34 Tahap  selanjutnya  adalah  proses  perebusan  nata  di  dalam  panci
besar dengan sumber panas berasal  dari boiler.  Perebusan  nata dilakukan selama  60-75  menit  hingga  matang.  Parameter  yang  dilihat  ketika
menentukan kematangan nata de coco adalah dengan tidak ada lagi bintik putih pada bagian tengah nata de coco terutama terlihat pada nata de coco
berbentuk  dadu.  Pada  proses  ini  dilakukan  penambahan  Na-benzoat, pemanis  buatan  campuran  Na-siklamat,  sakarin,  dan  metylester
aspartylfenilalanin dan garam. Nata de coco yang dihasilkan dari proses
ini ditambahkan dengan sirup gula dan kemudian dikemas. Pembuatan  sirup  dilakukan  dengan  pencampuran  bahan  berupa
perisa buah, pemanis buatan, Na-benzoat, garam, gula rafinasi, asam sitrat dan  Na-sitrat  ke  dalam  air.  Nata  de  coco  hasil  proses  perebusan
dipindahkan  ke  tempat  pengemasan  dengan  menggunakan  ember  besar. Proses  pengemasan  yang  dilakukan  adalah  dengan  memasukkan  nata  de
coco ke dalam cup kemudian ditambahkan dengan sirup hingga penuh dan
di  seal  sebanyak dua kali.  Setelah itu  nata de coco didinginkan di  dalam bak  besar,  kemudian  dimasukkan  kedalam  kardus  dan  siap  untuk
dipasarkan.
B. Analisis Logam
Analisis  kandungan  logam  ZA  menunjukkan  bahwa  didalam  ZA terdapat  1.05  ppm  Cu,  18.65  ppm  Zn,  42.4  ppb  Sn,  13.32  ppb  As  dan  tidak
terdeteksi adanya Pb  0.07 ppb. Berdasarkan hasil pengukuran kandungan logam tersebut maka dapat terlihat bahwa di dalam ZA terdapat kandungan Zn
dan Cu yang cukup tinggi. Zn yang terapat didalam ZA ini disebabkan karena adanya  penggunaan  logam  Zn  sebagai  katalis  dalam  proses  pembuatan  ZA,
sedangkan  Cu  dimungkin  karena  adanya  kontaminasi  dari  peralatan.  Logam Cu dan Zn yang terdapat didalam ZA ini dikhawatirkan terperangkap didalam
lapisan nata dan tidak mampu dikeluarkan selama proses. Standar mutu produk nata dalam kemasan menurut SNI 01-4317-1996
kandungan  logam  maksimum  yang  terdapat  dalam  nata  de  coco  dalam
35 kemasan yaitu, Pb 0.2 ppm, Cu 2 ppm, Zn 5 ppm, As 0.1 ppm dan jika
produk  dikemas  dalam  kaleng  maksimum  Sn  sebesar  40,0250  ppm.  Hasil analisis  pengukuran  kandungan  logam  pada  nata  de  coco  lembaran  petani  1
menunjukkan kandungan nata de coco mentah mengandung kandungan logam Cu,  Zn,  Pb,  As  dan  Sn  sebesar  0.273  ppm,  0.321  ppm,  20.6  ppb,  0.92  ppb,
0.46  ppb  Gambar  13,  Gambar  14,  Gambar  15.  Berdasarkan  kandungan
logam  tersebut  maka  untuk  analisis  logam  pada  nata  de  coco  selanjutnya
parameter yang diuji adalah Cu, Zn, dan Pb. Analisis logam Sn dan As tidak dilakukan  lebih  lanjut  karena  kemungkinan  kontaminasi  Sn  dan  As  dari
peralatan  cukup  rendah.  Logam  Pb  tetap  dianalisis  karena  logam  ini merupakan logam yang banyak mengkontaminasi peralatan yang digunakan.
Gambar 13.  Grafik hubungan nata dari petani dengan kandungan logam Cu ppm
0.95 0.273
1.97
0.1516 0.5
1 1.5
2 2.5
2 3
5 6
Log am
Cu p
p m
Sumber nata de coco
1
36 Gambar 14.  Grafik hubungan nata dari petani dengan kandungan logam Zn
ppm
Gambar 15.  Grafik hubungan nata dari petani dengan kandungan logam Pb
ppm Keterangan : 2 = petani no.2
1 = petani no. 1 5 = petani no. 5
6 = petani no. 6
Hasil  pengukuran  tersebut  dapat  terlihat  pada  petani  2  dan  5 mempunyai kandungan logam dalam nata de coco mentah yang cukup tinggi.
