Percobaan
3.5.1. Persiapan Bahan Tanah
Bahan tanah diambil pada kedalaman 0-20 cm, dibersihkan dari akar tanaman, ranting, daun, batu-batuan dan bahan pengotor lainnya. Tanah yang
digunakan adalah tanah Latosol. Tanah yang diambil lalu dikeringudarakan di rumah kaca selama 1 hari, lalu diayak dengan ayakan 5 mm agar terpisahkan
bahan tanah dengan bahan lain. Tanah yang sudah diayak kemudian dimasukkan ke polybag sebanyak 5 kg BKM yang dipergunakan sebagai media penanaman
caisim.
3.5.2. Penanaman
Tanaman caisim varietas Tosakan yang ditanam adalah hasil persemaian benih caisim yang telah disemai kurang lebih selama 2 minggu atau setelah
muncul 4 daun. Kemudian tanaman dipindahkan ke pot sebanyak 3 bibitpot. Sebelum tanaman caisim dipindahkan ke pot, tanah dalam pot terlebih dahulu
dicampur dan diaduk merata dengan penambahan terak baja dan bahan organik pupuk kandang sesuai dengan perlakuan kemudian diinkubasi selama dua
minggu di dalam rumah kaca sebelum tanam. Pemberian pupuk urea dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada saat 3 HST dan 15 HST sedangkan pupuk SP-36 dan
KCl diberikan sebanyak satu kali pada saat 3 HST.
3.5.3. Pemeliharaan
Tahapan pemeliharaan meliputi kegiatan penyulaman, penyiangan dan penyiraman. Penyulaman dilakukan setelah satu minggu tanam dengan mengganti
tanaman yang kering dan mati. Penyiangan dilakukan dengan membersihkan gulma yang terdapat di sekitar tanaman sedangkan untuk proses penyiraman
dilakukan sebanyak satu kali sehari yaitu pada sore hari.
3.5.4. Pemanenan
Tanaman caisim dipanen pada saat tanaman berumur 30 HST. Pemanenan dilakukan dengan cara bagian daun tanaman dipisahkan dengan akarnya dan
kemudian ditimbang bobot segar daun. Penetapan bobot kering tanaman caisim dilakukan dengan mengeringkan daun ke dalam oven pada suhu 70°C selama dua
hari. Tanaman lalu ditimbang dan selanjutnya dicatat sebagai bobot kering daun. Tanaman caisim yang sudah dikeringkan tersebut digiling halus untuk dianalisis
kadar haranya. Analisis yang dilakukan pada tanaman meliputi: penetapan kadar hara N, P, K, Ca dan Mg-total daun serta analisis kadar logam berat beracun Pb,
Cd, Sn, As, dan Hg-total pada daun. Penetapan kadar hara dan kadar logam berat dilakukan dengan metode pengabuan basah.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN