Tembaga Cu Seng Zn

16

1. Tembaga Cu

Tembaga secara alami dapat ditemukan di semua makanan dari tumbuhan dan hewan Reilly, 1991. Selain itu tembaga juga dapat ditemukan di peralatan masak dan pipa. Tembaga sendiri merupakan salah satu logam berat esensial untuk kehidupan. Logam ini merupakan bagian dari hemokuprein, sama halnya dengan Fe dalam hemoglobin. Tembaga juga merupakan konstituen yang harus ada dalam makanan manusia yang dibutuhkan oleh tubuh per hari 0,05 mgkg berat badan. Tetapi jika konsumsi Cu berlebihan, logam Cu terakumulasi dalam hati dengan jalan utama untuk ekskresi melalui empedu Darmono, 1995. Gejala akut yang ditimbulkan akibat konsumsi Cu yang berlebihan akan menyebabkan sakit perut, mual, muntah dan diare, bahkan dalam beberapa kasus parah dapat menyebabkan koma, penurunan produksi urin, kegagalan hati, dan kematian Turnland, 1994. Apabila konsumsinya sudah sangat tinggi dapat menyebabkan penyakit genetik yaitu Menkey’s disease dan Wilson disease. Menkey’s disease menyebabkan retardasi logam, rambut yang tidak normal dan maldistribusi dari Cu. Wilson disease penyimpangan penyimpanan Cu. Cu terakumulasi pada liver, orak, dan kornea mata Kayser-Fleiser ring. Beberapa kasus yang parah dapat menyebabkan gagal ginjal dan kematian Merian, 1994.

2. Seng Zn

Seng dengan nama ilmiah Zinc dilambangkan dengan Zn. Dalam tabel periodik unsur-unsur kimia seng menempati posisi dengan nomor atom NA tigapuluh dan mempunyai bobot atau berat atom 65,37 dengan densitas 7.14 yang menjadikan logam ini termasuk dalam kategori logam berat Reilly, 1991. Zn termasuk dalam logam yang reaktif. Zn biasanya ditemukan berikan dengan logam lain seperti Cu, Pb, dan Cd. Penggunaan Zn secara tradisional digunakan untuk peralatan masak, serta untuk peralatan proses pangan dan minuman. Zn juga 17 digunakan untuk melindungi besi dan logam lain dari korosi air dan udara dengan cara pelapisan Zn pada logam yang akan dilindungi. Logam Zn berperan dalam kerja enzim dalam tubuh, tetapi pada konsentrasi tertentu bersifat racun. Penelanan jumlah besar dapat menyebabkan gejala-gejala yang akut dan juga kronik King and Carl, 1994. Beberapa gejala keracunan akut karena tembaga adalah sakit perut, mual, muntah, dan diare, sedangkan toxicitas kronik dari Cu akan menyebabkan penurunan HDL level, ganguan pencernaan dan penurunan fungsi imun King and Carl 1994. Muchtadi et al., 2006 menyatakan komponen Zn ini dapat menghambat penyerapan Cu dan juga Fe di dalam tubuh. Zinc dapat merubah metabolisme cholesterol dan mungkin mempercepat atherosclerosis. Batasan maksimum konsumsi Zn adalah 40 mghari.

3. Timbal Pb