Sumber kontaminasi logam tersebut adalah dari bahan yang digunakan  ZA. Dilihat  dari  segi  peralatan  yang  digunakan  diduga  kemungkinan  dapat
2.00 0.32
5.14
1.24 0.00
1.00 2.00
3.00 4.00
5.00 6.00
2 3
5 6
Logam Z
n p
p m
Sumber nata de coco
16.50
0.02 1.52
0.17 0.00
1.00 2.00
3.00 4.00
5.00 6.00
7.00 8.00
9.00 10.00
11.00 12.00
13.00 14.00
15.00 16.00
17.00
2 3
5 6
Logam Pb
p p
m
Sumber nata de coco
1
1
37 menambah  kandungan  logam  dalam  nata  terutama  dari  kertas  koran  yang
diduga  merupakan  sumber  Pb.  Karena  menurut  Reilly  1991  logam  bersifat lebih  larut  pada  kondisi  asam  dan  dapat  mengkontaminasi  makanan  atau
minuman yang bersifat asam. Berdasarkan  Tabel  7  kandungan  logam  pada  nata  de  coco  dalam
kemasan, semua nata dalam kemasan  yang dianalisis mempunyai kandungan logam  Pb,  Zn, dan Cu  yang lebih  rendah dibandingkan dengan standar  yang
ditetapkan  oleh  SNI  No.  01-4317-1996.    Diduga  selama  proses  pengolahan nata  de  coco
terdapat  proses  yang  dapat  mengurangi  kandungan  logam didalam.  Terdapatnya  logam  Cu  didalam  nata  de  coco  diduga  karena
penambahan  ZA  yang  mengadung  1.05  ppm  Cu  kedalam  media  fermentasi. Kontaminasi  logam  Cu  juga  dapat  berasal  dari  peralatan  yang  digunakan
dalam  proses  perebusan  air  kelapa.  Ketika  proses  fermentasi  berlanjut  Cu terperangkap  didalam  lapisan  nata  de  coco,  mengingat  adanya  kemampuan
nata yang dapat menjerap logam Cu yang telah diungkapkan sebelumnya oleh Shiyan et all.
2009. Kandungan Zn dalam ZA cukup besar yakni 18.65 ppm menyebabkan  tinggi  kandungan  logam  di  dalam  lapisan  nata  de  coco.
Penggunaan  pelumas  dalam  mesin  pemotong  nata  de  coco  juga memungkinkan  terjadinya  peningkatan  kandungan  Zn  dalam  nata  karena
dalam pelumas juga terdapat Zn sebesar 0.42-3.46 ppm Muha, 1997.
Tabel  7.  Hasil  analisis  kandungan  logam  pada  nata  de  coco  dalam  kemasan dengan menggunakan ICP-MS
Sampel Pb
max 0,2 ppm Cu
max 2,0 ppm Zn
max 5,0 ppm
A 0.02 ppm
0.13 ppm 0.99 ppm
B TD
0.02 ppm TD
C TD
TD TD
D 0.04 ppm
TD 0.01 ppm
E 0.18 ppm
0.53 ppm 0.10 ppm
F 0.09 ppm
0.28 ppm TD
G 0.06 ppm
TD 0.04 ppm
H 0.06 ppm
0.43 ppm 0.07 ppm
Keterangan : TD = Tidak terdeteksi Limit deteksi Cu: 0.0013 ppb; Zn: 0.01 ppb; Pb: 0.07 ppb
38 Penggunaan  kertas  koran  dalam  pembuatan  nata  de  coco  diduga
merupakan sumber utama dari adanya Pb dalam produk  nata  de coco. Conti dan Botre 1997 menyatakan bahwa di dalam kertas mengandung 3 ppm Pb,
jika  digunakan  sebagai  bahan  pengemas  maka  Pb  dapat  bermigrasi  kedalam pangan yang dikemasnya dengan persentase 0.01. Adanya tinta dalam koran
juga dapat berkontribusi Pb pada nata. Menurut Ki-Cheol et al. 2008, 10 dari 92 kemasan permen terdapat 110.3
–6394.1 ppm Pb yang bersumber dari tinta yang terdapat dibagian luar kemasan permen.
Logam yang terdalam nata de coco mentah disebabkan karena adanya adanya  pelarutan  logam  didalam  medium  air  kelapa  yang  bersifat  asam.
Logam tersebut kemudian terperangkap didalam lapisan selulosa nata de coco pada saat fermentasi.
Proses  pengolahan  lanjut  nata  menjadi  nata  de  coco  dalam  kemasan ternyata  mampu  mengurangi  kandungan  logam  pada  nata  de  coco  sehingga
kandungan  logam  pada  produk  akhir  menjadi  berkurang.  Proses  penekanan pressing nata menyebabkan air yang terdapat didalam nata keluar dan diduga
sekaligus  mengeluarkan  logam  yang  mungkin  terlarut  dalam  air.  Selain  itu, selama proses pencucian  dalam air mengalir  dan perendaman memungkinkan
logam  ikut  terlarut  dalam  air.  Proses  perebusan  menyebabkan  tekstur  nata menjadi mengendur dan tektur nata yang lebih lunak.
C. Pembuatan Nata de coco di Laboratorium